
Ekonomi
Pasar Properti 2023, Antara Butuh dan Hati-Hati
Properti sebagai kebutuhan primer masyarakat terbukti sektor yang tangguh.
OLEH NOVITA INTAN
Menjelang berakhirnya 2022 dan datangnya 2023, Rumah.com mengungkapkan arah pandang pasar dan tren properti 2023. Hal ini seiring pulihnya perekonomian pascapandemi dan mobilitas masyarakat yang kembali normal.
"Ancaman resesi dan kenaikan suku bunga global akan membuat penjual dan penyedia suplai hunian berhati-hati dalam membuat keputusan," ujar Country Manager Rumah.com Marine Novita, Jumat (16/12).
View this post on Instagram
Di sisi lain, posisi Indonesia sebagai produsen komoditas, seperti batu bara, gas, dan minyak nabati membantu menjaga rupiah. Komoditas energi ini juga diperlukan dalam produksi bahan bangunan. "Pengembang properti mulai mengeluhkan naiknya ongkos produksi yang berimbas pada kenaikan harga properti," ucapnya.
Marine menyebut, kenaikan harga bahan bangunan hanya salah satu faktor dalam kenaikan indeks harga properti. Faktor lain adalah permintaan terhadap properti juga meningkat selama tiga kuartal terakhir seiring pulihnya ekonomi dan selesainya beberapa infrastruktur yang memudahkan akses permukiman.
Faktor pendorong kenaikan indeks harga properti selanjutnya adalah suku bunga perbankan. Kebijakan suku bunga Bank Indonesia di level 3,5 persen selama 18 bulan hingga awal semester dua 2022 membuat perbankan menurunkan suku bunga KPR dan KPA menjadi sekitar 7,7 persen secara rata-rata pada 2022. Hal itu memudahkan masyarakat membeli rumah.
"Dalam data terakhir yang kami himpun, suku bunga KPR per Oktober 2022 secara agregat belum naik, walaupun tren penurunannya mungkin tidak akan berlanjut," kata Marine.
Bahkan, di tengah pandemi mulai 2020 dan 2021, penyaluran kredit hunian masih bisa tumbuh bahkan ketika kredit secara keseluruhan sempat turun.
Meski tahun politik makin dekat, Marine menilai properti sebagai kebutuhan primer masyarakat selama ini terbukti sebagai sektor yang tangguh. Secara historis, laju penyaluran kredit hunian relatif baik. Pada 2014 dan 2019, misalnya, laju KPR bisa tumbuh lebih baik dibanding kredit secara keseluruhan.
"Bahkan, di tengah pandemi mulai 2020 dan 2021, penyaluran kredit hunian masih bisa tumbuh bahkan ketika kredit secara keseluruhan sempat turun," kata dia.
Selama 46 tahun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah mengucurkan pembiayaan sebesar Rp 400 triliun dan mewujudkan rumah impian yang dimanfaatkan lebih dari lima juta keluarga di Indonesia. Baik berupa hunian subsidi maupun nonsubsidi.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, kinerja tersebut merupakan hasil kerja keras BTN dalam menambah variasi KPR dan inovasi program KPR. "Termasuk juga perluasan kerja sama BTN dengan berbagai pihak, baik swasta, instansi/lembaga pemerintah, dan para pengembang yang menjadi mitra setia BTN," kata Haru dalam keterbukaan informasi perseroan, pekan ini.
View this post on Instagram
Menurutnya, sektor perumahan merupakan sektor yang tahan banting. Oleh sebab itu, pada tahun-tahun mendatang, BTN akan fokus bertransformasi dan tetap relevan dengan perkembangan zaman serta perubahan perilaku konsumen yang mengalami transisi secara drastis sejak terjadinya pandemi Covid-19.
Dari sisi lain, perseroan juga sudah merilis berbagai produk maupun program KPR, di antaranya, KPR Gaesss for Millennial, KPR Hits yang dikembangkan Unit Usaha Syariah BTN, KPR Lelang, dan KPR Manfaat Layanan Tambahan kerja sama dengan BP Jamsostek, KPR Tapera (konvensional maupun syariah) yang digarap bersama BP Tapera.
"Juga tentu saja KPR Subsidi yang merupakan bagian dari program pembiayaan dari pemerintah. Keseluruhan produk tersebut saat ini makin mudah diakses dengan adanya digital mortgage ecosystem BTN," kata Haru.
Satgas KPK di Jakarta akan Ditambah
Penambahan satgas di DKI Jakarta terkait pengelolaan APBD.
SELENGKAPNYAIndonesia Butuh Kebijakan Substantif Soal Halal
Target 10 juta produk tersertifikasi halal pada 2024 diharapkan tercapai.
SELENGKAPNYAMenghormati Orang Tua Rasulullah
Alangkah baiknya jika kita tidak berkomentar tentang orang tua Rasulullah mengingat keterbatasan ilmu.
SELENGKAPNYA