Presiden FIFA Gianni Infantino (tengah) berfoto bersama partisipan setelah pertandingan antara pekerja dan legenda FIFA di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, 12 December 2022. | EPA-EFE/NOUSHAD THEKKAYIL

Piala Dunia

Ambisi FIFA Menuju 2026

Kesuksesan Piala Dunia 2022 di Qatar membuat FIFA ingin 2026 lebih gempita lagi. 

NEW YORK -- Piala Dunia 2022 akan segera berakhir dalam hitungan hari. Pesta dan hajatan terbesar empat tahunan bakal pergi meninggalkan pencinta sepak bola sebelum kembali berpesta pada 2026 alias empat tahun ke depan dari sekarang.

Belum usai euforia timnas Maroko serta harapan Argentina memutus puasa gelar di Piala Dunia kali ini, publik si kulit bundar akan disuguhkan atmosfer berbeda pada perhelatan kejuaraan empat tahun ke depan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FIFA World Cup (@fifaworldcup)

Dalam rapat dewan FIFA mengumumkan secara resmi menambah jumlah peserta Piala Dunia 2026 menjadi 48 negara. Ide yang sejatinya digagas oleh Presiden FIFA Gianni Infantino. "Lebih banyak partisipasi tentu lebih banyak peluang bagi pesepak bola di seluruh dunia untuk merayakan kegembiraan di atas lapangan," demikian pernyataan FIFA, seperti dilansir pada Selasa (13/12). 

Sebelum berbicara panjang tentang teknis format kejuaraan, Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di tiga negara, yaitu Kanada, Meksiko, serta Amerika Serikat (AS).

Kanada bakal kebagian untuk melayani pesta sepak bola di dua kota, yakni Toronto serta Vancouver. Pun, Meksiko menggunakan tiga kota, yaitu Guadalajara, Monterrey, dan Mexico City. Sedangkan, Amerika Serikat menyediakan 11 kota meliputi Atalanta, Boston, Dallas, Houston, Kansas City, Los Angeles, Miami, New York/New Jersey, Philadelphia, San Francisco, serta Seattle.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Canada Soccer (@canadasoccer)

Pada Piala Dunia 2026, Meksiko dan Kanada masing-masing menjadi tuan rumah 10 pertandingan dengan 60 partai lainnya dihelat di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Negara tetangga, AS, nantinya bakal ditunjuk untuk menggelar tujuh pertandingan grup, dua partai dalam babak 32 besar dan satu di 16 besar.

Selanjutnya, untuk partai perempat final, semifinal, serta duel final dipertarungkan di Amerika Serikat. Praktis, gelaran Piala Dunia tersebut diklaim bisa jadi yang tersibuk.

"Kami mengucapkan selamat pada 16 kota tuan rumah Piala Dunia 2026. Hari yang akan bersejarah untuk pertunjukan olahraga terbesar. Kami berharap dapat bekerja sama untuk memberikan yang terbaik di Piala Dunia yang belum pernah ada," ujar Infantino menjelaskan.

Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi perdana Piala Dunia dengan format 48 peserta. wilayah Oseania akan mendapat satu jatah otomatis untuk berlaga di Piala Dunia. Asia sendiri diberi kuota delapan negara, Afrika sembilan, Concacaf enam negara, Conmebol enam negara, serta Eropa 16 negara. Pun, dua tim tersisa ditentukan lewat babak play-off.

Nantinya dalam keikutsertaan 48 tim, FIFA akan menerapkan skema 16 grup di mana setiap grup terdapat tiga tim dengan masing-masing tiga klub dalam babak kualifikasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Selección Nacional de México (@miseleccionmx)

FIFA Chief of Global Football, Arsene Wenger, menyampaikan bahwa Federasi Sepak Bola Dunia masih memiliki pembahasan tentang persoalan format 16 grup tersebut.

Hierarki FIFA menyadari ada kelemahan besar dari sistem tiga grup sehingga sedang memikirkan ulang rencana tersebut. "Opsi pertama, satu grup berisi tiga tim. Opsi kedua tetap dengan empat tim dalam satu grup, tapi tim peringkat tiga terbaik akan lolos ke babak gugur. Pun, opsi ketiga membagi format Piala Dunia menjadi dua divisi terpisah," kata Wenger.

Di sisi lain, penambahan 16 tim akan menambah durasi turnamen, hal ini juga sebagai indikasi bahwa FIFA ingin meraup keuntungan lebih banyak. Semakin banyak pertandingan, semakin banyak pula 'cuan' yang bisa didapat.

Akan tetapi, dalam argumentasinya FIFA menyebut, persoalan itu bukan sekadar keuntungan tersendiri karena penambahan jumlah peserta mempertimbangkan beberapa aspek, seperti pemerataan olahraga, kualitas kompetisi, dampak pada pembangunan sepak bola, serta infrastruktur.

 
 
Lebih banyak partisipasi tentu lebih banyak peluang bagi pesepak bola di seluruh dunia untuk merayakan kegembiraan di atas lapangan.
 
 

Menukil ESPN, FIFA menargetkan akan mendapat keuntungan sebesar 13,8 triliun dari sponsor ataupun tiket. Terakhir kali penambahan jumlah peserta Piala Dunia terjadi pada 1998, dari 24 menjadi 32 peserta itu diputuskan pada 1994.

Ya, FIFA akan menghasilkan lebih banyak uang dengan mengubah format, tetapi penggemar juga akan disuguhi produk berkualitas lebih baik, dari awal hingga akhir, dengan lebih banyak superstar global dari tim nasional 'newbie' berpeluang untuk mejeng dalam hajatan Piala Dunia 2026 mendatang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat