
Kabar Utama
Kibarkan Bendera Palestina di Piala Dunia U-20
Dubes Palestina meyakini dukungan RI tak surut.
Oleh LINTAR SATRIA
Saat helatan Piala Dunia dilaksanakan di Qatar pada akhir 2022 lalu, Palestina seperti jadi negara peserta tak resmi. Bendera-bendera Palestina yang biasanya terlarang di stadion-stadion sepak bola di belahan bumi lain, hadir di pertandingan-pertandingan di Qatar.
Pemain-pemain dari negara-negara Timur Tengah serta Afrika Utara juga menunjukkan terang-terangan dukungan mereka untuk Palestina. Hal itu bisa berujung denda puluhan ribu euro jika dilakukan di kompetisi sepak bola Eropa.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun masih ingat jelas dengan kenangan di Piala Dunia tersebut. Zuhair meyakini, dukungan terhadap Palestina juga akan memberi warna dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia yang akan digelar 20 Mei - 11 Juni 2023 nanti.
"Saya ingin menyampaikan dalam beberapa waktu terakhir pada penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar. Meskipun Palestina tidak ikut sebagai salah satu kontingen atau tim yang bertanding tapi kita tahu Palestina hadir dan muncul dalam event tersebut sehingga seakan-akan Palestina hadir sebagai salah satu tim yang hadir di Piala Dunia," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Ia mengingatkan kembali, banyak negara-negara, banyak tim-tim yang menyerukan dukungan pada Palestina. Ini menunjukan Palestina berada di hati banyak kalangan di dunia. "Dan saya yakin Palestina juga ada di hati bangsa Indonesia, di hati pemerintah Indonesia di hati negara Indonesia. Palestina juga akan hadir dalam event yang segera diadakan di Indonesia," kata Zuhair.
Ia juga menegaskan Palestina yakin dukungan Indonesia tidak akan berubah meski helatan itu diwarnai polemik kedatangan Timnas Israel U-20 yang lolos Piala Dunia.
"Kita tahu masing-masing federasi (cabang olahraga) memiliki aturan-aturannya sendiri termasuk FIFA dalam kaitan hal ini Indonesia berhasil memenangkan biding sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," kata Dubes Zuhair.
"Tentu keikutsertaan peserta dalam event ini tidak ada kaitannya dengan suka tidak suka dengan peserta event tersebut bagian dari kompetisi yang sudah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku" kata dia menambahkan.
Zuhair mengatakan ia ingin memupus keraguan di kalangan banyak pihak. Ia ingin menegaskan setelah mendengar dari banyak pihak dan dari pejabat-pejabat bangsa Indonesia ia meyakini dukungan Indonesia pada isu Palestina tidak akan berubah.

"Indonesia sangat konsisten dan senantiasa teguh dalam isu Palestina baik dalam forum regional bahkan di forum bilateral antara Indonesia dan Palestina dan juga dalam berbagai forum multilateral. Termasuk di antaranya di ASEAN sebagai forum regional maupun forum multilateral seperti Organisasi Kerjasama Islam atau OKI," katanya.
Zuhair mengatakan ia juga mendengar langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan yang sangat tegas di Jenewa mengenai tuntutan Indonesia pada isu Palestina. Dubes mengatakan Retno dengan tegas mengkritik adanya dualisme adanya ambivalensi sikap dunia internasional terhadap isu Palestina.
"Oleh karena itu sekali lagi saya tegaskan Palestina, pemimpin Palestina dan kami semua meyakini sikap Indonesia tidak akan berubah, akan selalu konsisten mendukung isu Palestina," katanya.

Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni, menilai, kehadiran timnas Israel di Piala DUnia U-20 menjadi salah satu konsekuensi dari status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dengan kata lain, siapa pun kontestan yang berhasil melaju ke putaran final Piala Dunia U-20, maka Indonesia sebagai tuan rumah harus bisa menerima kehadiran mereka.
"Kehadiran Timnas Israel itu konsekuensi Indonesia selaku tuan rumah. Ketika ketika mendaftarkan diri sebagai tuan rumah, tentunya sudah tahu bahwa salah satu kemungkinannya adalah Israel lolos sebagai wakil UEFA," ujar Kusnaene dalam pesan kepada Republika, Selasa (14/3).
Israel berhak tampil di putaran final Piala Dunia U-20 usai mengakhiri turnamen Piala Eropa U-19 2022 sebagai runner-up. Ini menjadi kali pertama Israel tampil di gelaran Piala Dunia U-20 mewakili Eropa.
Kusnaeni menyarankan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait polemik penolakan partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20. Koordinasi ini terkait sikap menerima kehadiran Timnas Israel, termasuk soal pengibaran bendera dan pemutaran lagu kebangsaan.

