Anthony Sinisuka Ginting (kiri) menempati posisi kedua dalam BWF World Tour Finals 2022 di Bangkok, Thailand. | AP/Sakchai Lalit | AP/Sakchai Lalit

Arena

PBSI Diingatkan 2023 akan Lebih Berat

Ginting harus belajar dari Axelsen yang sebelumnya tak berdaya ketika bertemu Kento Momota.

JAKARTA -- Tim Indonesia belum berhasil meraih gelar dalam turnamen penutup tahun, BWF World Tour Finals 2022. Dalam turnamen yang dihelat pada 7-11 Desember di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, torehan terbaik skuad Merah-Putih adalah dua podium runner up lewat Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra).

Pada laga final akhir pekan kemarin, Ginting harus mengakui keunggulan Viktor Axelsen (Denmark) dengan skor 13-21 dan 14-21. Sementara, The Daddies dikalahkan wakil Cina Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi 17-21, 21-19, dan 12-21.

Pengamat bulu tangkis Daryadi mengatakan, mengingatkan bahwa persaingan tahun depan akan lebih ketat. Itu karena jumlah turnamen akan lebih banyak dan kualifikasi Olimpiade 2024 Paris juga sudah akan dimulai pada April 2023.

"Dua wakil Indonesia yang lolos partai puncak BWF Finals 2022 sama dengan tahun 2019, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan. Bedanya empat tahun lalu di Guangzhou, Cina, Indonesia dapat satu gelar juara dari Daddies yang mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Tahun ini kalah semua di final," kata Daryadi kepada Republika, kemarin.

Menurut dia, untuk Daddies, lolos ke final saja sudah bagus. Itu karena mengingat usia mereka tak muda lagi. Di ganda putra ini, seharusnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mencapai puncaknya di BWF Finals 2022. Sebab, selama 2022 mereka mampu lolos final delapan kali, empat di antaranya keluar sebagai juara.

"Fajar/Rian juga dapat penghargaan Most Improved Player 2022. Jadi, memang sayang sekali mereka malah tak bisa lolos ke final. Kelemahan mereka, terutama saat poin-poin kritis, adalah saat servis sering nyangkut atau foul. Ini harus menjadi perhatian serius," ujar Daryadi.

photo
Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok saat melawan pemain Denmarks Viktor Axelsen saat final pertandingan BWF World Tour Finals di Bangkok, Thailand, Ahad (11/12/2022). - (AP/Sakchai Lalit)
 

Untuk Ginting, menurut Daryadi, saat bermain di final melawan Axelsen, Ginting seperti kebingungan dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Daryadi mencatat pada gim pertama, ada 10 kesalahan sendiri. "Pada gim kedua, lebih banyak lagi ada 12 kali. Baik bola nyangkut maupun out," kata dia.

Menurut Daryadi, Ginting harus belajar dari Axelsen yang sebelumnya tak berdaya ketika bertemu Kento Momota. "Axelsen dulu kalah 14 kali dari Momota. Tetapi, sekarang lihat bagaimana Axelsen begitu tangguh. Ginting kini sudah kalah sembilan kali beruntun dari Axelsen. Pelatih harus dapat menemukan cara bagaimana mengalahkan Axelsen," ujar Daryadi.

Sementara itu, pelatih tunggal putra Irwansyah mengungkapkan, hasil dari BWF Finals 2022 sangat memuaskan. Di grup, lawan para pemain Indonesia semuanya pemain yang bagus. 

"Memang saat di final Ginting tidak bermain dengan maksimal karena dia sudah banyak keraguan sewaktu bermain lawan Viktor. Pikirannya sudah merasa Viktor itu bagus banget sehingga dari awal main dia sudah tidak percaya diri dengan permainannya," ujar Irwansyah kepada Republika.

 
 
Insya Allah, tahun depan Ginting dan kawan-kawan bisa mengalahkan Viktor Axelsen dan bisa lebih banyak gelar juara lagi untuk tunggal putra Indonesia.
 
 

Irwansyah menambahkan, tempo permainan Ginting terbawa oleh Axelsen. Dalam beberapa momen, Ginting seperti kehabisan akal karena upayanya kerap bisa diatasi oleh Axelsen. 

"Insya Allah, tahun depan Ginting dan kawan-kawan bisa mengalahkan Viktor Axelsen dan bisa lebih banyak gelar juara lagi untuk tunggal putra Indonesia. Saya sebagai pelatih mereka sangat bangga kepada mereka sudah mencapai hasil yang mereka capai di WTF dan di sepanjang tahun 2022," kata Irwansyah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Lirik-Lirik Tren Media Sosial Tahun Depan

Gen Z adalah generasi yang paling penting dalam perkembangan dunia digital.

SELENGKAPNYA

Mendorong Insentif Tambahan untuk Hibrida

Pertumbuhan hibrida rakitan lokal juga berperan untuk mendorong industri baterai dalam negeri.

SELENGKAPNYA

Himbara Implementasikan QRIS Lintas Negara Tahun Depan 

Ke depan, Bank Indonesia menggandeng METI Jepang.

SELENGKAPNYA