Sejumlah calon jamaah haji lanjut usia mengisi waktu senggang mereka menunggu keberangkatan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (14/9). Calon jamaah haji usia lanjut (lansia) dan menggunakan kursi roda dapat menunaikan ibadah haji 1434H. Renc | Republika/Rakhmawaty La

Khazanah

Puskes Haji: Jamaah Lansia Ditempatkan di Lantai Bawah

Calon jamaah haji usia senior disebut memiliki banyak kekurangan fisik sehingga memerlukan banyak perhatian khusus dan serius.

JAKARTA -- Sebanyak 62 ribu jamaah lanjut usia (lansia) disebut akan mengikuti pelaksanaan ibadah Haji 1444 H/2023 M. Mengingat kondisi mereka yang berbeda dari jamaah usia muda, Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) melakukan beberapa upaya untuk mendampingi mereka.

Salah satunya, yakni menempatkan jamaah lansia di lantai bawah akomodasi. Hal itu dimaksudkan agar mereka tidak kesusahan jika memerlukan pertolongan sewaktu-waktu.

"Itu sudah kami komunikasikan dengan Kemenag supaya jamaah ditempatkan di bawah. Ini juga mengingat kebanyakan mereka ada gagap teknologi, tidak bisa naik lift atau eskalator," ujar Kepala Puskes Haji Liliek Marhaendra Susilo saat dihubungi Republika, Selasa (7/2/2023).

 
Sudah kami komunikasikan dengan Kemenag, supaya jamaah ditempatkan di bawah.
LILIEK MARHAENDRA SUSILO Kapuskes Haji Kemenkes
 

Selain mengusahakan kamar jamaah lansia, Kemenag dan Puskes Haji juga melakukan koordinasi mengenai pendampingan untuk para jamaah tersebut. Diusahakan dalam satu kamar ini juga diisi oleh jamaah yang usianya masih muda.

Ia menyebut permasalahan yang dihadapi lansia saat berada di Arab Saudi biasanya, disebabkan oleh kendala dalam beradaptasi fisik dan mental terhadap perubahan lingkungan. Perubahan yang dimaksud bisa kondisi sosial, perubahan suhu, dan lain-lain.

Kondisi tersebut bisa memicu beberapa hal yang biasanya terjadi kepada jamaah yang sudah sepuh. Di antaranya adalah mudah mengalami disorientasi karena penurunan kemampuan daya ingat dan berpikirnya, serta mudah mengalami kelelahan karena penurunan kemampuan fisiknya.

photo
Jamaah Lansia Ditempatkan di Lantai Bawah/Jamaah haji usia lanjut dan sakit (republika)

"Untuk mencegah disorientasi, lansia sebaiknya terus didampingi saat beraktivitas. Lansia harus terus didampingi oleh orang terdekatnya yang mungkin dikenal jamaah, dan menciptakan suasana yang akrab di kloter yang sama. Jadi, intinya agar mereka tidak merasa sendirian, merasa ada temannya," kata dia melanjutkan.

Liliek menyebut hal itu perlu dilakukan sejak masa persiapan atau saat manasik, yang mana setiap jamaah harus sudah mulai dikenalkan dengan jamaah yang lain. Mengenai kamar, ia juga meminta agar Kemenag sudah menginformasikan pengaturan pembagiannya, sehingga setiap penghuni bisa mengakrabkan diri sejak awal.

Sebelumnya, Liliek menjelaskan, Indonesia memberangkatkan jamaah haji dengan profil standar yang ditetapkan Pemerintah Saudi pada musim Haji 2022. Jamaah tersebut berasal dari antrean jamaah haji Indonesia pada 2020. Menurut Liliek, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap mereka yang masuk antrean untuk keberangkatan pada 2020.

“Kami tahu dari jumlah 200 ribuan orang kemudian dikurangi yang berangkat, masih ada 92.224 orang yang profil kesehatannya sudah ada karena mereka sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Liliek.