Terlebih, Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 telah mengatur soal larangan pengibaran bendera Israel dan lagu kebangsaan Israel. Pun dengan tidak diakuinya hubungan secara resmi antara Pemerintah Indonesia dan Israel dalam setiap tingkatan.
Namun, Kusnaeni juga menyebut, sepak bola juga tunduk kepada hukum transnasional yang diatur FIFA. "Di titik inilah, pentingnya PSSI berkonsultasi dengan Kemenlu untuk mengkomunikasikan hal ini dengan FIFA dan mencari titik temu," ujar Kusnaeni.
Sementara, menurut Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), KH Ahmad Kusyairi Suhail MA, kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung perjuangan rakyat Palestina, harusnya membuat pemerintah Indonesia tegas menolak kedatangan Timnas Israel.
"Hal ini, karena zionis Israel masih menjajah bangsa Palestina hingga kini. Apalagi konstitusi negeri ini dengan jelas menegaskan anti kolonialisme dan penjajahan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (15/3).

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinei pertama juga disebutkan dengan gamblang, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
Dengan demikian, Kusyairi mengatakan, menolak kehadiran Timnas Israel adalah amanat kontitusi. Dia juga menyinggung pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Majelis Umum Ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual, Rabu (23/9/2020).
Saat itu Presiden menyampaikan bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir dalam Konferensi Bandung (Konferensi Asia Afrika) yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya.
"Ini artinya bapak Presiden Joko Widodo mengakui bahwa Palestina masih dalam penjajahan Israel, dan Indonesia terus konsisten mendukung perjuangan Palestina untuk mendapatkan hak kemerdekaannya," kata Kusyairi.
Karena alasan melaksanakan amanat konstitusi itulah, dia menambahkan, dahulu Presiden Soekarno melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Timnas Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958. Juga tidak mengundang Timnas Israel pada Asian Games 1962 di Jakarta. "Jadi, masalah ini tidak semata urusan olah raga, melainkan masalah konsistensi terhadap konstitusi," tuturnya.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga telah angkat bicara tentang banyaknya penolakan atas kehadiran dan keikutsertaan Israel pada gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Bagi Erick, keputusan atas persoalan timnas Israel sejatinya adalah ranah Kementerian Luar Negeri.
"Kemarin sudah disampaikan beberapa kali bahwa tugas utama PSSI melakukan persiapan timnas, secara teknis dari penyelenggaraan," kata Erick Thohir di hadapan media, Senin (13/3).
Kemenlu sebelumnya menyatakan, persiapan kedatangan timnas Israel U-20 tersebut sudah dimatangkan lembaga-lembaga terkait. Dalam konferensi pers yang digelar Kemenlu, di antara masalah teknis yang ditanyakan berkaitan dengan pemberian visa kepada para pemain Israel.
Keterangan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pertemuan rutin media pada Jumat (10/3/2023).(Dwina Agustin/Republika)
Indonesia selama ini tak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Artinya, dalam kondisi normal, warga Israel tak bisa berkunjung ke Indonesia.
Selain itu, ada persoalan pengibaran bendera Israel dan pemutaran lagu kebangsaan Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 nanti.
Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyatakan tak bisa berkomentar spesifik tentang hal itu. Namun, ia menegaskan, seluruh persiapan teknis telah dibahas oleh Kemenlu dan Kemenko Polhukam.
"Beberapa hal teknis yang diangkat sudah juga direspons oleh Bapak Menko Polhukam. Saya mengutip beliau, 'Sudah dibahas dan disiapkan semua jalur, ditunggu saja nanti,' kurang lebih begitu yang saya quote dari Bapak Menko Polhukam," ujar Teuku Faizasyah, Jumat (10/3).

Mengenai aspek teknis itu, ia juga menyinggung beberapa preseden penyelenggaraan ajang internasional yang dihelat Indonesia sebagai tuan rumah, seperti Inter-Parliamentary Union (IPU). “Contoh-contoh pelaksanaan event di mana indonesia jadi tuan rumah dapat menjadi referensi,” ujarnya.
Jubir Kemenlu menjelaskan, ketuanrumahan Indonesia atas Piala Dunia U-20 nantinya tidak akan mengubah sikap yang selama ini sudah diambil oleh Indonesia terhadap Palestina. Bahkan, isu-isu Palestina terus Indonesia gaungkan ketika banyak negara tidak membicarakannya.
Teladan Nabi Muhammad Hadapi Pembenci Islam
Dalam menghadapi para pembenci Islam, Nabi Muhammad SAW menunjukkan akhlak mulia.
SELENGKAPNYA‘Amerika Serikat Eksportir Islamofobia Global’
Profesor dari University of Arkansas ini soroti peran Amerika Serikat terkait Islamofobia.
SELENGKAPNYASejak Kapan Islamofobia Menggejala?
Islamofobia mungkin adalah sebuah istilah baru, tetapi gejalanya merentang jauh ke belakang.
SELENGKAPNYA