
Jawa Tengah
Perajin Tahu Tempe Kelimpungan Akibat Harga Kedelai
Para perajin menaruh harapan besar atas terbitnya Perpres Nomor 125 Tahun 2022.
SALATIGA -- Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu dan Tempe (Puskopti) Jawa Tengah, Sutrisno Supriyanto mengungkapkan sejak harga kedelai melambung 20 persen perajin tahu dan tempe di Jawa Tengah kelimpungan dan harus gulung tikar.
"Karena para perajin tahu dan tempe tidak mampu lagi membeli kedelai sebagai bahan baku utama usahanya," ungkap Sutrisno, yang dikonfirmasi di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (11/11).
Puskopti Jawa Tengah, kata dia, berharap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 bakal efektif dalam mengurai sengkarut tata niaga kedelai di Indonesia. Sehingga para perajin tahu dan tempe tidak lagi tertekan oleh harga bahan baku (kedelai) yang tidak terjangkau dan cenderung memberatkan mereka.

Para perajin tahu dan tempe, jelas Sutrisno, menaruh harapan besar atas terbitnya Perpres tersebut. Dengan adanya Perpres itu, pemerintah pusat akan mengatur para importir kedelai agar tidak bisa semaunya sendiri dalam menetapkan harga. Selain itu, pemerintah pusat juga akan mengatur tata niaga kedelai.
Artinya, pemerintah akan ikut campur dalam hal penentuan harga kedelai. "Tidak seperti tahun ini, tata niaga kedelai mutlak diserahkan kepada swasta, akhirnya kenaikan dan fluktuasi harga kedelai sak geleme dewe (semaunya sendiri-Red)," ujarnya.
Tata niaga kedelai mutlak diserahkan kepada swasta, akhirnya kenaikan dan fluktuasi harga kedelai sak geleme dewe (semaunya sendiri-Red).SUTRISNO SUPRIYANTO Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Jawa Tengah
Akibatnya, banyak perajin tahu dan tempe yang kehilangan daya beli bahan baku dan akhirnya gulung tikar. Sebab jika saat ini perajin bisa membeli kedelai 50 kilogram, ke depannya mereka hanya mampu membeli 30 kilogram.
Inilah yang menyebabkan para perajin tahu dan tempe semakin kelimpungan, jika pemerintah tidak segera turun tangan. "Akan ada lebih banyak lagi perajin yang gulung tikar dan jika ini sampai ini terjadi maka akan membahayakan bagi perekonomian daerah," lanjutnya.
Masih terkait Perpres 125 tahun 2022, kata Sutrisno, hal itu juga memberikan peluang kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh tanah air untuk mengeluarkan dana cadangan sebesar 2 persen bagi kepentingan perajin tempe dan tahu. "Ini yang luar biasa, dan mewakili para perajin tahu dan tempe di Jawa Tengah, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat," katanya.
Salatiga salurkan subsidi pembelian kedelai
Sementara itu, Pemerintah Kota Salatiga menyalurkan bantuan subsidi pembelian kedelai sebesar Rp 2.000 per kilogram kepada para perajin tahu dan tempe yang ada di daerahnya, Jumat. Bantuan sebesar Rp 200 juta ini bersumber dari APBD Kota Salatiga tahun 2022.
Diharapkan, sebanyak 209 perajin tahu dan tempe yang ada di Kota Salatiga mendapatkan manfaat dari bantuan yang disalurkan oleh Pemkot Salatiga melalui Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Koptindo) setempat.
Sekretaris daerah (Sekda) Kota Salatiga, Wuri Pujiastuti mengatakan, kemarin Pemkot Salatiga memberikan bantuan subsidi pembelian kedelai kepada pengrajin tahu dan tempe yang ada di daerahnya. Bantuan ini diberikan untuk membantu para perajin tahu dan tempe yang saat ini masih kesulitan untuk membeli kedelai dengan harga yang terjangkau agar usaha mereka tetap bergerak.
Dengan inflasi yang sedemikian memberatkan perajin tahu dan tempe, maka Pemkot Salatiga melalui anggaran APBD mengalokasikan bantuan ini. "Tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat Kota Salatiga, khususnya para perajin tahu dan tempe," jelasnya.
Tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat Kota Salatiga, khususnya para perajin tahu dan tempe.WURI PUJIASTUTI Sekda Kota Salatiga
Nilai bantuan subsidi pembelian kedelai ini, lanjut Wuri, adalah Rp 200 juta untuk 1 ton kedelai atau senilai Rp 2.000 per kilogram. Saat ini, di wilayah Kota Salatiga terdapat 206 perajin tahu dan tempe.
Dengan adanya bantuan subsidi harga kedelai ini, diharapkan semuanya bisa mendapatkan jatah bantuan. Karena keterbatasan anggaran, maka maksimal yang dapat diberikan oleh Pemkot Salatiga adalah Rp 200 juta untuk pengadaan langsung (PL).
Ke depan, lanjut Wuri, Pemkot Salatiga akan menyalurkan bantuan ini secara kontinyu sesuai dengan kemampuan keuangan daerah agar dapat membantu para perajin tahu dan tempe di daerahnya. Tak terkecuali di tahun anggaran 2023 nanti juga masih akan ada bantuan pembelian harga kedelai lagi, sambil melihat fluktuasi serta harga kedelai di pasaran.
"Kalau memang masih memberatkan para perajin tahu dan tempe tentu akan diupayakan secara maksimal sesuai arahan Ketua DPRD Kota Salatiga agar Pemkot Salatiga membela rakyat, dalam hal ini para perajin tahu dan tempe," kata Wuri.
View this post on Instagram
Sementara itu, mewakili para perajin tahu dan tempe di Kota Salatiga, Ketua Pusat Koperasi produsen tahu dan Tempe (Puskopti) Jawa Tengah, Sutrisno Supriyanto mengapresiasi Pemkot Salatiga yang telah menyalurkan bantuan subsidi pembelian kedelai ini.
Hal itu disebabkan Pemkot Salatiga merupakan satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang telah memulai memberikan bantuan subsidi harga kedelai Rp 2.000 per kilogram kepada para perajin tahu dan tempe, saat harga kedelai sangat memberatkan para perajin tahu dan tempe seperti sekarang ini.
"Pemerintah Pusat saja hanya menyubsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram. Tetapi Pemkot Salatiga sudah memulai dengan memberikan bantuan subsidi pembelian kedelai Rp 2.000 per kilogram," katanya. Pemerintah Pusat saja hanya menyubsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram. Tetapi Pemkot Salatiga sudah memulai dengan memberikan bantuan subsidi pembelian kedelai Rp 2.000 per kilogram.
Menurut Sutrisno, ini menjadi contoh keberpihakan Pemkot Salatiga kepada para perajin tahu dan tempe yang ada di daerahnya. Maka dari itu, jika harga kedelai di pasaran saat ini Rp 13.400 per kilogram, Koptindo bisa menjual kepada 209 perajin tahu dan tempe di Kota Salatiga dengan harga di bawah Rp 12.000 per kilogram. "Sehingga ini akan sangat membantu para perajin tahu dan tempe," ujarnya.

Elzatta Himpun Dana IPO Rp 170 Miliar
Dari IPO ini, Bersama Zatta Jaya berencana menambah 33 toko pada tahun depan.
SELENGKAPNYABulog Jamin Ketersediaan Beras Operasi Pasar
Penyerapan gabah salah satunya difokuskan di Sulawesi Selatan.
SELENGKAPNYAJaga Stok Vaksin Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Peningkatan kasus saat ini adalah imbas dari kelangkaan stok vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu.
SELENGKAPNYA