Menciptakan keluarga yang baik adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi. | Republika

Hikmah

Membangun Keluarga Bertakwa

Menciptakan keluarga yang baik adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi.

Oleh FAJAR KURNIANTO

Keluarga adalah unit terkecil dalam lingkup komunitas besar sebuah masyarakat. Baik buruknya sebuah masyarakat amat tergantung dari baik buruknya keluarga-keluarga di dalamnya.

Ketika kita mengharapkan terciptanya sebuah masyarakat yang baik, maka menciptakan keluarga yang baik adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi.

Mengingat pentingnya keluarga, dalam hadis Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, orang yang durhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan/keburukan (dosa) berlaku di dalam keluarganya.” (HR an-Nasa’i dan Ahmad).

 
Rasulullah SAW memberikan peringatan berkaitan dengan upaya menciptakan keluarga yang baik, yakni mereka tidak boleh membiarkan sedikit atau sekecil pun keburukan terjadi di dalam keluarga.
 
 

Pada hadis ini, Rasulullah SAW memberikan peringatan berkaitan dengan upaya menciptakan keluarga yang baik, yakni mereka tidak boleh membiarkan sedikit atau sekecil pun keburukan terjadi di dalam keluarga. Nabi SAW mengancam bahwa orang yang membiarkan hal itu terjadi, maka Allah mengharamkannya masuk surga.

Sebab, membiarkan hal itu terjadi sama dengan membiarkan keburukan menyebar dalam unit komunitas terkecil yang akan merembes ke komunitas atau lingkungan yang lebih luas.

Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS at-Tahrim [66]: 6).

Imam Mujahid, seperti dikutip oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Shahih al-Bukhari, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “jagalah dirimu dan keluargamu” adalah wasiatilah dirimu dan keluargamu dengan takwa serta ajarkanlah kepada keluargamu adab-adab yang baik.

Adapun Imam ath-Thabari dalam kitab Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Ay al-Qur’an menafsirkan, ungkapan tersebut maksudnya adalah berilah pengetahuan tentang perbuatan-perbuatan baik dan menaati Allah SWT kepada keluargamu, sehingga keluargamu terjaga dari neraka.

Allah SWT mengingatkan bahaya apabila manusia tidak peduli kepada keluarganya, lebih-lebih yang justru menjerumuskan keluarga ke jurang kejahatan, keburukan, dan dosa. Termasuk dalam hal ini adalah menciptakan lingkungan keluarga yang mengabaikan prinsip saling menasihati dalam kebaikan.

Orang tua, misalnya, mengabaikan anaknya, sehingga anaknya tumbuh liar lalu memilih bergaul dengan teman-teman yang bertabiat buruk. Atau, sebaliknya, anak yang tak mengingatkan orang tua ketika melakukan hal-hal buruk di luar rumah. Pendek kata, lingkungan keluarga memberi ruang yang luas bagi berkembangnya keburukan.

Seperti diperintahkan Allah SWT dalam Alquran, kita mesti menjaga keluarga agar kelak tidak terjerumus ke dalam api neraka dengan membangun keluarga bertakwa. Takwa dalam pengertian menaati Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Termasuk dalam hal ini adalah mengajarkan adab, etika, atau akhlak yang luhur kepada anak-anak kita sejak dini. Hingga ketika dewasa, mereka tahu apa yang baik untuk dilakukan dan apa yang buruk atau jahat untuk ditinggalkan.

 
Ketika keluarga bertakwa terbangun dengan baik, maka tak akan ada cerita buruk tentang anggota keluarga.
 
 

Ketika keluarga bertakwa terbangun dengan baik, maka tak akan ada cerita, misalnya, seorang anak menganiaya temannya yang tak dia sukai hingga koma bahkan sampai mati.

Tak ada juga cerita orang tua yang mengumpulkan kekayaan dengan cara yang diharamkan atau melanggar hukum. Tak ada juga cerita anggota keluarga memamerkan kekayaan dan kemewahan karena mengetahui bahwa itu merupakan perbuatan riya yang dilarang oleh agama. Dan tentu saja menyakiti perasaan orang-orang fakir dan miskin yang harusnya dibantu.

Wallahu a’lam.

Berkah Bunga Para Peziarah

Mereka duduk di pedestrian yang di sekelilingnya dipenuhi dengan bunga tabur.

SELENGKAPNYA

Dua Janji Rasulullah untuk Suraqah

Inilah dua janji Rasulullah SAW untuk Suraqah bin Malik yang kemudian jadi nyata.

SELENGKAPNYA

Riwayat Isaiah, Nabi yang Digergaji Yahudi

Inilah kisah seorang nabi yang dibunuh Yahudi dengan cara digergaji.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya