Penduduk Baghdad kembali ke kota itu setelah pasukan Amerika merebut daerah itu dari kendali militer Irak, pada 12 April 2003. | EPA-EFE/JIM LO SCALZO

Liputan Khusus

20 Tahun Lalu, Perang Jahanam Itu Dimulai

Invasi AS ke Irak menimbulkan dampak panjang pada dunia.

Raut wajah Shelma, bocah perempuan berusia lima tahun, tak bisa berbohong. "Saya takut, benar-benar takut," kata Shelma sambil memeluk ayahnya, Saleem, yang berdiri di dekatnya. Wajah Shelma lembab oleh air mata.

Mereka, sambung Shelma, merujuk kekuatan-kekuatan yang sepertinya tak kasat mata, datang dari depan, dari udara, dari darat, dan akan membunuh serta menghancurkan seluruh anak Irak. Setiap saat, Shelma mengatakan selalu berdoa kepada Sang Pencipta agar perang bisa dihindarkan. 

"Saya hanya memohon kepada-Mu, ya Tuhan. Kalau memang Kau ada, berilah perlindungan kepada kami, jangan pisahkan saya dengan ayah saya." "Semoga Tuhan bersama kita, putriku," bisik Saleem kepada anaknya.

Hanya sehari setelah mereka menyampaikan ketakutan itu, yang dikhawatirkan terjadi. Pasukan Amerika Serikat meluncurkan serangan mematikan ke Baghdad, lokasi mereka tinggal. Kecaman dunia tak diindahkan AS dan sekutu utamanya, Inggris, kala itu.

photo
Warga meninggalkan kota Fallujah setelah sebuah mobil Irak meledak di pos pemeriksaan kedua di Fallujah, Irak, 29 April 2004. - (EPA-EFE/ALI HAIDER )

Sejak 1991, sanksi PBB terhadap Irak telah membunuh tidak kurang dari 500 ribu anak yang meninggal akibat kekurangan gizi. Setiap bulannya, sedikitnya 4.000 anak meninggal, yang 70 persen diantaranya karena kesehatan.

Setelah bertahun-tahun hidup dalam kondisi kesehatan tidak menentu, pendidikan terbatas, dan situasi politik yang tidak kondusif, bukannya kabar baik yang mereka terima, tapi sebuah perang yang bakal bertahan dampaknya.

Presiden George W Bush didukung sekutunya PM Inggris Tony Blair menggunakan dalih laporan tanpa bukti bahwa Irak yang saat itu dipimpin Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Senjata seperti itu tidak pernah ditemukan maupun terbukti keberadaannya.

AS dan sekutu menginvasi Irak pada Maret 2003 dalam apa yang disebut kampanye pengeboman "Shock and Awe". Bom-bom menyala-nyala pada 19-20 Maret 2003, menerangi langit, menghancurkan sebagian besar negara dan membuka jalan bagi pasukan darat Amerika berkumpul di Baghdad. 

Lini Masa Invasi Irak - (Republika)  ​
 

Saddam digulingkan dari kekuasaan tak lama kemudian, dan Baghdad ditaklukkan. Pada 1 Mei 2003, Presiden Bush mengunjungi kapal induk USS Abraham Lincoln yang beroperasi beberapa mil di sebelah barat San Diego, California. Saat matahari terbenam, dia menyampaikan pidato yang garis besarnya menyatakan bahwa “Misi telah tercapai”. 

Ternyata bukan demikian faktanya, perang Amerika menggeser basis pemerintahan negara itu dari minoritas Arab Sunni menjadi mayoritas Syiah, dengan Kurdi mendapatkan wilayah otonom mereka sendiri.

Sementara banyak warga Irak menyambut baik penggulingan Saddam, mereka kecewa ketika pemerintah gagal memulihkan layanan dasar dan pertempuran yang terus berlangsung malah membawa penderitaan kemanusiaan yang besar.

Perebutan kekuasaan antara Syiah dan Sunni memicu perang saudara, yang pada akhirnya mengarah pada penarikan total Amerika pada Desember 2011. Perpecahan tersebut merupakan faktor kunci runtuhnya pasukan polisi dan militer negara ketika menghadapi pemberontakan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) yang melanda Irak dan Suriah pada 2014.

photo
Sebuah bom meledak di belakang kompleks masjid al-Nuri, terlihat melalui lubang di dinding sebuah rumah, saat Pasukan Khusus Irak bergerak menuju posisi militan ISIS di Kota Tua Mosul, Irak, 29 Juni 201&. - (AP Photo/Felipe Dana, File)

Anggota kelompok ekstrem itu mulanya adalah pasukan militer Irak yang ditahan AS kemudian dibebaskan. Mereka awalnya adalah afiliasi Alqaidah. Ancaman ISIS memaksa AS kembali ke Irak atas undangan pemerintah Baghdad pada 2014. Selama musim panas dan musim gugur itu, koalisi pimpinan AS meluncurkan kampanye serangan udara di Irak dan kemudian Suriah, dan memulai kembali upaya luas untuk melatih dan menasihati militer Irak.

