
Sains
AS Kian Terbuka Soal Keberadaan UFO
Direktorat Intelijan Nasional AS umumkan 501 laporan UFO.
OLEH DWINA AGUSTIN
Sejak lama, Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyangkal keberadaan benda terbang tak dikenal (UFO) yang kerap digambarkan dalam film sains fiksi sebagai pendatang dari planet lain. Belakangan, Pemerintah AS makin sering mengungkapkan laporan-laporan soal fenomena tersebut.
Terkini, Direktorat Intelijen Nasional (DNI) pada Kamis (12/1) mengumumkan bahwa mereka menerima dan telah menyelidiki laporan 510 penampakan fenomena angkasa tak dikenali (UAP), nama baru yang disematkan untuk UFO.
Jumlah tersebut terdiri atas 247 penampakan dilaporkan sejak 2021. Sementara 144 lainnya yang sedang dalam penyelidikan serta 119 laporan digali dari arsip yang disimpan 17 tahun belakangan.
Kebanyakan laporan itu disampaikan pilot-pilot Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS. Dari laporan-laporan itu, sekitar 200 dicap sebagai bukan penampakan istimewa. Artinya, laporan itu hanya silap mata atas penampakan balon udara, burung, fenomena cuaca, atau kantong plastik yang beterbangan.
Sementara, sisanya tatap merupakan misteri yang sukar dijelaskan. "Beberapa dari UAP itu tampaknya menampilkan karakteristik penerbangan atau kemampuan performa yang luar biasa dan memerlukan analisis lebih lanjut," demikian tertulis dalam laporan tersebut. Karakteristik ini serupa dengan fenomena UFO dalam video penampakan yang secara resmi dilansir Pentagon pada 2020 lalu.
DNI dalam laporan 2022 menyatakan pada Kamis (12/1), tidak ada bukti keberadaan makhluk luar angkasa dalam laporan yang mereka terima. Namun, UFO tetap menimbulkan ancaman bagi penerbangan dan keamanan nasional.
Tahun lalu Pentagon membuka kantor All-domain Anomaly Resolution Office yang berfokus pada penerimaan dan analisis semua laporan fenomena tak dikenal tersebut. Banyak di antaranya telah dilaporkan oleh pilot militer. Ini bekerja dengan badan intelijen untuk menilai lebih lanjut insiden tersebut.
"Peristiwa terus terjadi di wilayah udara terbatas atau sensitif, menyoroti kemungkinan kekhawatiran akan keselamatan penerbangan atau aktivitas pengumpulan musuh,” tulis laporan DNI.
Versi rahasia dari laporan tersebut membahas sejumlah objek yang ditemukan di dekat lokasi di mana pembangkit listrik tenaga nuklir beroperasi atau lokasi penyimpanan senjata nuklir. DNI mengatakan, upaya untuk menghilangkan stigma pelaporan dan menekankan bahwa objek tersebut dapat menimbulkan ancaman kemungkinan besar berkontribusi pada laporan tambahan.

Namun, lembaga tersebut juga tak menutup kemungkinan bahwa UFO merupakan musuh potensial yang memiliki teknologi atau kemampuan baru. DNI juga memasukkan benda tak dikenal yang bergerak di bawah air, udara, atau luar angkasa, atau sesuatu yang bergerak di antara domain tersebut, yang dapat menimbulkan ancaman baru.
Fenomena UFO diklaim sudah disaksikan umat manusia sejak ratusan tahun lalu. Meski begitu, pada masa modern, fenomena tersebut memasuki kesadaran publik selepas Perang Dunia II.
Salah satu laporan modern paling awal disampaikan pilot dari AS bernama Kenneth Arnold pada Juni 1947 di Pegunungan Rainier di AS. Saat itu, ia menggambarkan kepada media bahwa benda tak dikenal itu berbentuk seperti piring dan lahirlah istilah piring terbang.
Sebulan kemudian, sejumlah warga Corona, New Mexico, bersaksi bahwa mereka menyaksikan piring terbang jatuh tak jauh dari Pangkalan Udara Roswell. Pihak Angkatan Udara AS mengirimkan pasukan ke lokasi tersebut, kemudian melansir bahwa yang disangka sebagai piring terbang sedianya balon udara.

Dari tahun ke tahun sejak itu, laporan soal keberadaan UFO bermunculan di berbagai belahan dunia. Film-film Hollywood menjual kejadian itu dengan bungkus kunjungan makhluk luar angkasa ke Bumi. Kendati demikian, sejauh ini tak ada bukti soal hal tersebut.
Belakangan, Pemerintah AS mulai mengakui keberadaan fenomena tersebut. Pada 2020, Pentagon melansir tiga video yang ditangkap layar radar pesawat tempur Angkatan Laut AS pada pada 2004, 2014, dan 2015. Para pilot itu beroperasi dari kapal induk USS Nimitz dan USS Theodore Roosevelt.
Ketiga video itu menunjukkan benda terbang yang bergerak secara luar biasa, tak seperti pesawat pada umumnya.
Desember 2022 lalu, badan di bawah Pentagon yang didirikan untuk melacak laporan benda terbang tak dikenal telah menerima beberapa ratus laporan baru. Sejauh ini badan itu menyatakan, tidak ada bukti adanya kehidupan alien di Bumi.
"Kami belum melihat apa-apa dan kami masih sangat awal, yang akan membuat kami percaya bahwa salah satu objek yang kami lihat berasal dari alien," kata Wakil Menteri Pertahanan untuk Intelijen dan Keamanan Ronald Moultrie.
"Sistem apa pun yang tidak sah di wilayah udara kami, kami anggap sebagai ancaman terhadap keselamatan," ujarnya.
Badan yang dibuat khusus untuk menangani masalah tersebut adalah Anomaly Resolution Office (AARO) yang didirikan pada Juli 2022. Badan ini tidak hanya bertanggung jawab melacak objek tak dikenal di langit, tetapi juga di bawah air atau di luar angkasa atau berpotensi memiliki kemampuan untuk berpindah dari satu domain ke domain lain.
Badan tersebut didirikan setelah lebih dari satu tahun memperhatikan objek terbang tak dikenal yang telah diamati oleh pilot militer yang terkadang enggan melaporkannya karena takut terdampak stigma. Pada Juni 2021, Direktorat Intelijen Nasional melaporkan bahwa antara 2004 hingga 2021, ada 144 temuan seperti itu, 80 diantaranya ditangkap dengan berbagai sensor.
"Kami memiliki lebih banyak laporan," kata Direktur AARO Sean Kirkpatrick menegaskan.
AARO didirikan tidak hanya untuk memeriksa pertanyaan apakah ada kehidupan di luar bumi. Badan ini juga berdiri sehubungan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh begitu banyak laporan soal benda terbang tak dikenal oleh instalasi militer atau pesawat militer.
Kami memiliki lebih banyak laporan.SEAN KIRKPATRICK Direktur AARO
Pada Mei 2022, Kongres mengadakan dengar pendapat pertamanya dalam lebih dari setengah abad mengenai topik tersebut. Banyak anggota menyatakan kekhawatiran soal asal benda-benda terbang tersebut, apakah dari luar angkasa atau teknologi tidak dikenal yang diterbangkan oleh Cina, Rusia, serta musuh potensial lainnya yang tidak diketahui.
AARO juga sedang mencari cara untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengidentifikasi objek yang tidak diketahui. Salah satu cara dengan mengkalibrasi ulang sensor yang mungkin difokuskan hanya pada pesawat musuh yang diketahui atau telah ditandai pesawat tanpa awak.
Kirkpatrick menyatakan, salah satu alasan untuk ratusan laporan tambahan yang masuk mungkin karena penjangkauan yang telah dilakukan departemen untuk menghilangkan stigma pelaporan potensi pertemuan. Setiap layanan juga telah menetapkan proses pelaporannya sendiri.
Selain objek yang tidak dapat diidentifikasi, ada banyak teknologi baru yang disalahartikan sebagai UFO, seperti pesawat pengebom dengan kemampuan siluman, serta drone dan rudal hipersonik yang diterjunkan oleh AS dan Cina. Kirkpatrick mengatakan, kantor barunya telah berkoordinasi dengan Pentagon dan komunitas intelijen AS untuk mendapatkan informasi soal teknologi terbaru AS untuk mengesampingkan pesawat atau drone tersebut.
Mulanya Paganisme Pra-Islam
Sebagian kaum Arab di Makkah pra-Islam meninggalkan tauhid yang diajarkan Nabi Ibrahim.
SELENGKAPNYADokumen Rahasia, Masalah Politik Tinggi AS
Kini giliran Presiden AS Joe Biden yang tersandung dokumen rahasia.
SELENGKAPNYAMakan Dulu (Tanpa Tahu Harga), Baru Bayar
Ada beberapa rumah makan yang membolehkan makan dulu baru bayar. Apakah sah?
SELENGKAPNYA