Ustaz Adi Hidayat | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Sah! UAH Jadi Pimpinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah

Nama UAH sempat digadang-gadang masuk ke dalam kepengurusan Muhammadiyah

JAKARTA -- Pengurus Pusat Muhammadiyah akhirnya merilis daftar nama yang masuk ke dalam struktur kepengurusan organisasi massa Islam tertua di Tanah Air tersebut. Pendiri Quantum Akhyar Institute Ustaz Adi Hidayat (UAH) diketahui menjadi wakil ketua Majelis Tabligh persyarikatan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.

Seperti dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, pengurus pusat membentuk struktur Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) periode baru yang merupakan hasil dari musyawarah organisasi persyarikatan seperti muktamar, musyawarah wilayah, dan musyawarah daerah.

UPP tersebut ditujukan untuk membantu pimpinan persyarikatan di tingkat masing-masing dalam melaksanakan program-program persyarikatan secara bertanggung jawab.

photo
Ustaz Adi Hidayat - (DOK FACEBOOK Ustadz Adi Hidayat)

UPP sendiri terdiri atas majelis, lembaga, dan badan/biro. Masing-masing UPP memiliki fungsi, tugas, dan wewenang yang berbeda. Dalam struktur UPP, majelis berfungsi dalam menentukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyelenggaraan amal usaha, program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan persyarikatan. Majelis juga berwenang mengarahkan, memutuskan, dan memberi tuntutan teknis operasional pelaksanaan program dalam bidangnya masing-masing.

Majelis Tabligh adalah salah satu UPP pada periode 2022-2027. Majelis Tabligh bertugas untuk menggiatkan dan menggembirakan dakwah Islam, memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah, serta mempertinggi akhlak mulia.

Sesuai surat keputusan terbaru, kepemimpinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah masih dilanjutkan oleh ketua periode sebelumnya, yakni Dr Fathurrahman Kamal. Dalam struktur tersebut, nama dai kondang dan ulama muda Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat (UAH), masuk menjadi wakil ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah membantu Kiai Fathurrahman Kamal.

 
Ustaz Adi Hidayat (UAH), masuk menjadi wakil ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah 
 
 

Selain susunan ketua dan wakil ketua I sampai VI, juga terdapat sekretaris, wakil sekretaris I sampai IV, serta bendahara dan wakil bendahara I sampai II. Majelis Tabligh juga memiliki struktur lanjutan pada bidang berbeda, seperti Bidang I: Tabligh Global dan Kerja Sama; Bidang II: Riset, Inovasi dan Publikasi; Bidang III: Pemberdayaan Korps Mubaligh dan Kemasjidan; Bidang IV: Pendidikan, Pelatihan, dan Kaderisasi Mubaligh; serta Bidang V: Pembinaan Remaja dan Keluarga.

Nama Ustaz Adi Hidayat yang akrab disapa dengan sebutan UAH memang sebelumnya sempat digadang-gadang untuk masuk ke dalam kepengurusan Muhammadiyah. Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengatakan, Muhammadiyah mempersilakan siapa pun untuk berkontribusi dalam membesarkan ormas Islam ini, tak terkecuali Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Dadang menilai, UAH adalah kader Muhammadiyah yang memiliki kualitas. Apalagi, UAH adalah seorang dai yang dakwahnya diterima dengan baik oleh umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah.

Kendati demikian, dia melanjutkan, untuk masuk dalam jajaran kepengurusan di Muhammadiyah, UAH harus mengikuti mekanisme yang berlaku di Muhammadiyah, yaitu melalui musyawarah di tingkat kepengurusan. "Kalau untuk masuk ke pimpinan pleno di tingkat apa pun ditentukan oleh musyawarah masing-masing tingkat dengan terlebih dahulu terdaftar sebagai calon, kecuali untuk posisi di majelis atau lembaga diangkat oleh pimpinan Muhammadiyah," katanya.

Saat memberikan tausiyah dalam acara Tabligh Akbar Semarak Muktamar 48 Muhammadiyah 'Aisyiyah di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), belum lama ini UAH menyampaikan bahwa dirinya siap dipanggil Muhammadiyah jika diperlukan.

 
Kalau bisa, jangan anaknya (kader Muhammadiyah) yang minta, bapaknya (pengurus Muhammadiyah minta), siap insya Allah kami datang.
USTAZ ADI HIDAYAT
 

UAH menegaskan, kader Muhammadiyah kalau dipanggil negara harus siap. Kalau dipanggil bangsa harus siap, kata dia, apalagi jika dipanggil Muhammadiyah maka harus siap. Kapan saja dibutuhkan dan kapan saja diperlukan harus siap. "Kalau bisa, jangan anaknya (kader Muhammadiyah) yang minta, bapaknya (pengurus Muhammadiyah minta), siap insya Allah kami datang," ujar UAH.

Dalam tausiyahnya, UAH juga menyampaikan, nama Muhammadiyah bukanlah tanpa makna. Menurut dia, siapa pun yang menyatakan dirinya adalah kader, simpatisan, dan penggembira Muhammadiyah, maka ada komitmen untuk ber-Muhammadiyah, yaitu menjadi manusia yang baik, gemar berbagi, perhatian, tidak berbuat curang , tidak korupsi, tidak membuat hoaks, dan tidak terpolarisasi.

UAH menjelaskan, warga Muhammadiyah tidak hanya patut berbangga dengan apa yang dicapai Muhammadiyah secara persyarikatan, tapi sifat itu mesti melekat secara personal.

photo
Suasana Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Jateng, November 2022 lalu. - (DOK REP WIHDAN HIDAYAT)

Beda Nasib Pegawai Kementerian

Gaya hidup mewah salah satu pejabat Ditjen Pajak hanya fenomena gunung es.

SELENGKAPNYA

Alih Fungsi Lahan Mengkhawatirkan

Butuh komitmen bersama untuk mengatasi alih fungsi lahan pertanian.

SELENGKAPNYA

Tak Genap Sehari Richard Eliezer di Lapas Salemba

Pemindahan tempat pemidanaan Richard atas rekomendasi LPSK.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya