Opini--Mohammad Natsir berjasa bagi Malaysia | Republika/Daan Yahya

Opini

Peran Moh Natsir, Malaysia, dan Anwar Ibrahim

Setidaknya ada tiga jasa besar yang diberikan Natsir terhadap Malaysia.

PIZARO GOZALI IDRUS; Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia

Di balik pulihnya hubungan Indonesia dan Malaysia pada tahun 1966, peran mantan perdana menteri Indonesia Mohammad Natsir sangatlah besar.

Natsir adalah salah satu tokoh kunci di balik bersatunya kembali Malaysia dan Indonesia, setelah mengalami perseturuan di era Orde Lama. Sejak 1963-1966, hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia praktis terputus.

Ihwal peran sentral Natsir dalam perdamaian dua negeri Serumpun ini dimulai saat Indonesia memiliki niat baik memulihkan hubungan. Soeharto, yang saat itu menjadi pemimpin de facto, mengirim Ali Moertopo dan Leonardus Bernardus “Benny” Moerdani untuk menemui Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tunku Abdul Rahman.

 
Namun kedatangan Ali dan Benny tidak digubris oleh sang perdana menteri. Sehari sebelum utusan Indonesia datang, Tunku Abdul Rahman meninggalkan ibu kota Malaysia.
 
 

Namun kedatangan Ali dan Benny tidak digubris oleh sang perdana menteri. Sehari sebelum utusan Indonesia datang, Tunku Abdul Rahman meninggalkan ibu kota Malaysia.

“Ada kesan pemimpin Malaysia itu mengelak, tidak mau menerima,” ujar Lukman Hakim dalam Biografi Mohammad Natsir: Kepribadian, Pemikiran, dan Perjuangan (Jakarta, Pustaka Al Kautsar: 2019).

Tunku Abdul Rahman juga mengabaikan nasihat Tan Sri Ghazali Shafii, seorang menteri berpengaruh di kabinetnya yang memiliki hubungan dekat dengan beberapa pemimpin militer Indonesia dan sudah lama mencoba menengahi kesepakatan kedua negara.

“Menghadapi pendirian kukuh Kuala Lumpur, beberapa penasihat Soeharto beralih ke Natsir,” terang Audrey R Kahin dalam bukunya Islam, Nationalism and Democracy: A Political Biography of Mohammad Natsir (Singapore, NUS Press: 2012).

Perubahan strategi Jakarta dilakukan atas rekomendasi intelijen Indonesia yang melihat kedekatan hubungan Natsir dan Tunku Abdul Rahman. “Intelijen tahu sosok yang dihormati Tunku Abdul Rahman adalah Pak Natsir,” ujar Lukman Hakim saat melakukan wawancara dengan penulis di kediamannya di Sukabumi, Jawa Barat pada 17 Maret 2023.

Natsir mengakui dirinya memang mengenal baik Bapak Malaysia tersebut. Natsir adalah orang yang ditemui Tunku Abdul Rahman saat memperjuangkan kemerdekaan Malaysia.

“Waktu memperjuangkan kemerdekaan Malaysia dari Inggris, dia pernah datang ke Indonesia dan bertemu dengan saya dalam satu resepsi,” ujar Natsir.

Dari sinilah Natsir yang dikenal sebagai antipenjajahan global dan tokoh berpengaruh di Indonesia memiliki tempat di hati Tunku Abdul Rahman.

Natsir mengatakan, saat itu pimpinan Kostrad Brigjen Sofyar datang menemuinya yang dijebloskan penjara hanya karena gerakan moralnya di PRRI. Pencetus Mosi Integral itu lalu mengiyakan permohonan bantuan pemerintah Orde Baru untuk memulihkan hubungan dengan Malaysia.

“Di (penjara) Keagungan saya didatangi oleh Sofyar dari Kostrad yang minta saya membuatkan surat pengantar kepada Tengku Abdul Rahman. Tanpa pikir panjang tugas itu saya penuhi,” ujar Natsir saat diwawancara Majalah Tempo pada tahun 1989.

