Tikus Siang Hari | Daan Yahya/Republika

Sastra

Tikus Siang Hari

Puisi Ardhi Ridwansyah

Oleh ARDHI RIDWANSYAH

Elegi Buka Puasa

Ramah azan menyapa senja 

Lepas dahaga biar tak usang 

Ucap syukur termaktub dalam tetes air 

Yang melintasi kerongkongan;

Rekah jiwa di bulan berkah. 


Ingin lekas hati pulang 

Namun jalan tak lekas luang

Mobil motor berbagi ruang 

Saling tegur mesin menderu jalang.


Ingat opor ayam kepala meriang 

Dan kurma goda selera menuai bara

Hendak rasa berguguran usai kepala 

Pandang iri ibu ayah santap sendiri. 

 

Jakarta, 2023

 

***


Tikus Siang Hari

Tikus-tikus siang hari 

Sembunyi bersuara lirih 

Pelan-pelan ke dapur menyisir piring 

Apa yang ada siap ditaksir. 


Ada raga bersembunyi 

Lupa diri hilang kendali 

Satu dua suap nasi 

Hanya sisa nafsu babi. 


Tikus-tikus siang hari 

Baru belajar satu hari 

Esok lagi tahu diri 

Puasa kudu tahan diri.

 

Jakarta, 2023

 

***

 

Sahur

Dini hari muda-mudi 

Sapa jalan begitu sepi. 

Lantang suara bangunkan diri 

Dari buai mimpi-mimpi 


Suntuk jiwa kantuk jemawa 

Namun ingat dahi mulai mengerut 

Dan esok wajib tahan diri 

Tak bebas santap sana-sini. 


Telur bulat sambal balado 

Aduhai seksi menawan hati  

Tak tahan menikmati 

Hingga azan mengetuk 

Layar televisi. 

 

Jakarta, 2023 

 

*** 


Malam Beku

Bising kendara pelipur lara 

Renung mata ringkus malam beku

Gugur mimpi satu per satu 

Datang lapar tubuh tepar


Lalu lalang doa ibu 

Tertera di gerobak berdebu 

Adik kakak lelap berkawan gigil udara

Kardus air mineral jadi selimut kentara. 


“Apakah Tuhan ada di pinggir jalan?”

Pertanyakan hakikat cobaan 

Yang menempa kepala sekukuh beringin 

Tak lepas dari sang akar yang erat menancap. 

Dari tanah harapan. 

 

Jakarta, 2023

 

Malam Ramadhan

Genit mata muda mudi 

Sajadah terbentang azan berdentang 

Riuh doa rekah bersemi 


Seraya mata menatap waktu 

Bibir bertasbih menuai kasih 


Tiap sujud kenang diri

“Aku pada-Mu sampai mati.” 

Malam-malam tak lagi sepi. 

 

Jakarta, 2023

 

Ardhi Ridwansyah kelahiran Jakarta, 4 Juli 1998.  Puisinya “Memoar dari Takisung” dimuat di buku antologi puisi “Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2019”. Termasuk 115 karya terbaik dalam Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021. Puisinya juga dimuat di berbagai media.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kursi Kosong dan Sandiwara

Cerpen Musafir Kelana

SELENGKAPNYA

Azan Shalat Jumat Al-Zaytun: Tangan Terkepal di Atas Diawali Pekik Merdeka

Pelaksanaan shalat Jumat juga dilakukan dengan shaf yang renggang

SELENGKAPNYA

Bulan Pernikahan Rasulullah

Sejumlah wanita dinikahi Nabi Muhammad SAW tepat pada bulan Syawal.

SELENGKAPNYA