Aktivitas tungku smelter nikel di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). | ANTARA FOTO/Jojon

Ekonomi

MIND ID Pastikan Komitmen Hilirisasi

Bersama Antam, INCO akan menjadi produser nikel nomor dua terbesar di Indonesia.

JAKARTA -- Holding industri pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID), terus berkomitmen dan berperan penting dalam hilirisasi produk untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas mentah yang dihasilkan.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (17/11), memastikan hilirisasi merupakan salah satu mandat dari Kementerian BUMN untuk memperkuat bisnis industri aluminium dan nikel. MIND ID memiliki tiga mandat dari pemerintah.

Pertama, mengelola cadangan dan sumber daya strategis. Dua, hilirisasi. Tiga, memiliki kepemimpinan pasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mining Industry ID (MIND ID) (@miningindustry.id)

Hendi menjelaskan, penguatan industri bisnis aluminium dan nikel ini penting karena keduanya merupakan komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Untuk industri aluminium, MIND ID memiliki PT Inalum (Persero), yang merupakan produsen tunggal ingot aluminium di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 250 ribu ton per tahun. Melalui MIND ID, Pemerintah Indonesia memiliki 100 persen saham di Inalum.

Untuk industri nikel, MIND ID mempunyai Antam dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), yang sahamnya telah didivestasi oleh MIND ID sebesar 20 persen. Bersama Antam, INCO akan menjadi produser nikel nomor dua terbesar di Indonesia.

Menurut dia, percepatan industri kendaraan listrik berbasis baterai saat ini menjadi solusi untuk menurunkan emisi global yang kian meningkat karena kendaraan listrik merupakan alternatif transportasi ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi.

"Mempercepat kehadiran industri kendaraan listrik di Indonesia sejalan sustainability pathway MIND ID dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada pilar penanganan perubahan iklim," kata Hendi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Investasi/BKPM (@bkpm_id)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo terus mendorong setiap industri penghasil bahan mentah untuk berkomitmen melaksanakan hilirisasi produk turunan. Hilirisasi produk turunan tambang ini dinilai mempunyai manfaat positif bagi perekonomian. Seperti, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan pekerjaan, dan memberikan peluang usaha baru di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sempat menyebut perlu ada organisasi bagi sesama negara yang kaya akan hasil pertambangan khususnya nikel. Dengan demikian, negara penghasil nikel dapat mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan komoditas nikel.

Ia juga menyebut, selama ini negara-negara industri produsen kendaraan listrik melakukan proteksi. "Akibatnya, negara penghasil bahan baku baterai tidak memperoleh pemanfaatan nilai tambah yang optimal dari industri kendaraan listrik," kata Bahlil.

 
 
Mempercepat kehadiran industri kendaraan listrik di Indonesia sejalan sustainability pathway MIND ID.
 
 

Bahlil mengaku pihaknya sudah menyiapkan formulasi untuk membentuk organisasi khusus bagi negara-negara penghasil nikel, seperti The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang merupakan organisasi negara-negara eksportir minyak.

Bahlil sendiri telah melakukan pertemuan dengan Kanada dan Australia terkait inisiatif tersebut. "Formulasi sudah ada, tapi kan harus kita tawarkan untuk kemudian mereka ada koreksi atau tidak. Sekarang kita menunggu respons mereka. Namun, kesepahaman umumnya kita sudah pada satu titik pemikiran yang sama," kata Bahlil menjelaskan.

BKKBN Bawa 10 Komitmen KB ke ICFP 2022

Di antara 10 komitmen adalah upaya untuk menjamin terwujudnya pelayanan kontrasepsi berbasis hak yang bersifat sukarela.

SELENGKAPNYA

Xi Sesalkan Langkah Trudeau

Teguran Xi kepada Trudeau kemungkinan tentang dugaan spionase.

SELENGKAPNYA

Di APEC, Indonesia Fokus Pemulihan Ekonomi

Perang di Ukraina, persaingan di Asia menjadi agenda KTT APEC kali ini.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya