
Motivasi Alquran
Kitab yang Pasti Terjaga
Siapapun yang ikut Alquran pasti jujur, keputusannya pasti adil.
DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute
Pembahasan tentang Alquran adalah tema pokok surah al-Isra’, yaitu sebagai kitab yang dititipkan kepada Umat akhir zaman agar dijaga.
Sekalipun secara kualitatif Allah SWT menjamin untuk menjaganya (inna nahnu nazzalnadz dzikra wa innaa lahuu lahaafizhuun) (QS al-Hijr [15]:9), tetapi dengan turunnya surah al-Isra’ yang diberi nama juga surah Bani Israil ada isyarat.
Hal ini seakan dikatakan kepada umat Islam: "Janganlah sekali-kali wahai umat Islam kamu berbuat seperti Bani Israil terhadap kitab sucinya di mana mereka mengubah-ubah isinya dan menghilangkan sebagian kandungannya."
Surah al-Isra’ memberikan pesan tersebut dengan memaparkan ayat tentang kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa langsung pada ayat ke 2, "Wa aatainaa musal kitaaba" (Kami telah berikan kepada Musa al-Kitab).
Urutan ayat yang sangat sistematis, dalam surah al-Isra’, dimulai dari pembahasan mengenai peristiwa Isra’-nya Rasulullah SAW kepada pembahasan mengenai kitab terdahulu. Hal ini seakan dikatakan bahwa peristiwa Isra sebenarnya proses pemindahan kitab suci sebelumnya kepada kitab suci terakhir, yaitu Alquran.
Sangat indah penggambaran proses transisi yang terus menerus dari Nabi Musa (Wa aatainaa musal kitaaba) kepada umat sesudahnya (dzurriyata man hamalnaa ma’a nuuh) (QS al-Isra' [17]: 3).
Sampai kemudian kepada Bani Israil yang tidak amanah dalam menjaganya (Wa qadhaina ilaa banii israiila fil kitaabi latufsidunna) (QS al-Isra' [17]: 4), maka Allah SWT turunkan Alquran yang diserahkan kepada umat akhir zaman (inna haadzal quraana yahdii lillatii hiya aqwam) (QS al-Isra' [17]: 9).
Banyak sekali penyebutan nama Alquran dalam surah al-Isra’ untuk menggambarkan betapa agungnya Alquran dan untuk mempromosikan bahwa inilah satu-satunya panduan suci dari Allah SWT untuk manusia akhir zaman.
Alquran adalah satu-satunya panduan suci dari Allah SWT untuk manusia akhir zaman.
Suatu hari, Nabi SAW pernah berbicara kepada Ali bin Abi Thalib bahwa di akhir zaman akan terjadi fitnah. Ali bertanya, "Apa jalan keluarnya wahai Rasulullah SAW?"
Nabi SAW menjawab, "Alquran, di dalamnya ada pendauan bagi umat sebelum dan sesudah kalian."
Jawaban Nabi SAW cukup panjang. Intinya menekankan bahwa Alquran adalah hakim yang akan menyelesaikan perselisihan, siapa yang mencari panduan selainnya pasti akan sesat. Alquran adalah tali Allah SWT yang kokoh, peringatan yang penuh hikmah, dan jalan lurus.
Para ulama tidak akan pernah bosan sekalipun berkali-kali membaca dan mengkaji isinya. Jin saja mengakui keajiaban Alquran (innaa sami’naa quraanan ‘ajabaa) (QS al-Jin [72]: 1). Siapapun yang ikut Alquran pasti jujur, keputusannya pasti adil.
Secara posisi, surah al-Isra’ diletakkan di tengah-tengah Alquran, seakan dikatakan: "Ayo tinggal separuh lagi teruskan membacanya. Janganlah sekali-kali merasa lelah karena hanya ini ketenangan jiwa yang hakiki. Inilah cahaya kehidupan yang paling menjamin keselamatan (yahdii lillatii hiya aaqwam).
Tidak ada pilihan selainnya untuk mencapai kebahagiaan. Siapa yang melakukan amal saleh pasti masuk surga (wa yubassy syirul mu’miniinal ladziina ya’maluunash shaalihaati anna lahum ajran kabiira) (QS al-Isra' [17]: 9).
Sebaliknya, bagi yang lalai dan tidak beriman kepada alam akhirat dipastikan ia akan disiksa di neraka (Wa ammalladziina laa yu’minuuna bil akhirati a'tadnaa lahum ‘adzaaban aliimaa) (QS al-Isra' [17]: 10).
Semakin dalam menyelami Alquran akan semakin indah.
Semakin dalam menyelami Alquran akan semakin indah. Inilah ruh sejati manusia (Wakadzaalika awhainaa ilaika ruuham min amrinaa) (QS az-Zukhruf [43]: 52).
Karena pembahasan pokoknya tentang kitab suci, surah al-Isra’ menyelipkan pembahasan mengenai kitab amal di akhirat (Wa nukhriju lahuu yaumal qiyaamati kitaabay yalqaahu mansyuuraa) (QS al-Isra' [17]: 13).
Suatu isyarat bahwa hanya dengan mengikuti panduan kitab suci Alquran kelak kitab amal di akhirat akan berpihak kepada kita. Ini bukti bahwa masalah kitab bagi kaum muslimin adalah masalah yang paling fundamental tidak saja untuk mendapatkan kebenaran, tetapi juga untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Fenomena Meningkatnya Angka Diabetes Anak
Tingginya angka diabetes di kalangan anak-anak adalah imbas dari pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.
SELENGKAPNYARakyat Geram soal Tunjangan Pegawai Pajak
Kasus pegawai pajak punya daya rusak sangat besar ke kepercayaan masyarakat.
SELENGKAPNYASaran untuk Remaja yang Sulit Mengelola Emosi
Hobi dapat membantu remaja mengelola emosi negatif mereka.
SELENGKAPNYA