Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin IndoVac ke warga di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Tajuk

Kemandirian Kesehatan

Sektor kesehatan yang amburadul akan membuat negara tersebut tidak mampu bergerak dengan cepat dalam membangun ekonomi dan politiknya.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan, sekaligus menyaksikan penyuntikan perdana vaksin Indovac produksi PT Bio Farma di Kota Bandung, Kamis (13/10). Menurut Jokowi, pemerintah akan terus mendorong Bio Farma ikut berperan besar dalam menciptakan kemandirian kesehatan di Indonesia.

Penyuntikan vaksin Covid-19 produksi badan usaha milik negara (BUMN) tersebut memberi arti sangat penting bagi dunia kesehatan di Tanah Air. Bukan hanya karena kita telah berhasil memproduksi vaksin Covid-19. Lebih dari itu, kita berhasil melepaskan ketergantungan dari pihak lain. 

Wabah Covid-19 telah banyak mengajarkan kita berbagai hal. Terutama bagaimana menangani wabah yang datang tiba-tiba. Lalu bagaimana kita mencari obat atau vaksin yang sebelum ini tidak diproduksi di belahan dunia mana pun.

Kita bersyukur, Indonesia termasuk negara yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dikategorikan berhasil menangani wabah Covid-19. Berbagai langkah yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan lembaga kesehatan, aparat pemerintah di daerah, dan tokoh-tokoh masyarakat berhasil menekan laju wabah Covid-19.

Langkah yang diambil pemerintah, termasuk memesan ratusan juta vaksin saat negara lain masih fokus pada pembatasan gerak warganya untuk menekan laju penularan, juga mendapat pujian.

 

 
Kita bersyukur, Indonesia termasuk negara yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dikategorikan berhasil menangani wabah Covid-19. 
 
 

Kita tidak ingin langkah efektif pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 hanya berhenti sampai di situ. Perkembangan global yang begitu cepat dan serba tidak pasti, bukan tidak mungkin memunculkan virus-virus baru yang mematikan dalam puluhan tahun ke depan.

Karena itu, wabah Covid-19 ini seharusnya menjadi pijakan untuk menciptakan Indonesia yang mandiri dalam sektor kesehatan. Semua sektor harus menyadari, sektor kesehatan menjadi salah satu faktor paling penting dalam keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sektor kesehatan yang amburadul akan membuat negara tersebut tidak mampu bergerak dengan cepat dalam membangun ekonomi dan politiknya.

Sektor kesehatan yang masih bergantung dengan negara lain pun membuat negara kita sangat rawan. Karena bukan tidak mungkin, negara yang menjadi tempat kita bergantung akan lebih mengutamakan obat atau vaksin yang diproduksi untuk rakyatnya. Bila hal ini yang terjadi, upaya pengobatan dan pencegahan penyakit di negara kita berpotensi terhambat.

Dalam kejadian wabah Covid-19, beruntung pemerintah kita berhasil melakukan negosiasi dalam memperoleh vaksin dari awal. Langkah cepat pemerintah dalam memperoleh vaksin, membuat upaya menekan wabah Covid-19 di negara kita pun menjadi lebih terkendali.

 
Sektor kesehatan yang amburadul akan membuat negara tersebut tidak mampu bergerak dengan cepat dalam membangun ekonomi dan politiknya.
 
 

Kini kita pun patut mengapresiasi karena Indonesia sudah mampu menciptakan vaksin Indovac produksi Bio Farma, yang merupakan hasil kerja sama antara holding BUMN farmasi dan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat. Dengan adanya Indovac, kita tidak perlu mengimpor vaksin Covid-19 dari berbagai negara ke depannya.

Namun, kalau mau jujur, kemampuan kita memproduksi vaksin harus lebih ditingkatkan. Bayangkan bila kita seperti negara lain yang berhasil dengan cepat menciptakan vaksin saat wabah masih menyerang dengan ganas-ganasnya. Betapa hebatnya negara kita. Namun, saat ini kita memang belum berada di tahap itu. Ke depan, kita berharap kemampuan perusahaan farmasi di dalam negeri sudah naik ke level tersebut.

Untuk itu, kita sangat mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang serius membangun ketahanan kesehatan nasional. Erick mengatakan, BUMN terus mengonsolidasikan ekosistem kesehatan nasional, termasuk untuk sektor riset dan pengembangan (RnD), yang masih tertinggal dengan negara lain. Sebab, RnD memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem kesehatan dalam negeri.

 
Namun, kalau mau jujur, kemampuan kita memproduksi vaksin harus lebih ditingkatkan. 
 
 

Faktor teknologi pun menjadi perhatian pemerintah. Karena teknologi bagian penting dalam pengembangan ekosistem kesehatan. Terlebih, Indonesia ingin menempati ekosistem kesehatan yang tangguh pada 2027, dengan BUMN menguasai 25 persen dari pasar kesehatan dalam negeri. 

Penguasaan 25 persen ekosistem kesehatan oleh BUMN, akan membuat pemerintah lebih leluasa dalam menyeimbangkan pasar di sektor ini. Dan lebih dari itu, kemandirian kesehatan yang dicita-citakan pemerintah pun akan lebih cepat terwujud. Kita berharap, perhatian pemerintah terhadap sektor kesehatan dan ekosistemnya tidak hanya lahir saat terjadi wabah-wabah besar. Namun, perhatian pemerintah terhadap sektor kesehatan tersebut harus terus berlangsung walaupun sedang tidak muncul wabah penyakit.

Sebab, kita sama-sama menyadari, hampir semua wabah penyakit yang muncul ke permukaan lebih sering tiba-tiba dan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Tanpa memiliki kemandirian kesehatan yang kuat, kita akan selalu kedodoran dalam menghadapi wabah penyakit yang muncul tersebut. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Dinamika Atmosfer dan Cuaca Ekstrem

Agar kita tidak mengalami masalah akibat peningkatan curah hujan, perlu dilakukan penataan lingkungan

SELENGKAPNYA

Test Ride Honda CBR 250RR, Makin Nyaman untuk Digas

Meskipun menempuh kecepatan hingga 160 km/jam, motor ini memiliki friksi udara yang cukup rendah.

SELENGKAPNYA

Giliran Citroën yang Kembali ke Indonesia

Perusahaan juga akan menyasar pasar mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta.

SELENGKAPNYA