
Internasional
Intelijen: Pipa Nord Stream Diledakkan Kelompok Pro-Ukraina
Laporan terkini menyoroti dugaan keterlibatan AS meledakkan pipa Nord Stream.
Klaim Rusia bahwa mereka tak terlibat pengeboman pipa gas Nord Stream di Laut Baltik makin terbukti. Temuan terkini, ledakan yang memutus jalur pasokan gas utama dari Rusia ke Eropa itu dilakukan kelompok pro-Ukraina.
Hal tersebut dilaporkan the New York Times dan surat kabar Jerman Die Zeit mengutip sejumlah pejabat intelijen di Eropa dan Amerika Serikat. Temuan itu juga membuka kembali sorotan atas tudingan bahwa Amerika Serikat lah yang sedianya melancarkan serangan tersebut.
Pada 26 September 2022, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, serangkaian pengeboman rahasia dan kebocoran gas bawah laut terjadi di pipa gas alam Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Kedua pipa tersebut dibangun untuk menyalurkan gas alam dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik. Mayoritas pasokan gas itu dimiliki perusahaan gas milik negara mayoritas Rusia, Gazprom.
Serangan itu terjadi di perairan internasional di Laut Baltik, dekat pulau Bornholm di Denmark. Sejumlah besar gas naik dari dasar laut selepas serangan itu.

Teori yang disampaikan negara-negara Barat saat itu adalah bahwa pengeboman dilakukan Rusia dengan tujuan menyalahkan Barat. Tetapi ada keraguan apakah Moskow ingin menghancurkan infrastruktur mahal yang mereka bangun.
Para pejabat intelijen Eropa dan AS telah memperoleh informasi intelijen tentatif yang menunjukkan bahwa kelompok penyabot pro-Ukraina mungkin berada di balik pengeboman pipa gas Nord Stream itu.
Menurut Die Zeit, penyelidik Jerman meyakini serangan terhadap jaringan pipa dilakukan oleh tim yang terdiri dari enam orang. Mereka menggunakan kapal kecil yang disewa oleh perusahaan yang terdaftar di Polandia dan dimiliki oleh dua warga negara Ukraina.
Enam orang terlibat dalam operasi untuk mengangkut bahan peledak ke lokasi, termasuk kapten kapal, dua penyelam, dua asisten penyelam, dan seorang dokter. Keenamnya diketahui menggunakan paspor palsu profesional dengan identitas asli mereka masih belum jelas.

Kapal berlayar dari kota pelabuhan Jerman Rostock pada 6 September. Peralatan untuk operasi rahasia sebelumnya diangkut ke pelabuhan dengan truk pengiriman. Setelah kembali, penyelidik menemukan bekas bahan peledak di salah satu meja di dalam kapal sewaan.
Informasi tersebut telah diedarkan di antara badan-badan intelijen Eropa guna mendapatkan lebih banyak informasi tentang para pelaku.
Detail tentang intelijen masih samar. Belum jelas siapa yang mengatur, mendanai, dan mengarahkan serangan yang begitu berani terhadap pipa gas yang mengalir antara Rusia dan Jerman.
Rusia menuntut dilakukannya penyelidikan internasional independen dibentuk sebagai tanggapan atas laporan tersebut. Wakil utusannya untuk PBB mengatakan Moskow akan meminta pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB terkait hal itu. Rusia berulang kali membantah melakukan pengeboman.

Sebulan yang lalu, jurnalis investigasi AS Seymour Hersh menerbitkan hasil investigasi yang menunjukkan bahwa peledakan pipa gas Nord Stream dilakukan agensi intelijan Amerika Serikat. Menurut Hersh, perencanaan peledakan pipa gas itu dilakukan pemerintahan Presiden Joe Biden sejak 2021, jauh sebelum Rusia menyerang Ukraina.
Keberadaan pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 yang bakal menyuplai eropa dengan gas murah dari Rusia dinilai AS dan sekutu NATO-nya bakal mengancam dominasi Barat. Kekhawatiran soal pipa gas itu disuarakan baik dari pihak parlemen AS maupun Gedung Putih.
Tepat sebelum Putin menginvasi Ukraina, Joe Biden secara terbuka mengancam bahwa "tidak akan ada lagi Nord Stream 2" jika perang pecah. “Kami akan mengakhiri pipa gas itu,” katanya, menambahkan. “Saya janjikan pada Anda, kami mampu melakukannya.”
Menurut penelusuran Hersh, pada Desember 2021, dua bulan sebelum tank Rusia pertama meluncur ke Ukraina, Penasehat Keamanan Gedung Putih Jake Sullivan mengadakan rapat gugus tugas yang terdiri dari Kepala Staf Gabungan, CIA, dan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan. Tujuannya untuk meminta rekomendasi tentang bagaimana menanggapi invasi Rusia.

Menurut sumber yang mengetahui langsung proses tersebut, Sullivan kemudian menyampaikan usulan agar kelompok tersebut membuat rencana penghancuran dua jalur pipa Nord Stream. Ia mengatakan hal tersebut adalah keinginan Presiden Joe Biden.
Setelah rencana diseujui. sebuah tim yang dipilih CIA dan Badan Keamanan ANsional AS (NSA) dibentuk. Tim itu terdiri dari penyelam Angkatan Laut AS. Para penyelam itu dipilih bukand dari pasukan elite militer AS guna menghindari kewajiban malaporkan tanggung jawab ke Kongres AS.
Recananya saat itu, ledakan dilakukan dengan kapal selam yang dimodifikasi serta sejumlah skenario kompleks lainnya. Meski begitu, banyak rencana-rencana awal menemui kendala. Hingg aakhirnya pada awal 2022 CIA melaporkan pada Sullivan bahwa mereka sudah punya cara untuk meledakkan pipa gas.
CIA kemudian bekerja sama dengan badan intelijen Norwegia untuk menjalankan aksi tersebut. Norwegia adalah salah satu negara di Eropa yang menyediakan wilayahnya untuk pangkalan militer AS.

Menurut Hersh, intelijen Norwegia kemudian menyarankan Pulau Bornholm milik Denmark sebagai titik keberangkatan. Pulau itu hanya beberapa kilo meter dari lokasi pipa bawah laut. Pipa di perairan itu juga hanya sekitar 75 meter di bawah permukaan laut sehingga mudah dijangkau penyelam.
Intelijen AS dan Norwegia kemudian menggunakan latihan militer bersama Operasi Baltik 22 (Baltops 22) pada Juni 2022 sebagai samaran untuk menanam bom di pipa gas. Bom C4 tersebut pada akhirnya diledakkan dengan kendali sonar yang dijatuhkan pesawat pengintai Norwegia pada September 2022.
Terkait laporan terkini, Juru bicara Gedung Putih John Kirby menyerahkan pada hasil penyelidikan. "Kita perlu membiarkan penyelidikan ini selesai dan baru setelah itu kita melihat tindakan lanjutan," ujarnya.
Pemanfaatan dan Disrupsi AI di Ruang Kerja
AI diyakini akan menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada menghilangkannya.
SELENGKAPNYADunia di Tepi Jurang Krisis Obesitas
Lonjakan kasus obesitas tampak terjadi dengan cepat di antara anak-anak.
SELENGKAPNYA