Berdasarkan catatannya, dari jumlah 92.224 orang terdapat klasifikasi profil jamaah dengan risiko tinggi. Sebanyak 47.083 merupakan jamaah lansia, 31.456 orang merupakan jamaah dengan komorbid, dan 23.154 merupakan jamaah lansia komorbid. Jika ditotal, dia menegaskan, terdapat 70.237 orang merupakan jamaah risti (risiko tinggi). Artinya, menurut Liliek, ada 76,1 persen lebih jamaah risti dari sisa kuota haji tahun 2020.

Untuk menyiapkan mitigasi bencana, khususnya bagi jamaah lansia dan risti, anggota Amirul Haj 2022, Muhammad Khoirul Muttaqin, menyebutkan, ada baiknya mereka ditempatkan di lantai bawah saat menginap di Tanah Suci. Calon jamaah haji usia senior disebut memiliki banyak kekurangan fisik sehingga memerlukan banyak perhatian khusus dan serius.

photo
Pemandangan Hotel Pullman Zamzam di Madinah. - (A Syalaby Ichsan/Republika)

"Memang konsekuensi tanggung jawab Kemenag tahun ini lebih berat dibanding sebelumnya. Ketika penempatan kamar, seperti di hotel, untuk meminimalisir risiko ketika terjadi sesuatu, ada baiknya ditempatkan di bawah, kalau bisa lantai satu," ucap dia saat dihubungi Republika, belum lama ini.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, ia menyebutkan, banyak jamaah yang berusia di bawah 65 tahun tetap menghadapi kesulitan untuk turun ke bawah ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Ia pun mencontohkan kasus kebakaran sampah yang sempat terjadi, yang membuat otoritas Arab Saudi harus menerjunkan pemadam kebakaran. Dalam kondisi penuh kekalutan dan kepanikan tersebut, tidak hanya jamaah lansia yang merasa kesulitan, tapi juga semua pihak.

 
Kita berharap para petugas ini sigap, khususnya dalam melakukan asesmen dan mitigasi.
MUHAMMAD KHOIRUL MUTTAQIN Anggota Amirul Haj 2022
 

Muttaqin menyampaikan, rekomendasi lainnya berkaitan dengan kemandirian jamaah. Hal itu baik agar jamaah tidak terlalu bergantung pada petugas maupun jamaah haji lainnya. Namun, petugas haji diminta tetap mendampingi jamaah lansia dengan baik dan benar meski berhadapan dengan keterbatasan yang ada.

"Karena usia mereka, jamaah lansia ini kemungkinan akan menumpuk di tahun ini. Dengan komposisi dua kali lipat lebih dibanding tahun kemarin, perhatian para petugas tentu akan lebih banyak pada jamaah lansia," lanjutnya.

Dari serangkaian ibadah dan lokasi yang dikunjungi selama haji, ia menyebut ada beberapa titik kritis yang perlu diperhatikan dengan sangat baik. Di antaranya adalah terowongan Mina yang sempat mengalami kasus padam listrik. Jika hal yang tidak diduga kembali terjadi di lokasi tersebut, Muttaqin mengungkapkan, bencana mungkin saja menimpa jamaah. Hal itu tentu akan menjadi masalah karena jumlah total jamaah haji juga dua kali lipat dari tahun kemarin.

"Kita berharap para petugas ini sigap, khususnya dalam melakukan asesmen dan mitigasi terhadap kemungkinan-kemungkinan atau potensi yang bisa diakibatkan di lokasi maupun karena keberadaan jamaahnya sendiri yang segmennya kebanyakan senior dan kemungkinan memiliki risiko tinggi," kata dia.

Alami Haid Lebih Berat dan Lama, Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Pembicaraan mengenai menstruasi atau haid masih dianggap tabu.

SELENGKAPNYA

Pemanfaatan Gas Bumi Digencarkan

Total sambungan jargas telah mencapai 982 ribu rumah tangga.

SELENGKAPNYA

Dunia Bersatu Bantu Turki-Suriah

Konflik-konflik politik dikesampingkan dami membantu korban gempa.

SELENGKAPNYA