Bisnis kue kering menjelang Lebaran (ilustrasi) | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Perencanaan

Bekal Strategi untuk Memulai Usaha Kue Lebaran

Jangan hanya memanfaatkan momen Lebaran untuk meningkatkan penjualan kue kering.

Kue kering merupakan salah satu kudapan yang paling dicari menjelang Lebaran. Tak mengherankan bila banyak pelaku usaha mulai mempersiapkan diri untuk menjual kue kering sebelum Ramadhan datang.

Meski menghadapi persaingan yang ketat, Ina Wiyandini mampu mengembangkan usaha kue keringnya yang bernama Ina Cookies. Usaha yang pada mulanya hanya mempekerjakan satu orang karyawan sekitar 30 tahun lalu itu sekarang sudah memiliki sekitar 1.000 karyawan.

"Usaha kami sudah berlangsung selama 30 tahun," ujar Ina dalam sesi webinar Kini Paham Kredit #5, bersama IdScore.

Di balik kesuksesan Ina Cookies saat ini, ada enam hal yang kerap dilakukan oleh Ina selaku pengusaha kue kering. Berikut ini adalah keenam kiat dari Ina yang dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha lainnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INA COOKIES OFFICIAL (@inacookies)

Inovatif dan Kreatif

Sebagai pengusaha kue kering, Ina mengatakan, salah satu hal yang kerap dia lakukan adalah terus berinovasi dan menghasilkan menu baru yang kreatif.

Upaya itu penting dilakukan untuk terus memunculkan minat dan ketertarikan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan. "Misalnya bikin kue dari tahu, dari tempe, dari jamur, sehingga orang tertarik," lanjut Ina.

Ubah Tantangan Jadi Peluang

Pengusaha juga perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi beragam tantangan tak terduga dan mengubahnya menjadi peluang. Berkaca pada awal pandemi Covid-19, misalnya, banyak pengusaha makanan yang sempat tak bisa membuka toko atau restoran mereka.

Tantangan itu sebenarnya bisa diubah menjadi sebuah peluang, seperti merambah penjualan daring atau online. "Ini sebenarnya memberikan peluang untuk meningkatkan penjualan," ujar Ina.

Pinjaman Modal dan Amanah

Ada kalanya pengusaha kue kering harus membutuhkan tambahan modal yang besar. Misalnya untuk membuat ragam kue kering yang akan dijajakan selama momen Ramadhan dan Lebaran. Tambahan modal juga biasanya akan dibutuhkan ketika pengusaha kue kering menerima pesanan dalam jumlah yang besar dari suatu perusahaan.

Salah satu cara untuk mendapatkan tambahan modal adalah dengan mengajukan pinjaman atau kredit ke lembaga keuangan, seperti bank. Bila memutuskan untuk mengajukan pinjaman, Ina mengingatkan para pengusaha untuk tetap amanah.

Pengusaha yang berhasil mendapatkan pinjaman harus menggunakan dana itu sepenuhnya untuk keperluan usaha. Jaga diri agar tak tergiur menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.

Selain itu, pengusaha juga harus berkomitmen dan memiliki perencanaan matang untuk melunasi pinjaman. Pastikan pula uang pinjaman digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan penjualan. "Kita harus punya tekad, kemauan, harus fokus juga, ini utang yang harus kita bayar," ujar Ina.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INA COOKIES OFFICIAL (@inacookies)

Tak Hanya Andalkan Momen Musiman

Memanfaatkan momen Lebaran untuk meningkatkan penjualan kue kering merupakan strategi yang baik. Namun, pengusaha kue kering juga perlu memikirkan cara agar bisa terus eksis di luar momen tersebut.

Hal itu bisa dilakukan dengan menghadirkan ragam varian produk. Selain menghadirkan kue kering untuk Lebaran, misalnya, Ina juga memproduksi beragam jenis kue kering yang bisa dinikmati dalam berbagai momen, termasuk dalam keseharian.

Ina juga melebarkan usaha ke berbagai jenis makanan kering lain, salah satunya adalah kreasi jengkol keju. "Kita harus memikirkan, apa produk harian yang bisa diproduksi dan dijual," lanjut Ina.

photo
Seorang staf melintas di salah satu rak pajang Onty Cake di Pekalongan, Kamis (4/8/2022). Onty Cake salah satu UMKM Tangguh Rumah BUMN Telkom terpilih, telah membuka cabang dan memproduksi beragam produk bakery, cake, pasta dan cookies. - (Republika/Yogi Ardhi)

RAHMAT

Sebagai seorang pengusaha kue kering, Ina juga memegang RAHMAT sebagai prinsipnya. RAHMAT merupakan singkatan dari respect, action, hospitality, memorable, agile, dan trustworthy.

Respect artinya pengusaha perlu memiliki sikap saling menghormati kepada semua pihak, sedangkan action berarti pengusaha perlu memiliki kemampuan untuk cepat bertindak. Selanjutnya, hospitality berarti pengusaha harus mengutamakan keramahtamahan dalam menjalankan usahanya.

Memorable artinya pengusaha perlu menghadirkan produk yang tak terlupakan dan diingat terus oleh banyak orang. Selain itu, agile artinya pengusaha harus bersikap gesit dalam melihat peluang dan merespons perubahan.

"Trustworthy artinya terpercaya, kita harus punya usaha yang bisa dipercaya oleh orang," ujar Ina.

Jangan Lupa Berbagi

Bagi pengusaha Muslim, Ina mengingatkan agar mereka menjalankan usaha dengan niat untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, pengusaha juga sebaiknya tidak lupa untuk tetap beramal dan membantu sesama. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Setahun Perang yang Mengguncang Eropa

SELENGKAPNYA

Penyerangan Nablus Dibawa ke Dewan Keamanan PBB

Israel dan Gaza saling balas roket.

SELENGKAPNYA

Para Penantang Seruling Kematian

Para koruptor juga hidup dengan sejarah mereka yang teramat panjang.

SELENGKAPNYA