vp,,rm
Opini--Kebangkitan Satu Abad NU | Republika/Daan Yahya

Opini

Kebangkitan Satu Abad NU

Memasuki usia satu abad, NU tak boleh kehilangan arah.

HENDRO PUSPITO; Bendahara Umum LDK MUI Jawa Timur, Mahasiswa Program Doktor Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

photo
Hendro Puspito, Penulis Opini Kebangkitan 1 Abad NU - (Republika/Daan Yahya)

Warna hijau menghujani sepanjang jalan Sidoarjo. Ketika keluar dari gerbang tol, melintas masuk Kota Delta Sidoarjo dimeriahkan baliho, spanduk, dan beragam ucapan.Ternyata persiapan resepsi Satu Abad Nahdatul Ulama (NU).

Kali ini acaranya pasti tumplek blek. Warga Nahdliyin dari segala penjuru pasti hadir. Pemimpin agama dari seluruh dunia pun diundang. Tidak ada batasan apa pun. Dalam batin saya, acara ini terbesar sepanjang sejarah acara NU.

Kesan warna yang menghijau tatkala masuk Kota Delta. Warna khas NU begitu indah. Sejuk mendamaikan hati. Perhelatan satu abad NU sudah dilaksanakan di berbagai kota. Rangkaian kegiatan sudah jalan hampir satu bulan.

Hampir setiap kabupaten dan kota menyambutnya. Istighotsah Kubro, Syekermania, doa bersama. Ribuan orang berkumpul. Menyatukan hati untuk kedamaian negeri.

Transformasi NU

Siapa yang tak kenal Gus Dur? Gaya dan ucapannya yang nyeleneh. Gitu aja kok repot. Simpel, tapi mengena. Justru nyeleneh-nya yang ditunggu dan dikangeni banyak orang. Ucapan nyeplos yang telontar banyak terjadi.

Humornya Gus Dur ini tidak sembarangan. Ahok menjadi gubernur, Jokowi menjadi presiden, Jenderal Sutarman menjadi kapolri, dan masih banyak humor yang menjadi kenyataan. Presiden ke-4 RI atau cucu mbah Hasyim Asy’ari memiliki daya tarik tersendiri.

Sekian purnama kepergiannya, namanya tetap harum layak untuk dikenang. Pusarannya di Jombang tidak pernah sepi dari peziarah. Kiprah Gus Dur membawa NU pada zaman keemasan. Mampu menjadikan organisasi modern, kritis, dan disegani dunia.

Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang komplet secara keilmuan. Orang awam yang tidak paham NU ketika ditanya malah mengerti tentang Gus Dur. Setiap santri selalu mengagumi dia. Menjadi inspirasi kaum muda. Di mana ada NU, di situ ada Gus Dur.

Selanjutnya, siapa yang bisa meniru gayanya? Baik secara keilmuan maupun kepemimpinan. Alhamdulillah, ada sosok pemimpin perubahan NU yang gaya nyentrik dan sederhana. Sarungan dan baju putih andalannya. Sandal jepit pelengkapnya.

Namun, ilmunya jangan dianggap biasa. Gus Yahya sapaannya. Kepemimpinan Gus Yahya begitu mengesankan. Transformasi jelas terlihat sejak menakhodai NU hasil Muktamar Ke-34 NU tahun 2021.

Ketika saya sowan ke rumah Gus Mus di Rembang, sempat ngopi dengan beliau. Kebetulan rumahnya gandeng Gus Mus dan memang keponakannya. Suasana santai. Waktu itu Gus Yahya belum menjadi ketua umum PBNU.

 
Sempat saya mengamati, gaya humor dan sederhananya itu mirip Gus Dur.
 
 

Sempat saya mengamati, gaya humor dan sederhananya itu mirip Gus Dur. Sangat rendah hati dan cerdas. Badan otonom (banon) NU diaktifkan kembali. Masing-masing banon berperan aktif dalam kebangkitan ekonomi.

NU meningkatkan kerja sama dengan BUMN, pengusaha swasta, dan berbagai korporasi. Tentu ini karena kelincahan pemimpin. Gus Yahya mampu memegang peranan itu. Kesejahteraan warga NU akan terus meningkat. Kemiskinan kian teratasi.

Perkembangan dunia digital tak ketinggalan. Ceramah daring juga diterapkan. Tidak ada alasan untuk tidak berdakwah. Bidang usaha hampir secara keseluruhan sudah mengaplikasikan digital.

Pelatihan peningkatan SDM fokus pada lembaga pendidikan NU. Capaian NU cukup gemilang. Ada 34 perguruan tinggi dalam bentuk universitas, politeknik, dan perguruan tinggi. Rumah Sakit NU berkembang di berbagai provinsi. Pengembangan bisnis NU masif.

Akselerasi ekonomi

Melihat megahnya resepsi satu abad NU, dampak ke UMKM dan roda ekonomi pasti terangkat. Ratusan ribu orang akan datang untuk memeriahkan hajatan tersebut. Semua hotel di Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Gresik pasti penuh.

Tempat makan, kedai minuman, pusat oleh-oleh akan banjir untung. Penyedia jasa rental mobil pun tak luput. Perputaran uang selama acara ini akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Sinergi TNI-Polri terlihat mondar mandir petugas keamanan. Satu bulan penuh mereka bersiaga untuk keamanan. Ini acara besar di negara kita. Pemimpin agama dan tamu undangan dari seluruh dunia hadir, akan menjadi pusat perhatian internasional.

 
Jangan sampai ada tumpangan. Transisi tahun politik banyak penumpang gelap.
 
 

Kualitas dan kuantitas keamanan menjadi kunci kesuksesan acara megah ini. Jangan sampai ada tumpangan. Transisi tahun politik banyak penumpang gelap. Perlu antisipasi dan kerja sama berbagai pihak.

Pemimpin berkualitas mampu memilih tim yang cerdas. Gus Yahya menunjuk Erick Thohir sebagai ketua pengarah (steering committee) yang tak lain menteri BUMN.

Jejak kepiawaiannya terlihat ketika Presiden Joko Widodo menunjuk sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018. Setelah itu, diamanahi menjadi ketua Pelaksana Tim Khusus Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Ketua pelaksana acara mantunya Jokowi. Tidak ada celah kegagalan dari tugasnya. Strateginya patut diacungi jempol.

Kasta Politik

NU organisasi terbesar dunia, yang memiliki lebih dari 95 juta anggota. Hampir semua partai politik meilirik NU. Tidak heran menjelang pesta demokrasi, hampir semua kandidat minta dukungan penuh dari NU.

Orientasi praktis yang serbapolitis, berakibat NU terjerumus pada kekuasaan bersifat sementara. Tidak dimungkiri setelah Reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Salah satunya PKB.

Nama besar NU sebagai kasta tertinggi. Jumlah pemilih dominan dan solid. Ini bahaya jika NU digunakan sebagai politik praktis. Hanya kelompok tertentu yang diuntungkan. Ketika Gus Yahya dengan tegas menyampaikan NU dipastikan mengambil jarak dari politik praktis.

 
Tidak ada larangan warga NU berpolitik. Sah-sah saja berkampanye. Asal tidak menggunakan atribut NU.
 
 

Tidak ada larangan warga NU berpolitik. Sah-sah saja berkampanye. Asal tidak menggunakan atribut NU. Sudah waktunya berbenah. Kerja sama internal (NU) dan eksternal (pemerintah) merekatkan hubungan yang semakin kuat. Membawa NU ke arah politik tingkat tinggi.

Artinya, NU sebagai politik kerakyatan, kenegaraan, dan politik etika. Dengan begitu, akan mampu meningkatkan peran dalam membantu pemerintah.

Memasuki usia 100 tahun, NU tak boleh kehilangan arah. Arah tujuan eksistensinya di pentas global. Selalu menjaga petuah para pendirinya. Menjadikan momentum kebangkitan NU membawa berkah bagi kebangkitan ekonomi, perdamaian, dan kesejahteraan umat.

Jokowi: NU Layak Berkontribusi di Dunia Internasional

Selama satu abad ini, NU telah memberikan kontribusinya kepada Indonesia, baik keislaman maupun kebangsaan.

SELENGKAPNYA

Gelegar Suara Gus Yahya Sambut Abad Kedua NU

Gus Mus ingatkan Nahdliyin agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

SELENGKAPNYA

Fikih Peradaban dan Legitimasi Piagam PBB

Perbincangan fikih peradaban absen dalam kanon-kanon fikih yang ditulis para ulama.

SELENGKAPNYA