Bekas Menteri Penerangan RI itu akhirnya menulis surat dengan tulisan tangan. “Ini ada niat baik dari Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Mudah-mudahan Tunku bisa menerima,” bunyi surat Natsir.

Menurut Lukman Hakim, surat itu ditulis di atas kertas rokok milik para tahanan. Musababnya saat itu situasinya sangat mendesak dan surat perlu segera dikirim. “Itu memang spontan. Kalau tidak, pasti dicarikan kertas lebih bagus,” ujar Lukman Hakim dalam wawancara.

Surat itu lantas langsung dibawa Sofjar ke Kuala Lumur untuk diserahkan kepada Tunku Abdul Rahman melalui Tan Sri Ghazali Shafii.

 
Membaca surat Natsir, Tunku Abdul Rahman luluh. Karena rasa hormatnya pada Natsir, Tunku Abdul Rahman mengabulkan permintaannya dan menerima utusan itu.
 
 

Membaca surat Natsir, Tunku Abdul Rahman luluh. Karena rasa hormatnya pada Natsir, Tunku Abdul Rahman mengabulkan permintaannya dan menerima utusan itu. “Tak lama kemudian, pada Mei 1966, negosiasi dimulai antara Kuala Lumpur dan Jakarta dan hubungan dinormalisasi pada bulan Agustus tahun itu,” terang Audrey.

Mengapa Natsir rela membantu pemerintah Orde Baru meski raganya sendiri di penjara? Begitulah jiwa negarawan Natsir. Ia sama sekali tidak dendam.

Perbedaan politik tidak menghalanginya membantu pemerintah mencapai kesejahteraan rakyat dan bersatunya hubungan dua saudara Indonesia dan Malaysia. Meski dalam karantina politik, Natsir selalu mencurahkan waktu dan pikirannya untuk bangsa dan soliditas dunia Islam.

“Dasar kesediaan Pak Natsir adalah ukhuwah Islamiyah. Karena Malaysia dan Indonesia adalah Serumpun. Kata Pak Natsir, Pemerintah itu bisa datang dan pergi, tapi negara (Indonesia) ini harus dipertahankan,” ujar Lukman Hakim dalam wawancara.

Namun kini jasa-jasa Mohammad Natsir seolah tenggelam. Generasi kini seperti melupakan peran besar Natsir dalam memulihkan hubungan Malaysia dan Indonesia. Meski telah berkontribusi besar, Natsir tetaplah pribadi yang rendah hati.

“Banyak hal yang tidak bisa saya ceritakan. Bukan karena tidak bisa dibuktikan, tapi nanti kami dikira nenggembar-gemborkan jasa kami,” ujar Natsir kepada Majalah Tempo.

 
Dasar kesediaan Pak Natsir adalah ukhuwah Islamiyah. Karena Malaysia dan Indonesia adalah Serumpun. Kata Pak Natsir, Pemerintah itu bisa datang dan pergi, tapi negara (Indonesia) ini harus dipertahankan
 
 

Peran Natsir terhadap bangsa Malaysia tidak hanya berhenti di situ. Gagasan dan ide Natsir juga menjadi inspirasi bagi kelompok muda berpengaruh Malaysia, yaitu Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).

Anwar Ibrahim dalam tulisannya Natsir, Politikus Intelektual di Majalah Tempo pada 14 Juli 2008 menjelaskan bagaimana pemikiran dan sikap Natsir menjadi rujukan baginya saat memimpin ABIM.

“Ketika saya membentuk ABIM, dia [Natsir] selalu mengingatkan saya pada realitas sosial di Malaysia, dan kehadiran substansial China, India, dan lainnya di sana. Dia sangat positif dan selalu mendorong interaksi dan dialog antara organisasi Islam dan masyarakat non-Muslim,” tulis Anwar yang mengaku perkenalan pertamanya dengan Natsir terjadi pada 1967 ketika hubungan diplomatik kedua negara pulih.

