
Sepak Bola
Ujian Berat Pertama Potter
Satu-satunya kekhawatiran dari performa Chelsea adalah kinerja lini belakang.
LONDON -- Graham Potter akhirnya bisa sedikit tersenyum. Tepat sebulan setelah dipercaya menggantikan Thomas Tuchel, pelatih asal Inggris itu bisa mempersembahkan kemenangan pertamanya untuk Chelsea ketika mengalahkan Crystal Palace, 2-1, akhir pekan lalu.
Namun, perjalanan Potter sebagai pelatih Chelsea sebenarnya baru benar-benar dimulai. Tantangan besar masih menanti pelatih berusia 47 tahun tersebut. Ujian berat itu akan dihadapinya saat menerima kunjungan AC Milan di Stadion Stamford Bridge, Kamis (6/10) dini hari WIB.
View this post on Instagram
Partai menghadapi juara bertahan Seri A Italia pada laga ketiga dalam babak penyisihan Grup E Liga Champions itu bisa dibilang menjadi ujian berat pertama Potter selaku pelatih Chelsea. Terlebih, klub asal London Barat itu belum sekali pun merasakan kemenangan di pentas Liga Champions musim ini.
Setelah dibekap Dinamo Zagreb, 0-1—yang berujung pada pemecatan Tuchel— Chelsea ditahan imbang RB Salzburg, 1-1, pertengahan bulan lalu. Ujungnya, the Blues terpuruk di dasar klasemen sementara Grup E karena hanya mengoleksi satu poin dari dua partai.
Catatan ini tentu mengecewakan bagi klub yang merengkuh titel Liga Champions pada dua musim sebelumnya tersebut. Potter sadar dengan ekspektasi tersebut. Eks pelatih Brighton and Hove Albion itu berharap anak-anak asuhnya bisa menunjukkan karakter seperti saat mengalahkan the Eagles di Liga Inggris.
View this post on Instagram
"Sempat tertingal dan akhirnya bisa memetik tiga poin adalah hasil dari kemampuan para pemain. Karakter yang tepat sudah terbangun di tim ini. Namun, hal terpenting adalah konsistensi dalam cara kami bermain," ujar Potter seperti dikutip laman resmi klub, awal pekan ini.
Menerima lawatan I Rossoneri, Chelsea memiliki modal cukup besar. Dari 19 kesempatan terakhir menjamu tim asal Italia di kompetisi Eropa, Chelsea hanya menelan dua kekalahan dan memetik delapan kemenangan. Kekalahan dari Inter Milan pada 2010 silam menjadi kali terakhir Chelsea menyerah kepada tim asal Italia di Stadion Stamford Bridge.
Begitu pula dengan rekor cukup memuaskan the Blues pada laga kandang, yang tidak pernah menelan kekalahan dalam delapan laga terakhir. Satu-satunya kekhawatiran dari performa Chelsea adalah kinerja lini belakang. Pada delapan laga terakhir di semua ajang, the Blues tidak pernah mengakhiri laga dengan catatan clean sheet.
View this post on Instagram
Di sisi lain, rekor tandang Milan ke daratan Inggris terbilang mengecewakan. I Rossoneri menelan 12 kekalahan dan hanya mampu memetik satu kemenangan dalam 20 kunjungan terakhirnya ke kandang klub Inggris di pentas kompetisi Eropa.
Begitu pula dengan kegagalan mempertahankan rekor tidak pernah kalah dalam 22 laga terakhir saat dibekap Napoli, 1-2, pertengahan bulan ini. I Rossoneri memang mampu bangkit pada laga terakhir, tepatnya saat membungkam Empoli, 3-1, akhir pekan lalu.
Namun, Milan membayar mahal kemenangan tersebut. Tiga pemainnya, Simon Kjaer, Alexis Sealemakers, dan Davide Calabria, mengalami cedera dalam laga tersebut. Daftar pemain Milan yang menghuni ruang perawatan semakin panjang. Sebelumnya, I Rossoneri sudah kehilangan Theo Hernandez, Mike Maignan, Zlatan Ibrahimovic, Divock Origi, Junior Messias, dan Alesandro Florenzi akibat cedera.
Dengan semangat dan determinasi, kami siap menghadapi apa pun. Kami sudah memiliki identitas dan ide permainan yang spesifik.
Kendati begitu, Milan tentu bertekad untuk menjaga catatan belum terkalahkan dalam ajang Liga Champions musim ini. Pelatih Milan, Stefano Pioli, mencoba tetap tenang dengan badai cedera yang tengah dialami timnya.
