
Tasawuf
Makna Esoteris Kumandang Azan (3-Habis)
Apabila muazin menyerukan kata “Hayya 'alas shalah”, kita dianjurkan tafakur.
OLEH PROF KH NASARUDDIN UMAR
Selanjutnya, apabila muazin menyebutkan “Asyhadu an lailaha illallah” dalam azan, tidak boleh ada sesuatu yang kita ingat, kita kagumi, dan kita cintai selain Allah SWT. Jika mendengarkan kalimat syahadat tersebut, tetapi memikirkan sesuatu selain diri-Nya, dikhawatirkan kita menjadi musyrik dengan objek yang dipikirkan itu. Kita harus menjawab suara azan itu dengan lafaz yang sama, “Asyhadu an la Ilaha illallah.”
Ketika muazin membaca “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah” dalam azan, seketika itu kita mengingat junjungan, teladan, pembela, dan pemberi syafaat kita di akhirat. Lafaz tersebut adalah satu kesatuan dengan kalimat sebelumnya, yang dikenal dengan dua kalimat syahadat. Kita harus menjawab seruan azan tersebut dengan lafaz yang sama, “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.”

Apabila muazin menyerukan kata “Hayya 'alas shalah”, kita dianjurkan tafakur sambil menjawab suara azan itu dengan kata “La haula wala quwwata illa billah” sambil menghubungkan ingatan, pikiran, dan perasaan kita kepada Allah SWT. Kita bayangkan panggilan itu sebagai undangan khusus Tuhan untuk melakukan Isra Mi’raj karena Nabi mengatakan bahwa shalat adalah mi’raj bagi orang yang beriman.
Apabila muazin menyerukan lafaz “Hayya 'alal falah” (Mari kita meraih keberuntungan), saat itu kita jawab, “La haula wala quwwata illa billah,” sambil kita meninggalkan seluruh kegiatan lain untuk menghadap ke hadirat Allah SWT. Ajakan untuk meraih keberuntungan kita niatkan seolah-olah itu ajakan khusus dari Allah SWT kepada diri kita. Betapa ruginya kita jika menyia-nyiakan ajakan khusus itu.
Ajakan untuk meraih keberuntungan kita niatkan seolah-olah itu ajakan khusus dari Allah SWT kepada diri kita.PROF KH NASARUDDIN UMAR Imam Besar Masjid Istiqlal
Apabila muazin menyerukan, “Al-shalatu khairun minan naum” (shalat lebih mulia daripada tidur) dalam azan Subuh, maka dijawab, “Shadaqta wa barakta wa ana minasy syahidin” (engkau menyerukan kebenaran dan berkah dan saya termasuk orang yang menyaksikan).
Mendengarkan seruan itu maka tidak ada alasan untuk tidak bergegas untuk menunaikan shalat Subuh yang diawali dengan dua rakaat shalat sunah. Jangan pernah ada di antara kita menyia-nyiakan kebenaran dan berkah yang dijanjikan Allah SWT dalam shalat Subuh.
Apabila muazin kembali melafazkan lafaz takbir, pastikan diri kita sudah berada di dalam suasana batin yang pasrah, tunduk, dan siap untuk menunaikan kewajiban shalat. Ketika kita menjawab takbir itu dengan lafaz yang sama, diri kita terasa tenggelam di dalam kebesaran Allah SWT.
Tidak ada lagi kata-kata duniawi yang keluar dari mulut kita. Pikiran dan perasaan sudah diliputi oleh kebesaran dan keagungan Allah SWT. Setelah itu, kita berdoa dengan doa azan sebagaimana kita maklumi.
View this post on Instagram
Makna Esoteris Kumandang Azan (2)
Begitu mendengarkan suara azan, kita segera bertransformasi dari alam material-keduniaan ke alam spiritual-keakhiratan.
SELENGKAPNYAMakna Esoteris Kumandang Azan (1)
Azan adalah panggilan sakral, kerinduan seorang manusia kepada Tuhannya.
SELENGKAPNYA