Misi melatih dan menasihati koalisi terus berlanjut, didukung oleh kontingen NATO, bahkan setelah upaya kelompok Negara Islam untuk membentuk kekhalifahan kandas pada Maret 2019.

Perang Irak juga memperkuat Iran dan proksinya di Timur Tengah. Kegagalan total proyek AS di Irak itu membuat Barat tak berani lagi melakukan intervensi militer ke Suriah . Hal itu membuat Presiden Suriah, Bashar al-Assad, selamat dari pemberontakan bersenjata dan memberi Vladimir Putin tiket masuk ke Timur Tengah.

photo
Perang Irak dalam Angka - (Repubika)

Para pimpinan di negara-negara Arab juga menjadikan Irak contoh atas demokratisasi yang dipaksakan. Hal ini akhirnya melemahkan potensi perubahan positif yang diharapkan dari Musim Semi Arab pada 2011. 

Penarikan sepihak AS dari Afghanistan, yang dipicu oleh Donald Trump dan kemudian diselesaikan oleh penggantinya, Joe Biden, lahir dari kekesalan atas kegagalan pembangunan bangsa yang dicontohkan oleh Irak.

Pada 2003, Presiden Rusia Vladimir Putin baru tiga tahun menjabat. Ia belum menjadi dirinya sekarang yang jauh lebih tegas dan berani mengambil tindakan.

Namun sikapnya saat itu jelas. Putin menentang gagasan rencana serangan terhadap Irak. Rusia, Perancis dan Jerman menyerukan agar tim pemeriksa senjata PBB dikerahkan sebagai bagian dari pelucutan senjata terhadap Saddam Hussein secara damai.

photo
Presiden George W. Bush berbicara di atas kapal induk USS Abraham Lincoln di lepas pantai California pada 1 Mei 2003. - (AP Photo/J. Scott Applewhite, File)

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, Rusia juga menggunakan hak vetonya untuk menghadang ''resolusi perang'' yang diajukan Amerika Serikat (AS). Kandasnya resolusi-resolusi itu membuat AS nekat mengambil langkah sembrono menyerang Irak. 

Kemudian tiba giliran Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu. Putin membalas keras kepalanya Bush dan Blair saat sebagian besar negara Barat yang tergabung dalam NATO mengecam serangan Rusia ke Ukraina. Ia dengan mudah mengelak, mengingatkan kembali soal tindakan main hakim sendiri AS dan Inggris di Irak. Barat, kehilangan pijakan moral akibat langkah sembrono di Irak. 

Tak terbilang jumlah korban meninggal akibat invasi AS ke Irak. Puluhan ribu tentara meninggal di kedua kubu yang bertempur. Warga sipil yang meninggal akibat perang juga merentang dari angka ratusan ribu hingga jutaan merujuk berbagai perhitungan.

Pada 2016, penyelidikan selama tujuh tahun yang dilancarkan pemerintah Inggris dan parlemennya diumumkan. Tim penyelidik itu dipimpin politikus senior Sir John Chilcot. Hasilnya menyesakkan dada.

photo
FSeorang tawanan perang Irak menghibur putranya yang berusia 4 tahun di pusat pengelompokan tawanan perang Divisi Lintas Udara ke-101 dekat An Najaf, 31 Maret 2003. - (AP Photo/Jean-Marc Bouju, File)

Ternyata, perang Irak yang telah merenggut banyak nyawa manusia itu memang sedianya didasari asumsi–asumsi keliru. Dokumen tersebut menyatakan bahwa pada saat invasi ke Irak, Saddam Hussein tidak menimbulkan ancaman yang mendesak, Intelijen mengenai senjata pemusnah massal disajikan dengan kepastian yang tak beralasan.

Alternatif jalan damai belum sepenuhnya diupayakan. Amerika dan Inggris telah merusak otoritas Dewan Keamanan PBB.

Sederhananya, perang jahanam yang membunuh sekian banyak orang dan mengubah wajah dunia 20 tahun lalu didasari kebohongan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Lawan Propaganda LGBT Lewat Konten Tiktok

Shumirun Nessa mendapatkan serangan karena kritis terhadap LGBT.

SELENGKAPNYA

AS: Rusia Berbohong Soal Drone

Rusia mengeklaim drone AS secara sengaja dan provokatif bergerak menuju wilayah Rusia.

SELENGKAPNYA

Perdamaian di Yaman Makin Dekat?

Iran menghentikan bantuan senjata ke pemberontak Houthi.

SELENGKAPNYA