Relawan Masjid Jogokariyan membawa piring makanan untuk berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Kisah Dalam Negeri

Hangatnya Berbuka di Masjid Jogokariyan

Ada 3.000 porsi makanan yang disiapkan Masjid Jogokariyan.

Oleh SILVY DIAN SETIAWAN

 

Piring makanan mulai ditata di meja-meja yang sudah disediakan di serambi Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta. Piring tersebut sudah diisi dengan makanan berupa nasi, sayur, ayam goreng, tahu goreng, dan juga sambal.

Makanan itu disediakan untuk pengunjung maupun jamaah masjid yang ingin berbuka puasa di Masjid Jogokariyan. Relawan masjid  sudah mulai menata ribuan piring di beberapa meja sekitar pukul 15.30 WIB.

Relawan bolak-balik membawa makanan dari ruangan tempat disiapkannya makanan ke meja yang sudah disiapkan di serambi masjid. Terlihat, ada enam meja besar berukuran sekitar 1,5 meter dan beberapa meja kecil, hingga kursi panjang yang diisi dengan ribuan piring makanan.

photo
Relawan Masjid Jogokariyan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Setidaknya, di hari pertama Ramadhan yakni 23 Maret 2023, ada 3.000 porsi makanan yang disiapkan Masjid Jogokariyan bagi pengunjung atau jamaah yang ingin berbuka puasa di masjid yang terletak di Jalan Jogokaryan No.36, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Sembari piring makanan ditata, pengunjung dan jamaah sudah mulai memadati kawasan masjid sekitar pukul 16.20 WIB. Untuk makanan tersebut baru selesai ditata hingga hampir pukul 17.00 WIB.

Tikar plastik lipat berwarna kuning bermotif pun sudah disiapkan di dekat meja-meja makanan. Pengunjung dan jamaah masjid duduk di tikar tersebut sembari menunggu waktu adzan maghrib, yang menandakan bahwa waktu buka puasa tiba.

photo
Warga mengambil piring makanan untuk berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Sambil menunggu adzan, sebagian sibuk dengan ponselnya, sebagian sibuk bercakap-cakap, sebagian juga mengisi waktu dengan membaca Alquran menanti datangnya buka puasa. Tidak sedikit yang datang ke Masjid Jogokariyan bersama keluarga, sanak saudara, hingga teman untuk berbuka puasa bersama di masjid itu.

Salah satunya Tia (22) yang datang bersama temannya ke Masjid Jogokariyan. Tia yang kebetulan tinggal tidak jauh dari masjid yakni di kawasan Krapyak, memilih berjalan kaki ke masjid mengingat macetnya jalan menuju masjid itu.

Di hari pertama Ramadhan ini, Tia ingin menikmati buka puasa di Masjid Jogokariyan. Tia ingin berbuka puasa di hari pertama bersama dengan pengunjung dan jamaah lainnya di masjid itu.

photo
Warga mengikuti buka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Ia cukup sering berbuka puasa di Masjid Jogokariyan, termasuk tahun lalu. Sebisa mungkin, tiap hari pertama Ramadhan ia berkeinginan agar dapat berbuka puasa di masjid.

"Ini hari pertama, jadi pengen disini biar bareng-bareng juga. Besok-besok insya Allah kesini lagi kalau nggak penuh," kata Tia kepada Republika saat ditemui di Masjid Jogokariyan.

Menu berbuka puasa di Masjid Jogokariyan sendiri berbeda tiap harinya. Menu-menu itu disiapkan oleh puluhan relawan takjil Masjid Jogokariyan, yang mana relawan tersebut diberdayakan dari lingkungan sekitar masjid.

photo
Relawan Masjid Jogokariyan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Tari (50) merupakan salah satu relawan takjil yang bertugas memasak nasi. Untuk nasi saja, setidaknya ada 30 relawan takjil yang bertugas.

Masakan yang disiapkan untuk berbuka puasa di masjid ini bahkan disiapkan dari pagi. Hal ini mengingat banyaknya porsi makanan yang harus disediakan.

Tiap hari, menu yang disediakan pun berbeda-beda. Di hari pertama Ramadhan, disediakan menu ramesan yang berisi nasi, ayam goreng, tahun goreng, sayur dan juga sambel.  

"Menu-menunya sudah ada daftarnya untuk satu bulan puasa. Ada tongseng juga, ayam suwir, dan laini-lain," kata Tari.

photo
Relawan Masjid Jogokariyan menata piring makanan untuk berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Sementara itu, di jalan yang ada di sekitar masjid, juga sudah mulai ramai masyarakat. Mereka memadati jalan sekitar masjid untuk mencari takjil.

Pasalnya, di Masjid Jogokariyan juga dibuka pasar sore selama Ramadhan ini. Berbagai macam takjil dijual bagi yang ingin mencari makanan untuk berbuka puasa, baik di masjid maupun di rumah masing-masing.

Ada es dawet, er teh, es coklat, telur gulung, berbagai macam gorengan, berbagai macam kolak, dan masih banyak lagi takjil yang dijual di pasar sore tersebut. Sejak pukul 16.00 WIB, sudah banyak penjual yang membuka lapaknya.

Namun, pada pukul 17.00 WIB, jalanan di kawasan pasar sore itu sudah penuh dengan lautan manusia. Untuk berjalan kaki saja, pengunjung harus berdesak-desakan.

photo
Warga mulai datang untuk berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Pasal sore tersebut di sepanjang Jalan Jogokaryan, mulai dari depan Lynn hotel hingga ke kawasan Masjid Jogokariyan. Tak jarang juga pengunjung yang datang tidak hanya sekedar mencari takjil untuk berbuka puasa.

Banyak dari mereka yang juga ingin mengetahui seperti apa suasana pasar sore di Masjid Jogokariyan, bahkan sampai mengabadikan momen saat berada di kawasan tersebut.

Seluruh kegiatan yang digelar di Masjid Jogokariyan di Ramadhan 2023 ini dikemas dalam 'Kampoeng Ramadhan Jogokariyan'. Yang mana, dalam Kampoeng Ramadhan Jogokariyan ini tidak hanya buka puasa bersama dengan menyediakan 3.000 porsi tiap hari, dan juga pasar sore, namun masih banyak kegiatan lainnya yang turut digelar selama Ramadhan.

photo
Umat Muslim menunaikan shalat tarawih di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023). Ada yang khas di Masjid Jogokariyan yakni shalat tarawih a la Madinah. Setiap shalat tarawih dengan bacaan 1 Juz. - (Republika/Wihdan Hidayat)

Seperti ibadah Ramadhan yakni tarawih, pengajian-pengajian, diskusi tematik, hingga kegiatan i'tikaf. Di 2023 ini merupakan ke-19 kalinya kegiatan Kampoeng Ramadhan Jogokariyan dilaksanakan.  

Ketua Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Ananda Eka mengatakan, untuk kegiatan pasar sore, lebih dari 200 pelaku usaha kuliner yang berjualan di pasar sore tersebut. Pelaku usahanya sendiri merupakan warga sekitar masjid yakni sebanyak 70 persen, dan 30 persen lainnya dari luar.

"Ada 280 pedagang di sepanjang Jalan Jogokaryan," kata Ananda.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat