Cari Nafkah Wajib, Tapi Jangan Lupakan Keluarga (Ayah/Ilustrasi) | Freepik

Laporan Utama

Cari Nafkah Wajib, Tapi Jangan Lupakan Keluarga

Ayah harus dapat bekerja sama dengan ibu dalam membangun keluarga

OLEH ANDRIAN SAPUTRA 

Pada 2017, Kementerian Sosial pernah memublikasikan data fenomena fatherless country. Yaitu kealpaan figur, peran, kehadiran, dan keterlibatan ayah dalam keluarga di suatu negara. Mirisnya, Indonesia berada di urutan ketiga teratas negara yang mengalami fenomena tersebut.

Salah satu di antara penyebabnya adalah tingkat kesibukan ayah yang tinggi sehingga waktu untuk bersama keluarga hilang. Kondisi ini pun berdampak pada banyak hal, salah satunya adalah pada psikologis anak yang berujung pada munculnya berbagai masalah sosial pada anak.

photo
Pelajar menyetor hafalan Alquran saat Pesantren Kilat Edisi Liburan di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Rabu (6/7/2022). Peran ayah sangat penting dalam proses pembelajaran anak-anak. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Padahal, dalam ajaran Islam, peran dan figur ayah sangat penting dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam menanamkan akhlak mulia pada anak. Pendakwah Ustaz Erick Yusuf mengatakan, Alquran, terutama pada Surah Lukman ayat 13, menyoroti tentang pentingnya peran ayah dalam menanamkan nilai-nilai baik dan prinsip kehidupan pada anak.

Dengan segudang kesibukan dam rutinitasnya, menurut Ustaz Erick, ayah harus dapat bekerja sama dengan ibu dalam membangun keluarga. "Kehadiran seorang ayah di dalam membentuk kepribadian anak penting sekali. Tantangannya seperti saat krisis ekonomi seperti ini, pasti akan membuat para ayah menghabiskan waktu di luar untuk berjihad mencari nafkah. Karenanya, dia harus bekerja sama dengan istri," kata Ustaz Erick kepada Republika, beberapa waktu lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Sosial RI (@kemensosri)

 

Kaum ayah harus memiliki waktu bersama keluarga yang diisi dengan amaliah berkualitas. Menurut Ustaz Erick, orang-orang saleh terdahulu kerap menjadikan waktu subuh sebagai moment berkualitas untuk membimbing, mendidik, mencurahkan perhatian lebih keluarganya.

Pada waktu tersebut, dapat digunakan ayah untuk menunaikan shalat berjamaah bersama keluarga, bertadarus bersama, hingga menanamkan nilai-nilai kebaikan serta berbincang tentang persoalan keluarga.

Pada sisi lain, menurut Ustaz Erick, keluarga pun harus proaktif untuk bisa mendapatkan momen bersama ayah bila memiliki rutinitas yang padat. "Kita lihat betapa Rasulullah itu membersamai keluarga. Artinya, hangat dengan keluarganya, bercanda dengan istrinya, cucunya. Rasulullah betul-betul mengoptimalkan waktu beliau ketika di rumah dan ketika di luar rumah," katanya.

Pakar Pendidikan Universitas Islam Bandung, Alhamuddin, mengatakan, figur ayah cenderung menyikapi berbagai persoalan hidup dengan rasional dan logis. Ia pun memiliki ketegaran menghadapi berbagai cobaan. Hal ini, menurut dia, sangat dibutuhkan oleh anak sehingga memiliki figur untuk diteladani dalam menyelesaikan berbagai masalah

photo
Sejumlah anak mengikuti kegiatan belajar mengajar di Rumah Singgah Fresh Kids Care (FKC), Jalan Citepus, Cicendo, Kota Bandung, Selasa (4/10/2022). Sekolah informal Fresh Kids Care tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan yang layak secara gratis bagi anak-anak yang masih melakukan kegiatan di jalanan serta mendampingi pendidikan keluarga pra sejahtera. Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Seorang anak juga akan belajar kepemimpinan dari sosok ayahnya. Karena itu, kata dia, dalam membangun pendidikan keluarga, seorang ayah harus memberi teladan yang baik dalam setiap sikap dan perilakunya. "Meski tak banyak bicara, ayah akan langsung memberi teladan pada anak," katanya.

Alhamuddin mengatakan, Rasulullah SAW telah memberikan teladan tentang bagaimana cara kaum ayah mendidik keluarga, terutama anak-anak. Di tengah misinya menyampaikan risalah Allah dan membersamai umat, Rasulullah tetap dapat meluangkan waktu bersama keluarga dan memberikan pendidikan kepada keluarganya.

Karena itu, menurut Alhamuddin, sesibuk apa pun rutinitas kaum ayah pada masa kini, hendaknya dapat mengatur waktu agar bisa bersama dan memberikan bimbingan dan pendidikan bagi keluarganya. Dengan demikian, anak-anak pun menemukan figur ayah dan merasakan kasih sayang dan perhatiannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by bapak2ID (@bapak2id)

 

Menurutnya, ayah yang bekerja jauh dari keluarga dapat menyiasati dengan menelepon ataupun panggilan video untuk terus membangun interaksi dengan anak dan istri dan memberikan nasihat-nasihat kebaikan. Kaum ayah juga harus dapat menjaga interaksi dengan setiap anggota keluarga, terutama anak dan istrinya.

Ia menjelaskan, perhatian ayah pada hal-hal kecil akan membekas pada anak saat telah dewasa. Hal ini karena pengalaman pada masa golden age itu akan selalu terngiang pada anak anak.

"Jadi, yang utama ayah itu harus memahami peran dan fungsinya dalam keluarga. Ayah tidak hanya mencari nafkah, tetapi dia juga harus memberikan teladan dan pendidikan yang baik untuk anak dan istrinya," katanya.

photo
Dialog Jumat, Menjadi Ayah Ideal - (Republika/Thoudy Badai)

 

Ayah Ideal Bernama Rasulullah

Para sahabat kerap menyaksikan perilaku Rasulullah SAW yang hangat dan dekat dengan istri serta anak-anaknya

SELENGKAPNYA

Ayah Wajib Paham Parenting

Ayah juga wajib mengajarkan keluarganya bagaimana hidup dalam koridor syariat.

SELENGKAPNYA

Bolehkah Memegang Alquran dalam Keadaan Berhadas?

Mayoritas ulama mengatakan bahwa orang yang berhadas, baik itu kecil maupun besar, diharamkan menyentuh Alquran

SELENGKAPNYA