Peserta menuunggu oembukaan KTT B-20 dalam rangkaian KTT G-20 di Nusa Dua, Bali, Ahad (13/11/2022). | EPA-EFE/ADI WEDA

Tajuk

Hasil Nyata G-20

Jokowi, Biden, dan Xi sama-sama mengakui dunia dihadapkan pada tantangan besar.

Pertemuan bersejarah mengawali KTT G-20 tahun ini di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022. Sehari sebelum perhelatan utama itu, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping bersua secara langsung untuk pertama kalinya.

Serangkaian perbedaan pandangan antara keduanya berlangsung sebelum KTT G-20 di Bali itu. Misalnya soal isu invasi Rusia ke Ukraina maupun terkait Taiwan. Namun, sikap AS dan Cina menyusul pertemuan pada Senin (14/11) melegakan.

Setelah pembicaraan sekitar tiga jam dengan Xi, Biden meyakini tak perlu ada perang dingin baru. Bahkan, ia menekankan pentingnya kemitraan Washington dan Beijing dalam menghadapi tantangan-tantangan global saat ini.

 
Setelah pembicaraan sekitar tiga jam dengan Xi, Biden meyakini tak perlu ada perang dingin baru.
 
 

Sekarang, dunia menghadapi ancaman perubahan iklim, isu ketahanan pangan dan energi. Maka mendesak bagi Biden maupun Xi berkolaborasi memecahkan persoalan itu. Sikap senada disampaikan Xi. Ia menyadari, dunia memang sedang menghadapi tantangan besar.

Kerja sama yang baik antara AS dan Cina, berpotensi menghadirkan perdamaian dan stabilitas global. Dalam pembukaan KTT G20 pada Selasa (15/11), Presiden Joko Widodo (Jokowi)  pun menyinggung, dunia sedang mengalami tantangan luar biasa.

Krisis demi krisis terjadi. Pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi. Krisis berdampak pada ketahanan pangan, energi, dan keuangan. Ini dirasakan seluruh negara terutama negara berkembang.

Sudah jelas, tiga pemimpin di atas yaitu Jokowi, Biden, dan Xi sama-sama mengakui dunia dihadapkan pada tantangan besar. Butuh kesadaran semua pihak bermitra. Mengesampingkan konflik dan rivalitas yang menimbulkan beragam kerugian bagi warga dunia.

 
Sudah jelas, tiga pemimpin di atas yaitu Jokowi, Biden, dan Xi sama-sama mengakui dunia dihadapkan pada tantangan besar.
 
 

Dalam beberapa bulan terakhir, banjir dan kekeringan karena perubahan iklim melanda dunia. Meninggalkan kerugian materi besar dan gagal panen lahan pangan. Korban manusia juga tak terelakkan. Termasuk karena perang Rusia-Ukraina.

Maka, setiap pemimpin yang hadir di Bali, semestinya sama-sama memahami kembali permasalahan saat ini dan akibatnya. Bali menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk menurunkan tensi ego, melihat jernih semua persoalan, dan akhirnya menyepakati keputusan bersama.

Keputusan yang kelak dijalankan bersama. Artinya tidak hanya di atas kertas lalu selanjutnya sekadar menjadi tumpukan arsip. Jadi, penting sekali ada hal konkret yang dicapai di Bali ini, demi melepaskan dunia dari permasalahan besar saat ini.

 
Bali menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk menurunkan tensi ego, melihat jernih semua persoalan, dan akhirnya menyepakati keputusan bersama.
 
 

Demi mengentaskan warga dunia dari ancaman kelaparan akibat ketahanan pangan yang terusik. Menghindarkan negara dunia dari krisis energi yang juga terbukti membuat repot semua pihak. Mesti ada kompromi agar kepentingan lebih besar terakomodasi.

Mumpung ada kesempatan berkumpul, maka mestinya para pemimpin itu tak melewatkannya begitu saja, sekadar seremoni dan melontarkan retorika. Masyarakat dunia menantikan langkah nyata yang akhirnya menghadirkan perubahan nyata bagi mereka.

Jangan sampai, telah banyak energi dan masa terserap untuk menyiapkan perhelatan besar ini, dana berlimpah mesti keluar guna mewujudkan pertemuan akbar ini, kemudian tak ada hasil berarti. Tentu amat disayangkan jika itu terjadi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ratifikasi IUAE-CEPA Tunggu Jadwal Sidang DPR

Ratifikasi diharapkan dapat dilakukan sebelum pergantian tahun.

SELENGKAPNYA

Indonesia Percepat Pensiun PLTU Batu Bara

PLN berencana memensiunkan 6,7 GW PLTU memakai skema ETM.

SELENGKAPNYA

Airnav: 27 Pesawat Delegasi G-20 Konfirmasi Datang

Apron delegasi KTT G-20 disebar ke sejumlah bandara pendukung.

SELENGKAPNYA