Kegiatan penanaman pohon dalam rangka HUT ke-51 Korpri tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Agro Gondang, Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/11). | IST

Jawa Tengah

Lahan Kritis Jateng Capai 250 Ribu Hektare

Sebanyak 1,17 juta pohon ditanam untuk menyelamatkan lahan kritis tersebut.

UNGARAN – Bencana banjir saat ini tidak hanya terjadi di wilayah bawah (dataran rendah) saja, namun juga kerap terjadi dataran tinggi karena kondisi lahan yang kritis. Hal tersebut pun menjadi perhatian jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah terkait adanya lahan kritis di sejumlah wilayah setempat.

Seperti disampaikan Kepala DLHK Provinsi Jateng, Widi Hartanto, tak kurang terdapat 251.037 hektare (ha) lahan kritis di Jateng. Upaya penanganan terus dilakukan, salah satunya dengan melakukan penanaman bibit tanaman di lokasi lahan kritis tersebut.

Dari Januari hingga Oktober 2022, Pemprov Jateng melalui DLHK telah menanam hingga 1.177.075 batang pohon guna merehabilitasi lahan kritis. Lokasi penanaman hingga 1,17 juta batang pohon ini tersebar di berbagai daerah, seperti Blora, Rembang, Grobogan, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Boyolali, Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan.

Selain itu, penghijauan dilakukan di Kabupaten Batang, Kendal, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Brebes, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Temanggung, Surakarta, Klaten, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, dan Sukoharjo.

photo
Kegiatan penanaman pohon dalam rangka HUT ke-51 Korpri tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Agro Gondang, Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/11). - (IST)

Menurutnya, di luar aspek ekonomi, upaya ini juga memiliki aspek yang lebih penting yaitu mencegah kebencanaan, baik di lingkungan hulu maupun lingkungan hilir. Hal itu ia utarakan di sela kegiatan penanaman pohon dalam rangka HUT ke-51 Korpri tingkat Provinsi Jateng, di Agro Gondang, Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/11).

Pemilihan lokasi penanaman di Desa Jembrak, lanjut Widi, karena memang ada perubahan fungsi lahan. Awalnya banyak tanaman di perbukitan. Kini menjadi kritis. Maka, di lahan seluas 2,5 hektare itu dilakukan penanaman bibit pohon.

"Sehingga perlu dilakukan penanaman kembali untuk mendukung upaya rehabilitasi  daerah aliran Sungai Tuntang yang merupakan daerah prioritas,” tegasnya. Adapun bibit yang ditanam total 602 bibit dan yang dibagikan kepada  masyarakat mencapai lebih 3.000 bibit.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas LHKJateng (@dlhkprovjateng)

Untuk bibit yang ditanan meliputi tanaman kayuan antara lain beringin, aren, juga gayam yang merupakan tanaman langka. Selain itu gondang, kluwak, dan bibit tanaman serba guna seperti mangga, jambu kristal, durian, petai, dan beberapa tanaman hutan. "Upaya ini telah mampu memulihkan tak kurang 251.037 hektare lahan kritis di Jawa Tengah," ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menjelaskan, bibit yang ditanam untuk merehabilitasi lahan kritis ini juga merupakan bibit tanaman kayu keras (kehutanan) dan Multipurpose Tree Species (MPTS).

 
Penanaman pohon dilakukan, selain juga untuk menyelamatkan daerah aliran sungai.
SUMARNO Sekda Provinsi Jateng
 

Ia lantas menekankan, Pemprov Jateng memang terus menggencarkan penanaman pohon pada lahan-lahan kritis yang ada di daerahnya, mengingat lahan kritis masih ditemukan di sejumlah wilayah di Jateng dan butuh penanganan segera."Oleh karena itu, penanaman pohon dilakukan, selain juga untuk menyelamatkan daerah aliran sungai," kata dia.

Kegiatan ini diikuti sekitar 700 orang dari OPD provinsi, masyarakat Kabupaten Semarang dan desa setempat, serta dari sejumlah perusahaan yang turut peduli terhadap rehabilitasi lingkungan dan lahan.

Penanaman pohon ini, lanjut Sumarno, menjadi bagian kecil dari  upaya pemprov dan ASN untuk berkontribusi dalam mengatasi problem lahan kritis. Sekaligus untuk memotivasi masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah lingkungan daerah aliran sungai. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Petani Dapat Bantuan 47 Ton Pupuk Gratis

Bantuan pupuk dan bibit jagung gratis kali ini menyasar petani di lima kecamatan Sumenep.

SELENGKAPNYA

Ulama Perempuan Harus Dijadikan Mitra Strategis Negara

Ulama perempuan merupakan mitra strategis negara dalam perumusan kebijakan.

SELENGKAPNYA

Ingin Lokananta Jadi Abbey Road Indonesia 

Sebagai agen pembangunan, BUMN memiliki tugas menjaga aset sejarah bangsa.

SELENGKAPNYA