
Sehat
Mari Kenalan dengan XBB.1.5, Varian Omicron Terkini
Vaksin masih bekerja dengan baik terhadap varian ini.
Varian virus korona supercharged yang disebut XBB.1.5 menyebar dengan cepat di Amerika Serikat (AS) dan cukup agresif. Sehingga para ilmuwan menjulukinya varian "kraken".
Pakar penyakit menular di University of California, Dr John Swartzberg, menjelaskan, XBB memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan, bisa menempel ke sel tubuh dengan cepat, serta lebih tangguh daripada subvarian lain. Merujuk data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), XBB.1.5 sekarang bertanggung jawab atas lebih dari 40 persen dari semua kasus Covid-19 di AS.
Jumlah ini merupakan peningkatan dramatis dari sebulan yang lalu ketika jumlahnya kurang dari empat persen kasus. Di negara bagian Timur Laut, termasuk Connecticut dan Vermont, XBB.1.5 pada dasarnya telah mengambil alih karena menyumbang lebih dari 75 persen kasus baru yang dilaporkan.
"Ini menyebar dua kali lipat dari minggu lalu,” kata seorang ahli biologi komputasi, Andy Rothstein, seperti dilansir dari Insider, Kamis (5/1/2023).

Rothstein, yang bertanggung jawab atas program pengujian dan sekuensing di bandara untuk Concentric by Ginkgo, divisi biosecurity dari perusahaan biotech Boston, mengungkapkan, varian XBB.1.5 lebih menular dan lebih kebal daripada varian Omicron lainnya.
Varian XBB.1.5 adalah turunan dari XBB, yang merupakan gabungan dari dua versi BA.2 atau pakar menyebutnya sebagai "varian rekombinan". XBB.1.5 pertama kali ditemukan di AS di Timur Laut sekitar New York dan Connecticut, dan memiliki beberapa trik mutasi baru.
Secara khusus, kata Rothstein, XBB memiliki mutasi baru yang disebut F486P. Mutasi ini, telah meningkatkan varian tersebut, dengan memungkinkannya menempel pada reseptor ACE2 di tubuh manusia dengan lebih mudah.
Secara praktis, ini bisa membuat virus lebih baik dalam menyebar dan menginfeksi kita daripada XBB asli. Tidak jelas apakah XBB.1.5 akan sepenuhnya mendominasi kasus di AS, seperti yang dilakukan BA.5 di musim panas, tetapi Rothstein mengatakan ada banyak tanda yang menunjukkan bahwa subvarian Omicron mungkin bertanggung jawab atas sebagian besar kasus domestik dalam waktu dekat.
CDC’s #FluView report this week shows high or very high levels of patient visits for respiratory illness, defined as fever and cough or sore throat, in 44 jurisdictions. Seasonal #flu activity remains high but continues to decline in most areas. More: https://t.co/upgRKTHXEi pic.twitter.com/klHD4W8ZNE — CDC Flu (@CDCFlu) December 30, 2022
Paling tidak, kemungkinan akan bersirkulasi untuk sementara waktu dengan varian lain. Namun demikian, para ahli belum bisa mendeteksi apakah XBB.1.5 akan menyebabkan infeksi yang lebih ganas, yang akan membuat pasien lebih sakit daripada mereka yang terinfeksi varian Omicron lainnya
"Bukti awal adalah bahwa hal itu tampaknya tidak membuat kita sakit parah, tidak seburuk Delta. Ini mirip seperti Omicron lainnya,” kata pakar penyakit menular Dr John Swatzberg.
Saat ini, beban kasus Covid-19 menurun baik secara keseluruhan di AS maupun di Timur Laut, tempat XBB.1.5 paling umum. Swartzberg menyebut, itu merupakan kejutan yang luar biasa mengingat liburan dan semua pertemuan dalam ruangan yang berlangsung musim dingin ini.
"Kami hampir menjadi korban dari terlalu banyak sains dalam arti bahwa kami dapat melacak varian baru ini dengan sangat baik. Tetapi kami benar-benar tidak tahu bagaimana menafsirkannya dengan baik," kata Swartzberg.
Menurut Swartzberg, vaksin juga masih bekerja dengan baik terhadap XBB.1.5. Data awal menunjukkan booster Covid-19 bivalen baru memberikan perlindungan yang layak terhadap XBB.1.5.
LIVE: Media briefing on global health issues with @DrTedros https://t.co/tGqIWgzdIw — World Health Organization (WHO) (@WHO) January 4, 2023
"Ini tidak ideal, tapi lebih baik dari yang seharusnya. Perlindungan yang cukup baik terhadap XBB dalam hal rawat inap dan kematian, mungkin tidak banyak untuk mencegah infeksi,” kata Swartzberg.
Untuk pencegahan saat ini, ia tetap menyarankan untuk tetap up to date pada vaksinasi baik flu maupun Covid-19, dan kenakan masker seperti N95 atau KN95 setiap kali berada di ruangan indoor atau tempat umum.
Varian XBB.1.5 adalah turunan dari XBB, yang merupakan gabungan dari dua versi BA.2 atau pakar menyebutnya sebagai "varian rekombinan".
Indonesia Ikut Kecam Menteri Israel
Ekstremis Yahudi di Israel kerap menyuarakan akses beribadah di sekitar Al-Aqsa.
SELENGKAPNYAIsyarat Berhentinya Program Sumur Resapan di Jakarta
Truk yang terperosok sumur resapan di Gambir menjadi perdebatan soal sumur resapan.
SELENGKAPNYA