"Dengan semangat dan determinasi, kami siap menghadapi apa pun. Kami sudah memiliki identitas dan ide permainan yang spesifik," ujar Pioli seperti dilansir Football Italia.
Prediksi Susunan Pemain:
Chelsea (4-3-3)
- Pelatih: Graham Potter
- Kiper: Kepa
- Belakang: James, Fofana, Silva, Chilwell
- Tengah: Gallagher, Kovacic, Mount
- Depan: Sterling, Aubameyang, Pulisic
AC Milan (4-2-3-1)
- Pelatih: Stefano Pioli
- Kiper: Tatarusanu
- Belakang: Ballo-Toure, Tomori, Kalulu, Dest
- Tengah: Tonali, Bennacer; Leao, Ketelaere, Rebic
- Depan: Giroud
Data dan Fakta:
- 0 -- AC Milan belum pernah kalah dalam laga tandang di semua ajang pada awal musim ini dengan torehan tiga hasil imbang dan dua kemenangan.
- 0 -- Chelsea tercatat tidak pernah kalah dalam delapan laga kandang terakhir di semua ajang.
- 1 -- Dari 20 lawatan terakhir ke markas klub asal Inggris di kompetisi Eropa, AC Milan hanya memetik satu kemenangan dan menelan 12 kekalahan.
- 1 -- Ini menjadi pertemuan pertama antara kedua tim dalam babak penyisihan grup Liga Champions sejak musim 1999/2000 silam.
- 2 -- Chelsea hanya menelan menelan dua kekalahan dan mengemas delapan kemenangan dari 13 kesempatan terakhir menjamu klub asal Italia di kompeisi Eropa.
- 8 -- Dalam delapan laga terakhir di semua ajang, Chelsea tidak pernah sekali pun mampu menjaga gawangnya tetap steril.
Menanti Amuk Los Blancos
Sementara itu, laju kemenangan Real Madrid di berbagai kompetisi musim ini akhirnya terhenti. El Real baru saja ditahan imbang Osasuna, 1-1, pada laga lanjutan La Liga Spanyol.
Situasi itu seperti kejadian langka. Tim seperti Madrid terbiasa dengan target menang. Pelatih Carlo Ancelotti menegaskan hal itu.
View this post on Instagram
Mentalitas demikian menjadi penyebab si Putih selalu menunai kesuksesan. Namun, tak ada gunanya terlalu memikirkan yang sudah terjadi. Saatnya Karim Benzema dan rekan-rekan fokus ke tantangan selanjutnya.
Real Madrid dijadwalkan bertemu Shakhtar Donetsk pada matchday ketiga Grup F Liga Champions. Partai ini berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Kamis (6/10) dini hari WIB. Publik menanti amuk Los Blancos dalam laga tersebut.
"Tim ini kecewa ketika tidak menang. Kami tidak senang dengan hasil imbang dan kami akan segera bereaksi," kata Ancelotti, dikutip dari laman resmi klubnya, Senin (4/10).
Alarm bahaya untuk Shakhtar. Sang raksasa mencari pelampiasan. Pasalnya, El Real baru saja turun ke peringkat kedua klasemen sementara La Liga.
Level sepak bola Madrid adalah yang tertinggi. Jadi, kami akan mempersiapkan dengan sangat serius. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyenangkan para penggemar di Ukraina.
Kini, fokus mereka sepenuhnya menuju Eropa. Jelas, Madrid diunggulkan menjadi pemenang. Selain memiliki kelebihan dari kualitas amunisi, Los Blancos juga bakal mendapat dukungan puluhan ribu penggemar mereka.
Meski demikian, Madrid tetap harus waspada. Kubu tamu sedang bagus-bagusnya. Shakhtar pesaing terdekat El Real di Grup F Liga Champions.
Armada Miners tak terkalahkan dalam tujuh partai terakhir di berbagai ajang. Hanya dua laga berkesudahan imbang. Sisanya lima pertandingan berhasil dimenangkan.
Teranyar, anak asuh Igor Jovicevic membantai tuan rumah Metalist Kharkiv, 6-1. Sebuah modal berharga menjelang lawatan ke Spanyol. Kendati Jovicevic menyadari, lawan berikutnya berada di level berbeda.
View this post on Instagram
"Level sepak bola Madrid adalah yang tertinggi. Jadi, kami akan mempersiapkan dengan sangat serius. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyenangkan para penggemar di Ukraina," ujar eks juru taktik Dinamo Zagreb ini, dikutip dari laman resmi klubnya.
Shakhtar pernah membuat kejutan saat bertemu El Real pada musim 2020/21. Saat itu, skuat Miners mengalahkan sang raksasa pada laga tandang dan kandang.