
Sepak Bola
Pecah Rekor 92 Tahun, Manchester United Kalah 7-0
Manchester United dipaksa Liverpool menyudahi rekor tidak pernah kalah dalam 11 laga terakhir.
Oleh REJA IRFA WIDODO
LIVERPOOL -- Sebelum pertandingan di Stadion Anfield pada Senin (6/3) dini hari, semuanya seperti berjalan sempurna untuk klub sepak bola Manchester United. Namun selepas peluit akhir berbunyi selepas pertandingan melawan Liverpool berbunyi, nelangsa yang didapat klub tersebut. Mereka menderita kekalahan terburuk sejak 92 tahun lalu.
Manchester United dipaksa menyudahi rekor tidak pernah kalah dalam 11 laga terakhir di semua ajang kala melawat ke markas Liverpool pada pekan ke-26 Liga Primer Inggris, Senin (6/3) dini hari WIB. Rekor impresif United di 11 laga terakhir itu pun berakhir dengan begitu menyakitkan.
Setan Merah dipaksa mengakui keunggulan Liverpool dengan torehan tujuh gol tanpa balas. Dua gol yang dicetak Cody Gakpo, Darwin Nunez, dan Mohamed Salah, serta satu gol dari Roberto Firmino membuat United terkapar di Stadion Anfield. Kekalahan ini pun mencatatkan rekor baru klub tersukses di pentas Liga Primer Inggris tersebut.
Permainan langsung berjalan dengan intensitas dan tempo yang tinggi pada awal laga. Liverpool tampil begitu agresif dan lansung menekan tim tamu.
Namun, peluang pertama di laga ini justru menjadi milik Manchester United. Antony, yang mendapatkan operan bola di sisi kanan pertahanan merangsek ke depan kotak penalti.

Aksi cut inside winger asal Brasil itu kemudian ditutup dengan sepakan terarah ke pojok kanan bawah gawang Liverpool. Allison, yang berada di bawah mistar gawang The Reds, dengan sigap menghalau bola sepakan Antony tersebut.
Peluang yang didapatkan United justru kian melecut semangat para penggawa The Reds untuk bisa mencetak gol. Hingga pertengahan babak pertama, Liverpool sudah mencatatkan tujuh ancaman buat gawang United. Kendati begitu, tim besutan Jurgen Klopp itu ancaman itu belum benar-benar mengarah ke gawang.
Penampilan solid dan disiplin lini belakang United masih mampu meredam upaya Liverpool. Salah satunya saat Lisandro Martinez menanduk bola hasil sepakan terarah Andrew Robertson dari sisi kanan kotak penalti United usai menerima sodoran umpan Mohamed Salah.
Dari segi ancaman ke gawang, United justru mampu lebih efektif ketimbang Liverpool. Hingga babak pertama tinggal menyisakan 10 menit, dari tujuh sepakan yang dilepaskan para penggawa Liverpool tidak ada satupun yang mengarah ke gawang. Di sisi lain, dari empat peluang yang didapatkan United, tiga tepat mengarah ke gawang.
Simply incredible. pic.twitter.com/teYSuCFFIX — Liverpool FC (LFC) March 5, 2023
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-43. Liverpool sukses mencatatkan keunggulan atas tamunya. Umpan terobosan Andrew Robertson dimanfaatkan secara sempurna oleh Cody Gakpo. Setelah menerima umpan terobosan di sisi kiri pertahanan United, penyerang asal Belanda itu merangsek ke dalam kotak penalti.
Gakpo kemudian melepaskan sepakan terarah ke pojok kanan bawah gawang United tanpa bisa dihalau David De Gea. Gol ini sekaligus menjadi satu-satunya gol yang tercipta di babak pertama dalam laga di Stadion Anfield.
Dengan intensitas yang nyaris sama seperti pada babak kedua, Liverpool mengawali babak kedua. Hasilnya, The Reds mencetak dua gol dalam rentang waktu kurang dari lima menit. Darwin Nunez mencetak gol kedua tim tuan rumah pada menit ke-47. Penyerang asal Uruguay itu menanduk bola hasil umpan dari Harvey Elliot, yang mendapatkan sodoran umpan dari Fabinho.
Nunez menanduk bola tepat di depan mulut gawang United. Belum sempat bangkit, tim tamu kembali kebobolan, tepatnya pada menit ke-50. Sebuah serangan balik cepat The Reds dimanfaatkan oleh Gakpo. Mantan penyerang PSV Eindhoven itu menaklukan De Gea dari sudut sempit di pojok kiri gawang United.

