







Peristiwa
Kemeriahan Pawai Obor Jelang Ramadhan
Tradisi pawai obor ini ditengarai muncul pascareformasi ketika kebebasan berekspresi lebih longgar.
MEDAN -- Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan warga di berbagai kota menggelar pawai obor. Pawai dilakukan mengelilingi suatu area dengan radius tertentu.
Belasan, puluhan hingga ratusan orang berpawai membawa batang bambu berisi balutan kain menyala di ujung batangnya. Obor ini merupakan alat penerangan tradisional digunakan sebelum nyala lampu listrik dan teknologi lampu senter ada.
Saat itu warga pedesaan yang beraktivitas malam hari menggunakan obor sebagai alat penerang. Mulai dari menuju masjid, hingga berburi mencari belut di sawah malam hari. Dalam khazanah bahasa Sunda terdapat kosakata ngobor untuk menunjukkan aktivitas mencari belut dan lain-lain di sawah saat malam hari.
Tidak diketahui sejak kapan tradisi pawai obor ini dilakukan berkaitan dengan perayaan hari besar Islam. Ditengarai hal ini dimulai pascareformasi ketika keran kebebasan berekspresi mulai dibuka kembali.
Kini tradisi pawai obor kerap dilakukan di berbagai kota menjelang hari-hari besar Islam. Mulai dari tahun baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad, hingga menyambut Ramadhan seperti sekarang sebagai bagian syi'ar Islam.
Pawai obor tampak ditemui memeriahkan jalanan di Kota Medan, Jakarta, dan Bogor. Tidak ada ketentuan kapan pawai ini harus dilakukan. Namun seminggu terakhir menjelang Ramadhan kegiatan ini nampaknya akan terus kita temui di jalanan.