Peristiwa
Rumah Keluarga Ibrahim di Tengah Kota Dubai
Masjid, gereja dan sinagog berada di kawasan yang sama di tengah Kota Dubai.
ABU DHABI -- Rumah Keluarga Ibrahim di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab menjadi kawasan tempat ibadah yang unik. Terletak di tengah Kota Abu Dhabi, wilayah Budaya Saadiyat Cultural District.
Nama tiga rumah ibadah yang akan membentuk Rumah Keluarga Ibrahim di Abu Dhabi telah terungkap. Mereka adalah Masjid Imam Al Tayeb, Gereja St Francis dan Sinagoga Moses Ben Maimon.
Ketiga bangunan ini memiliki bentuk yang mirip satu sama lain. Dibedakan oleh ornamen dan arsitektur bagian dalam bangunan. Di tengah ketiga bangunan ibadah ini terdapat taman.
Proyek ini diawasi oleh Komite Tinggi Persaudaraan Manusia dan telah dirancang oleh seorang arsitek berkebangsaan Ghana-Inggris, David Adjaye. Adapun komite independen ini berasal dari para pemimpin agama dan budaya yang berusaha untuk mempromosikan toleransi.
Seluruh kompleks akan menggambarkan nilai-nilai bersama antara agama Arahamic, yaitu Islam, Kristen dan Yudaisme. Di dalamnya terdapat pusat budaya yang akan menunjukkan solidaritas manusia, saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai.
Desain proyek ini pertama kali diresmikan oleh Menteri Luar Negeri UEA dan Kerjasama Internasional New York Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, pada 2019 selama pertemuan kedua Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF).
"Rumah Keluarga Ibrahim melambangkan koeksistensi yang harmonis antaragama dan mempertahankan karakter unik dari masing-masing agama. Ini melambangkan visi Abu Dhabi untuk persaudaraan manusia dan menanamkan koeksistensi ke dalam struktur budaya UEA yang sudah beragam," kata Ketua Departemen Kebudayaan Abu Dhabi (DCT), Mohamed Al Mubarak.
Mengawasi pengembangan proyek ikonik ini disebut memberi inspirasi dan mencerminkan upaya UEA dalam mewujudkan nilai-nilai Dokumen Persaudaraan Manusia dan mengembangkan prinsip-prinsip luhurnya.
Sebagai tempat untuk belajar, berdialog dan beribadah, Rumah Keluarga Abrahamik akan menjadi landmark budaya dan simbol global, yang menginspirasi yang menekankan nilai-nilai bersama tentang koeksistensi dan pemahaman yang harmonis.
Arsitektur geometris ikonik dari tiga kubus akan menjadi poin utama. Selama fase desain, anggota komunitas agama di seluruh dunia telah dilibatkan dan dikonsultasikan. Hal ini untuk memastikan konsistensi dan kepatuhan terhadap persyaratan dan ajaran agama masing-masing.