Anwar juga mengatakan buku Fiqhud Dakwah Mohammad Natsir menjadi panduan bagi kajian ABIM. “Saya begitu terkesan oleh buku ini karena metode dakwahnya bersifat moderat dan berhikmah. Melalui metode ini, ABIM dapat melebarkan sayapnya hingga menjadi organisasi massa dan gerakan Islam yang bergaris sederhana,” tulis Anwar yang menganggap Natsir adalah gurunya.

Anwar Ibrahim bahkan mengatakan, Natsir memberikan filosofi dasar yang sangat penting baginya saat menjabat Menteri Keuangan Malaysia. Dirinya selalu mengulang pesan Mohammad Natsir untuk tidak mengabaikan akhlak dan moral dalam pembangunan Malaysia.

“Jangan kita membangun sambil merobohkan: membangun gedung sambil merobohkan akhlak, membangun industri sambil menindas pekerja, membina prasarana sambil memusnahkan lingkungan,” terang Anwar menirukan pesan Natsir.

Itu baru sedikit dari jasa-jasa Natsir terhadap bangsa Malaysia. Kiprahnya bagi dakwah dan pendidikan di Malaysia sangatlah besar.

 
Itu baru sedikit dari jasa-jasa Natsir terhadap bangsa Malaysia. Kiprahnya bagi dakwah dan pendidikan di Malaysia sangatlah besar.
 
 

Natsir sejatinya bukan hanya tokoh nasional Indonesia, tapi dia juga tokoh alam Melayu dan dunia Islam. Di masanya, Natsir dipandang sebagai pemimpin dunia atas jasa-jasanya terhadap perdamaian global. Ia bukan hanya milik NKRI tapi juga antarbangsa.

Pada 1957, Natsir menerima bintang Nichan Istikhar (Grand Gordon) dari Raja Tunisia, Lamine Bey, karena jasanya menolong perjuangan kemerdekaan rakyat Afrika Utara.

Pada 1980, Natsir juga dianugerahi penghargaan Faisal Award dari Raja Fahd Arab Saudi lewat Yayasan Raja Faisal di Riyadh atas jasanya dalam bidang dakwah dan solidaritas dunia Islam. Pada 10 November 2008, Natsir dinyatakan sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Dari paparan di atas, setidaknya ada tiga jasa besar yang diberikan Natsir terhadap Malaysia.

Pertama, dukungan moralnya bagi Kemerdekaan Malaysia. Kedua, berkontribusi dalam mengakhiri konfrontasi Indonesia-Malaysia. Ketiga, menjadi inspirasi bagi gerakan dakwah dan pendidikan di Malaysia.

Saat memperingati 100 tahun Natsir, Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor (KUIS) dan Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (WADAH), menggelar seminar untuk mengangkat pemikiran dan perjuangan Natsir.

“Kata pepatah Melayu, ‘harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.’ Begitulah dengan sosok pribadi Mohammad Natsir, Pahlawan Nasional Indonesia, mantan Perdana Menteri RI yang juga pendakwah, pendidik, dan jurubicara terkemuka dari rantau ini,” tulis YAB Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim, Pengerusi Lembaga Pengarah KUIS dalam sambutanya saat seminar yang diadakan pada 2009 di KUIS Selangor, Malaysia itu.

Dengan segala peran dan jasa Natsir tersebut, tidaklah berlebihan jika Mohammad Natsir layak mendapat penghargaan dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Kisah Talut Melawan Jalut, Momen Krusial Bani Israil

Pasukan Talut berhasil melawan Jalut sehingga Bani Israil pun kembali berkuasa.

SELENGKAPNYA

AS dan Hari Internasional Anti Islamofobia

Persoalan Islamofobia adalah fakta sehari-hari yang dihadapi umat Islam di seluruh dunia.

SELENGKAPNYA

Zakat Profesi Menurut Fatwa dan Regulasi

Bagaimana ketentuan zakat profesi menurut fikih kontemporer?

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya