
Inovasi
Mencari Jalan Atasi Kecanduan Ponsel
Langkah pertama dalam mengatasi kecanduan ponsel adalah menyadari adanya masalah.
Ponsel sudah menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Kebiasaan ini menjadikan kita bergantung pada benda itu karena beberapa fungsinya. Mulai dari mengelola rutinitas sehari-hari hingga tetap berhubungan dengan orang-orang terkasih.
Sayangnya, ketergantungan ini dapat berkembang menjadi kecanduan, yang dapat membahayakan kehidupan sosial, pekerjaan, serta kesehatan mental dan fisik kita. Firma riset Data.ai bertajuk "State of Mobile 2023" menunjukkan, Indonesia menjadi pengguna tertinggi yang menghabiskan lebih dari lima jam setiap hari untuk menjajal perangkat mobile dan tablet.
Masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan waktu rata-rata 5,7 jam setiap harinya di jaringan seluler sepanjang 2022. Angka ini meningkat tajam dari durasi main HP rata-rata 5,4 jam per hari pada 2021.
Namun, sebenarnya ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi tren kecanduan ini. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membantu Anda kecanduan ponsel Anda, dilansir dari Gizchina, Jumat (31/3/2023).
Mengenali masalah
Langkah pertama dalam mengatasi kecanduan ponsel adalah menyadari adanya masalah. Kecanduan ponsel dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, termasuk sering memeriksa ponsel, menggunakan ponsel saat mengemudi atau dalam lingkungan sosial, dan merasa cemas atau gelisah saat terpisah dari ponsel.
Tetapkan tujuan dan batas
Anda bisa menetapkan tujuan dan batasan untuk penggunaan ponsel Anda dengan mulai melihat berapa banyak waktu yang Anda habiskan di ponsel setiap hari, serta aplikasi mana yang paling sering Anda gunakan. Kemudian, buat sasaran dan batasan cerdas untuk penggunaan ponsel Anda.
Misalnya, membatasi penggunaan telepon pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Selain itu, coba manfaatkan beberapa aplikasi atau bahkan atur pengatur waktu.
Buat zona bebas ponsel
Anda bisa mengurangi penggunaan ponsel dengan menciptakan zona bebas ponsel di rumah atau ruang kerja Anda. Tentukan area tertentu di rumah atau ruang kerja tempat Anda tidak boleh menggunakan ponsel. Misalnya, meja atau sudut tempat Anda dapat membaca, bermeditasi, atau bersantai tanpa gangguan dari ponsel Anda.
Prioritaskan interaksi kehidupan nyata
Kecanduan ponsel dapat menyebabkan kurangnya interaksi kehidupan nyata dan isolasi sosial. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan interaksi kehidupan nyata dengan teman, keluarga, dan kolega.
Caranya dengan buat rencana untuk bertemu langsung, menghadiri acara sosial, atau terlibat dalam aktivitas luar ruangan yang tidak melibatkan penggunaan ponsel. Ini dapat membantu Anda mengembangkan hubungan sosial yang lebih kuat dan mengurangi ketergantungan Anda pada ponsel.
Matikan notifikasi

Notifikasi bisa menjadi sumber gangguan yang signifikan dan dapat memicu kecanduan ponsel Anda. Oleh karena itu, sebaiknya matikan notifikasi untuk aplikasi yang tidak penting atau matikan ponsel Anda selama rapat penting atau acara sosial. Mematikan notifikasi dapat membantu Anda tetap fokus dan hadir saat ini.
Latihan kesadaran
Mempraktikkan kesadaran dapat membantu Anda menjadi lebih sadar akan penggunaan ponsel dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik Anda. Anda bisa mulai dengan meluangkan beberapa menit setiap hari untuk berlatih meditasi kesadaran atau latihan pernapasan dalam.
Cari bantuan profesional
Seorang profesional kesehatan mental dapat memberi Anda alat dan strategi untuk membantu dalam mengelola kecanduan dan mengembangkan kebiasaan sehat. Mereka juga dapat membantu Anda mengatasi kondisi kesehatan mental mendasar yang mungkin berkontribusi pada kecanduan Anda.
Notifikasi bisa menjadi sumber gangguan yang signifikan dan dapat memicu kecanduan.
Kecanduan Tanpa Sadar
Saat ini banyak yang membawa ponsel sebagai “asisten pribadi” mereka. Dalam survei baru-baru ini yang dilakukan oleh China Youth Daily Social Survey Center dan Questionnaire Network, banyak orang tidak memiliki kendali atas cara mereka menggunakan ponsel.
Dilansir dari Gizchina, Jumat (31/3/2023), survei mengungkapkan bahwa 89,2 persen responden mengatakan, mereka tanpa sadar sering melihat ponsel mereka. Orang-orang ini lebih lanjut mengatakan, mereka akan merasa tidak nyaman dan terlalu bergantung pada ponsel jika ponsel mereka tidak ada.
Selain itu, 64 persen mengatakan, mereka akan menjadi kurang aktif dan tidak dapat fokus. Menurut laporan tersebut, penggunaan ponsel tertinggi di antara orang yang lahir setelah tahun 1990 (92,2 persen). Sebanyak 89,2 persen orang melaporkan merasa khawatir jika ponsel mereka tidak ada, dengan responden pasca-80 an dan pasca 90-an melaporkan persentase yang lebih tinggi (90,7 dan 90,4 persen).
Jumlah tersebut sangat tinggi dan mungkin menjadi perhatian. Menurut Moritz Schumann, Wakil Presiden Eksekutif dari Psychological Quality Research Institute, East China Jiaotong University di Nanchang, Cina, orang pada awalnya menggunakan ponsel untuk meredakan ketegangan dan mencari kesenangan.

Namun, saat mereka bermain dengan ponsel ini, mereka secara halus menjadi lebih khawatir, menciptakan lingkaran setan. Kemudian, studi Schumann menunjukkan, ketergantungan berlebihan pada perangkat seluler dapat dengan cepat mengakibatkan masalah psikologis.
Yang pertama dari masalah ini biasanya merupakan gangguan. Terlalu bergantung pada ponsel pintar akan membuat orang cemas dan mempersulit mereka untuk bekerja, belajar, atau menjalani kehidupan normal.
Masalah kedua adalah kepercayaan diri yang rendah. Keberhasilan belajar dan bekerja berkurang karena sangat bergantung pada perangkat seluler. Tingkat stres Anda juga akan meningkat, dan harga diri Anda akan terus turun jika tidak dapat melakukan satu tugas dengan baik.
Masalah ketiga adalah gejala fisiologis dan psikologis tertentu. Waktu yang lama dihabiskan untuk menggeser ponsel akan memotong dan menghabiskan waktu Anda, dan Anda akan terlalu lamban untuk berolahraga. Ini akan berdampak pada kesehatan fisik dan emosional Anda.
Terlalu bergantung pada ponsel pintar akan membuat kesulitan menjalani kehidupan normal.MORITZ SCHUMANN, Wakil Presiden Eksekutif dari Psychological Quality Research Institute, East China Jiaotong University di Nanchang, Cina.
Tukang Bubur Ini Bagikan Bubur Gratis Bulan Ramadhan
120 porsi bubur dibagikan setiap hari oleh Dimas pada bulan Ramadhan
SELENGKAPNYADeretan Transaksi yang Sebaiknya Dilakukan Hanya dengan Uang Tunai
Menggunakan uang tunai juga dapat mencegah pengeluaran lain-lain saat bepergian.
SELENGKAPNYAEkspresi Kecewa Wargamaya Setelah Indonesia Batal Tuan Rumah U-20
Qatar terbukti bisa mendakwahkan Islam lewat sepak bola,
SELENGKAPNYA