Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU mengikuti apel pasukan di Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta, Indonesia, Senin (24/4/2023). | EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Panglima TNI Laksmana Yudo Margono (tengah) didampingi KASAU, Marsekal Fadjar Prasetyo (kanan) di sela apel pasukan khusus yang akan diberangkatkan untuk mengevakuasi WNI dari Sudan, | EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Mereka akan diberangkatkan menggunakan Boeing A-7305 type 737-400 terdiri dari tim kopasgat, dokter TNI, hingga intelegen. | EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Panglima TNI Laksmana Yudo Margono (tengah) berbicara dengan Kolonel Penerbang Noto Casnoto di sela apel pasukan khusus yang akan diberangkatkan untuk mengevakuasi WNI dari Sudan, | EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
WNI yang dievakuasi akan diterbangkan dari Port Sudan Karthoum menuju Jeddah Arab Saudi. | EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Dari Arab Saudi WNI ini akan kembali ke tanah air menggunakan pesawat komersial. | EPA-EFE/BAGUS INDAHONO

Peristiwa

Tim Kopasgat TNI AU akan Evakuasi WNI dari Daerah Konflik Sudan

Ratusan WNI itu bakal dievakuasi dari Port Sudan ke Jeddah dengan menggunakan pesawat.

JAKARTA --  Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengirimkan tim gabungan yang terdiri dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara, dokter, hingga BAIS. Tim ini bakal membantu proses evakuasi 291 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan.

"Karena situasinya darurat yang 291 (WNI) ini sehingga kita diperintah untuk melaksanakan evakuasi darurat," kata Yudo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4/2023).

Yudo mengatakan, ratusan WNI itu bakal dievakuasi dari Port Sudan ke Jeddah dengan menggunakan pesawat. Proses evakuasi difokuskan terhadap ibu hamil, anak-anak, dan lansia.

"Nanti (evakuasi) dari Jeddah ke Jakarta baru akan disampaikan lebih lanjut," ujar Yudo.

Yudo menambahkan, kemungkinan evakuasi WNI dari Jeddah ke Indonesia akan menggunakan pesawat komersial. Namun, ia belum dapat memastikannya dan masih menunggu arahan selanjutnya dari pemerintah.

"Kita sementara ini yang darurat dulu. Nanti berikutnya setelah ini kita laksanakan, kita menunggu perintah berikutnya. Yang jelas, TNI apapun yang diperintah dari negara kalau memang dibutuhkan lagi, kita juga siap untuk menambah pesawat untuk mengangkut (WNI)," ungkap dia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan bahwa 538 warga negara Indonesia (WNI) sedang dievakuasi dari Sudan melalui Jeddah, Arab Saudi. "Ini adalah evakuasi tahap satu yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum, Sudan," kata Retno dalam pernyataan pers secara daring mengenai evakuasi WNI dari Sudan di tengah pertempuran militer yang melanda negara itu, Senin (24/4/2023).

Para WNI yang dievakuasi itu terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita. Sebelum diberangkatkan ke Jeddah melalui jalur laut untuk kemudian dipulangkan ke Tanah Air, mereka dibawa dan tiba di Kota Port Sudan pada Senin pukul 01.00 dini hari waktu setempat.

WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf KBRI beserta keluarganya. Rombongan tersebut berangkat dari Khartoum pada Ahad (23/4/2023) pukul 08.00 waktu setempat.

  ';