Sejumlah penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (9/3/2022). Pemerintah memberlakukan peraturan baru menaiki KRL yaitu tempat duduk tanpa jarak, peningkatan kapasitas hingga 60 persen, balita dibolehkan naik dengan didampin | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Depo Diubah Jadi Stasiun Tanah Abang Baru

Pemprov DKI bersama Kemenhub dan Kementerian PUPR membangun stasiun baru di Tanah Abang.

JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dibantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap membangun stasiun baru di lokasi eks Depo Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Depo tersebut berlokasi di seberang Stasiun Tanah Abang existing atau berjarak sekitar 500 meter dari pintu masuk stasiun saat ini. Dengan begitu, nantinya penumpang bisa masuk dari dua arah stasiun untuk naik KRL Commuter Line.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku, telah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun stasiun baru di Tanah Abang. Apalagi, sarana dan prasarana di Depo Tanah Abang sudah dipindahkan ke Depo Cipinang.

Heru menjelaskan, perlunya membangun stasiun baru karena kawasan itu akan menjadi pusat bisnis ke depannya. Belum lagi, saat ini, penumpang kerap berjubel ketika jam pulang kerja akibat sempitnya kawasan Stasiun Tanah Abang.

"Maka dari itu, perlu ada penambahan fasilitas yang nanti oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, bersama Pemda DKI membangun yang sekarang di sekitar depo," kata kepala sekretariat presiden (kasetpres) itu kepada awak media di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (26/12).

 
Perlu ada penambahan fasilitas yang nanti oleh Kemenhub, Kementerian PUPR, bersama Pemda DKI membangun yang sekarang di sekitar depo.
HERU BUDI HARTONO Pj Gubernur DKI Jakarta/Kasetpres
 

Menurut Heru, Stasiun Tanah Abang sekarang ini hanya mampu memuat sekitar 100 ribu penumpang per hari. Jika nanti dibangun stasiun baru, kapasitasnya bisa memuat sampai 300 ribu penumpang per hari. Heru menyampaikan, total luas pengembangan Stasiun Tanah Abang ke depannya mencapai 9.000 meter persegi (m2). Adapun saat ini, luas stasiun sekitar 3.500 m2.

Dalam proses pengembangan Stasiun Tanah Abang, kata dia, nantinya juga dibangun jalur kereta baru. Dari saat ini berjumlah empat jalur, bakal dibangun dua jalur lagi untuk menampung kedatangan dan keberangkatan KRL Commuter Line. Sehingga, kepadatan penumpang nantinya bisa diurai dengan adanya kereta yang menunggu di jalur baru.

Hanya saja, Heru belum bisa memastikan kapan pembangunan stasiun baru dimulai. Meskipun begitu, ia mengungkapkan, Presiden Jokowi sudah setuju dan memberi target keseluruhan bangunan dan jalur rel baru bisa dioperasikan pada akhir 2023.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Heru Budi Hartono (@herubudihartono)

Menyoal pendanaan, menurut Heru, tugas Pemprov DKI adalah membangun dan melebarkan jalan di sekitar Stasiun Tanah Abang baru. Termasuk menyediakan fasilitas penunjang bagi penumpang.

Sedangkan pembangunan fasad dan desain stasiun yang bakal terintegrasi dengan apartemen berkonsep transit oriented development (TOD) dikerjakan Kemenhub dan Kementerian PUPR. "Sedangkan tahap kedua, nanti di sana ada (pembangunan) TOD," ujar Heru.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik usulan Pemprov DKI yang ingin mengembangkan kawasan Stasiun Tanah Abang. Menurut dia, usulan Pj Heru merupakan gagasan baru yang perlu didukung. "Pak Gubernur mengusulkan kepada presiden untuk mengatasi Stasiun Tanah Abang yang sekarang ini sangat padat," kata Budi.

Pengembangan Manggarai

Presiden Jokowi mengatakan, terbatasnya waktu kosong akibat jam operasional kereta membuat proyek revitalisasi Stasiun Manggarai tahap dua baru dapat selesai pada 2024-2025. Pengembangan Stasiun Manggarai tidak bisa selesai dalam waktu cepat karena statusnya masih beroperasi melayani penumpang KRL Commuter Line dan Kereta Bandara serta dilintasi kereta jarak jauh.

"Untuk pembangunan sehari ada waktu hanya empat jam, waktu kerja dan tengah malam, itu problem pembangunan di Manggarai," kata Jokowi saat meresmikan revitalisasi Stasiun Manggarai tahap pertama, Senin.

Saat ini, revitalisasi Stasiun Manggarai tahap satu telah selesai dengan tambahan tujuh jalur. Untuk sementara di Stasiun Manggarai terdapat 14 jalur kereta yang terdiri atas 10 jalur kereta bawah (on grid) dan empat jalur kereta layang (elevated).

Pada revitalisasi tahap kedua, Jokowi mengatakan, Stasiun Manggarai akan berubah menjadi stasiun sentral yang terintegrasi melayani penumpang menggunakan KRL Commuter Line, kereta jarak jauh, dan kereta bandara. Nantinya, Stasiun Manggarai juga memiliki 18 jalur aktif yang dilengkapi dengan area tunggu lebih luas untuk mendukung mobilitas penumpang.

Dengan begitu, posisi Stasiun Manggarai akan menjadi tempat pemberhentian kereta jarak jauh, menggantikan Stasiun Gambir. "Dengan adanya fasilitas yang semakin baik dan terintegrasi, konektivitas akan semakin baik. Mobilitas dan aktivitas masyarakat akan semakin lancar dan efisien, dan masyarakat semakin senang menggunakan transportasi massal, menggunakan transportasi umum," kata Jokowi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

 

Teknologi Pemindai 3D yang Makin Diminati

Semakin banyak profesional yang menyadari manfaat pemanfaatan teknologi pemindaian 3D.

SELENGKAPNYA

Transformasi Republika: Dari UGC hingga Demokratisasi Konten

Jurnalisme berkualitas jelas merupakan prioritas Republika digital.

SELENGKAPNYA

Bank Syariah tidak Siap Rugi?

Jika bank syariah abai terhadap mitigasi risiko hingga usaha rugi, maka telah melakukan penyimpangan atau wanprestasi.

SELENGKAPNYA