Menerima umpan terobosan dari Salah, Gakpo tinggal berhadapan dengan De Gea. Gakpo kemudian mencungkil bola, yang melewati De Gea, dan bersarang di sebelah kanan gawang Setan Merah. Tim besutan Jurgen Klopp itu benar-benar mengawali babak kedua dengan begitu baik.
Dengan skema yang kurang lebih sama dengan gol kedua Gakpo di laga ini, The Reds kembali merobek gawang tim tamu. Setelah mematahkan peluang United via sepak pojok, para penggawa The Reds melancarkan serangan balik cepat. Bola sempat bergerak liar di depan kotak penalti United sebelum akhirnya jatuh di kaki Salah.
Tanpa kesulitan, penyerang asal Mesir itu melepaskan sepakan keras dari dalam kotak penalti. Bola sepakan Salah sempat membentur tiang dan mengarah masuk ke dalam gawang United. Upaya De Gea untuk menghalau sepakan keras Salah itu hanya berujung kegagalan.
Tim tamu bukan tanpa peluang. Marcus Rashford sempat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Liverpool, Alisson. Namun, sepakan Rashford dari sudut sempit masih membentur tiang gawang. Berbeda dari babak pertama, United terlihat begitu kesulitan untuk bisa meredam agresivitas permainan dan keluar dari tekanan The Reds.
129
Breaking yet another record in Red and becoming our leading @PremierLeague scorer
A special, special footballer. pic.twitter.com/0D4C60l3nh — Liverpool FC (LFC) March 5, 2023
Pesta gol Liverpool ke gawang United terus berlanjut. Runner-up Liga Primer Inggris itu mencetak gol kelima di laga ini, tepatnya pada menit ke-76. Nunez sukses menanduk hasil umpan lambung Jordan Henderson di dalam kotak penalti. Bola sundulan eks penyerang Benfica itu bersarang di sebelah kanan gawang tim besutan Erik ten Hag tersebut.
Meski telah unggul lima gol, Liverpool terus menekan pertahanan tim tamu. Setiap serangan The Reds terlihat begitu mengancam. Pertahanan United tampil begitu buruk di laga ini. Salah akhirnya mencetak gol keduanya di laga ini. Eks winger Chelsea itu mengarahkan bola ke gawang United setelah menerima bola hasil sodoran umpan Firmino.
Dalam gol tersebut, para pemain United terlihat kocar-kacir dalam meredam serangan Liverpool. Firmino tidak mau ketinggalan. Pada menit ke-88, penyerang asal Brasil menerima umpan terobosan Salah dan mengakhiri aksinya dengan sepakan mendatar ke gawang United. Gol itu sekaligus menyudahi pesta gol The Reds ke gawang United.
Ini menjadi kekalahan terbesar United di semua ajang sejak 1931 silam. Kekalahan ini menyamai rekor kekalahan Setan Merah saat dibekap Wolverhampton Wanderers pada Desember 1931. Sebelum kekalahan tersebut, United sempat menelan kekalahan dengan skor identik kala menghadapi Blackburn Rovers pada 1926, Aston Villa pada Desember 1930, kemudian melawan Wolverhampton pada Desember 1931.

Tidak hanya itu, kekalahan ini juga kian menegaskan status Liverpool sebagai tim yang paling sering mengalahkan Setan Merah di ajang Liga Primer Inggris. Dengan menelan 19 kekalahan, United menelan kekalahan terbanyak dari Liverpool dibanding tim lain di pentas Liga Primer Inggris.
Kekalahan, 0-7, ini juga memperburuk rekor kebobolan United saat berhadapan dengan Liverpool. Total, United kebobolan 21 gol dari lima pertemuan terakhir dengan Setan Merah di kancah Liga Primer Inggris. Tidak hanya buat United, kekalahan ini juga menjadi catatan buruk buat pelatih Erik ten Hag.
Ini menjadi kekalahan terbesar Ten Hag sejak memulai kiprah sebagai pelatih pada 2012 silam. Laga ini menjadi laga ke-481 Ten Hag memimpin sebuah tim di sepanjang kariernya sebagai pelatih di semua ajang.
Di sisi lain, Liverpool memperbarui rekor pertemuannya dengan United via kemenangan ini. Keberhasilan tujuh kali membobol gawang Setan Merah menjadi kemenangan terbesar The Reds atas United di laga kompetitif. Sebelumnya, kemenangan, 7-1, di kasta kedua Liga Inggris pada 1895 menjadi kemenangan terbesar Liverpool atas United.

Cody Gakpo, Mohamed Salah, dan Darwin Nunez juga mencatatkan rekor baru di laga ini. Tiga pemain itu menjadi trio keempat di sepanjang sejarah Liga Primer Inggris yang masing-masing mampu mencetak setidaknya dua gol di sebuah laga.
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, tidak bisa menyembunyikan kekecewaan dan kemarahannya pasca kekalahan tersebut. Pelatih asal Belanda itu bahkan menyebut, para penggawa United tidak profesional.
Ia melontarkan kritik keras terhadap performa anak-anak asuhnya di laga itu, terutama pada babak kedua. Menutup babak pertama dengan kondisi tertinggal satu gol, United malah kebobolan enam gol pada babak kedua. Performa buruk pada babak kedua menjadi alasan terbesar kekalahan juara Piala Liga Inggris musim ini tersebut.
''Dalam beberapa pekan terakhir, saya melihat kegigihan dan mentalitas juara dari tim ini. Namun, pada babak kedua di laga ini, kami tidak memiliki kualitas itu. Kami tidak mematuhi rencana permainan dan tidak melakukan pekerjaan kami. Penampilan tim benar-benar tidak profesional,'' kata Ten Hag seusai laga seperti dikutip BBC, Senin (6/3).

Mantan pelatih Ajax Amsterdam itu menyebut, penampilan anak-anak asuhnya pada babak kedua di laga ini tidaklah mencerminkan sebuah kinerja tim yang solid. Para pemain seolah tampil sendiri-sendiri dan tidak memiliki rencana permainan yang jelas.
"Ini soal kedisiplinan dan kami tidak memperlihatkannya di laga tersebut," ujar Ten Hag.
Ia berharap, anak-anak asuhnya bisa segera bangkit di laga berikutnya, tepatnya saat menghadapi Real Betis di babak 16 besar Liga Europa, tengah pekan ini.
Bek sayap Liverpool, Andrew Robertson, mengatakan bahwa mereka menampilkan performa yang sempurna saat mengalahkan Manchester United.
"Kami begitu hebat, begitu baik di setiap area lapangan dan kami tidak bisa membayangkan skor ini. Tetapi ketika para pemain percaya diri, itulah yang terjadi. Sesuatu yang terjadi begitu saja," ujarnya.
"Rasanya seperti kami berada di atas mereka dan tahu ke mana arah bola setiap saat."
Menuju Ilmu Sosial Profetik (5/Habis)
Mari kita dorong sejarah Indonesia ke arah perubahan dan transformasi.
SELENGKAPNYA