
Kabar Utama
Tantangan Mediamorfosis Menghadapi Generasi Kaca
Pandemi Covid-19 sejak 2020 juga mengakselerasi perilaku digital warga global.
OLEH NUR HASAN MURTIAJI, Wakil Pemimpin Redaksi Republika
Perkembangan teknologi telah mengubah cara manusia dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Melaju pesatnya teknologi digital menjadikan cara berkomunikasi dan berinteraksi dilakukan tanpa terbatasi oleh spasial dan waktu.
Komunikasi bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih di dua tempat atau lebih yang berbeda. Bahkan perbedaan tempat ini dalam radius beribu-ribu kilometer, berbeda negara dan benua. Mereka terhubung dalam satu perangkat informasi digital yang memungkinkan bisa saling bercakap secara waktu nyata (real time).
Mereka juga berkomunikasi dalam bahasa masing-masing, tapi fasilitas teknologi digital memungkinkan mereka memahami satu sama lain. Alat bantu berupa terjemahan beragam bahasa otomatis (multiple language translation automation) menyebabkan ini terjadi.
Perubahan perilaku digital ini begitu cepat, hanya dalam kurun 20-25 tahun. Lompatan teknologi informasi telah mengubah gambaran kehidupan sosial masyarakat saat ini.
Mereka terhubung dalam satu perangkat informasi digital yang memungkinkan bisa saling bercakap secara waktu nyata.
Pandemi Covid-19 sejak 2020 juga mengakselerasi perilaku digital warga global. Aktivitas ekonomi hingga kegiatan belajar mengajar kini bisa dilakukan secara daring, tanpa ada pertemuan tatap muka. Kehidupan baru di era baru.
Kebiasaan baru berinteraksi menggunakan platform digital, ternyata juga terjadi pada cara mengakses informasi atau menjangkau berita. Jika pada awal dekade tahun 1990 penyebaran informasi berita hanya melalui media cetak, radio, dan televisi --media berbasis internet masih langka-- kini perangkat untuk mengakses informasi beragam bentuknya. Media cetak, radio, dan televisi yang merupakan platform konvensional, pada era kiwari dikembangkan dalam bentuk digital. Mengakses siaran radio dan televisi bisa dari situs atau platform media sosial.
Kini ada beragam cara masyarakat dalam menyerap informasi. Selain melalui situs berita, masyarakat bisa mengakses informasi dari platform media sosial, seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dan Youtube.
Sebagaimana perangkat teknologi digital, media pun mengalami morfosis. Direktur New Media Development for Knight-Ridder Inc, Roger Fidler, sejatinya telah menerawang bagaimana masa depan media, bagaimana masyarakat mengonsumsi informasi. Fidler yang merupakan akademisi dan praktisi komunikasi dan teknologi ini pada 2003 menulis buku berjudul "Mediamorphosis: Understanding New Media".
Sebagaimana perangkat teknologi digital, media pun mengalami morfosis.
Gagasan Fidler bervisi masa depan karena 20 tahun lalu dia telah mengupas tentang transformasi media komunikasi; dari bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa digital. Bahasa digital inilah yang sedang kita alami saat ini. Media untuk berkomunikasi, termasuk penyebaran informasi atau berita, dilakukan menggunakan platform digital.
Perubahan pola mengonsumsi berita menjadi keniscayaan mengingat terus bertumbuhnya generasi penerus. Pada era digital saat ini, generasi milenial menempati lapisan piramida demografis terbawah. Jumlah mereka mendominasi komposisi warga bumi. Hal ini berarti perilaku mereka mempengaruhi bagaimana teknologi digital berkembang ke depan.
Apalagi, generasi milenial kini memiliki penerus yang diistilahkan oleh Mark McCriddle sebagai generasi alfa. Generasi alfa yang merupakan anak dari generasi milenial ini lahir pada 2010 hingga 2025. Mereka adalah generasi yang sepenuhnya terlahir menjadi bagian dari kultur digital. Teknologi digital dijadikan gaya hidup keseharian mereka.
Diperkirakan, ada 2,5 juta anak generasi alfa yang terlahir setiap pekan secara global. Indonesia menjadi salah satu negara yang terbanyak melahirkan generasi alfa, setelah Cina dan Amerika Serikat.
Diperkirakan, ada 2,5 juta anak generasi alfa yang terlahir setiap pekan secara global.
Dalam konteks inilah, Republika menceburkan diri dalam menyambut generasi kaca --istilah yang digunakan karena mereka menjadikan perangkat digital sebagai media komunikasi utama. Transformasi yang paripurna ke teknologi digital sebagai platform dalam menyebarluaskan informasi merupakan langkah kanan berikutnya yang diambil Republika.
Menghadapi tantangan mediamorfosis ini, tentu Republika berikhtiar agar bisa hadir dalam beragam platform digital. Menyematkan intelegensia buatan (artificial intelligence) dalam ekosistem digital Republika merupakan kemestian untuk bisa memahami bagaimana keinginan pembaca. Menyapa mereka dengan konten audio visual dan interaktif menjadi variasi dalam penyampaikan berita.
Personalisasi menjadi bagian dari kebebasan pembaca dalam menentukan berita yang mereka inginkan. Republika bertugas memfokuskan diri pada produksi konten yang diinginkan pembaca, tentu dengan pemenuhan pada standar jurnalistik. Visi keumatan dan kebangsaan sebagai pondasi dalam menghasilkan karya jurnalistik tetap ditegakkan, kendati pemuatan konten bergeser sepenuhnya ke platform digital.
Menyapa mereka dengan konten audio visual dan interaktif menjadi variasi dalam penyampaikan berita.
Merawat interaksi dengan komunitas pembaca merupakan bagian yang tak terpisahkan. Konten-konten yang disiarkan secara langsung real time diharapkan mendekatkan pembaca pada informasi yang cepat dan kredibel. Saluran informasi melalui jaringan media sosial yang dimiliki Republika diharapkan memperluas jangkauan ke pembaca.
Ala kulli hal, Republika berkomitmen untuk terus hadir ke pembaca. Republika berihtiar agar adaptif terhadap teknologi informasi yang berkembang. Mari bersama kembangkan ekosistem digital yang sehat bersama Republika.
Pembaca Republika Hadirkan Senyum di Cianjur
Bantuan diharapkan memotivasi anak-anak untuk terus bersemangat dan tidak larut dalam duka.
SELENGKAPNYAMengimbangi Perubahan Teknologi
Perkembangan teknologi harus diakui adalah tantangan sekaligus peluang bagi media massa.
SELENGKAPNYATransformasi Republika: Dari UGC hingga Demokratisasi Konten
Jurnalisme berkualitas jelas merupakan prioritas Republika digital.
SELENGKAPNYA