Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). | ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Sepak Bola

Tragedi Berdarah di Kanjuruhan

Tiga ribu dari total 40 ribu penonton turun ke lapangan

MALANG — Duka menyelimuti dunia sepakbola Indonesia setelah lebih dari seratus orang meninggal dunia akibat kerusuhan usai pertandingan derby bergengsi dua tim besar Arema FC versus Persebaya pada lanjutan BRI  Liga 1 di Stadion Kanjaruhan, Malang,  Sabtu (1/10) malam.  Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, ada 127 korban jiwa. “Dua diantaranya adalah anggota Polri,”ujar Nico saat jumpa pers, Ahad (2/10). 

Dua petugas yang meninggal dunia diketahui atas nama Brigadir Andik dan Briptu Fajar. Mereka berdinas di Polres Tranggalek. Sementara itu, Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ada 93 orang lainnya tewas saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat. Sebanyak 180 orang lainnya yang masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Malang.

Update terakhir dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa korban tewas bertambah dua orang menjadi 129 orang. Kerusuhan tersebut juga membuat sebanyak 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan. Sepuluh di antaranya merupakan kendaraan Polri. 

photo
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). - ( ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Nico menjelaskan, setidaknya, tiga ribu dari total 40 ribu penonton yang turun ke lapangan  setelah pertandingan yang dimenangkan Persebaya dengan skor 2-3 tersebut berakhir. Padamulanya, pertandingan  berjalan dengan lancar. Hanya saja, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa. Beberapa di antara mereka bahkan turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial. Kapolda mengungkapkan, tidak ada suporter Persebaya Surabaya yang ikut menonton pertandingan tersebut mengingat pihak panitia tidak memberikan kuota untuk suporter Persebaya.

Petugas pengamanan yang dilengkapi dengan tongkat pemukul dan perisai melakukan upaya pencegahan. Mereka mencegah para suporter agar  tidak turun ke lapangan. Turunnya ribuan suporter membuat  petugas melakukan tembakan gas air mata.

Kapolda menyatakan, penembakan gas air mata dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan tidak puas. Mereka turun ke lapangan dan melakukan tindakan anarkis hingga membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial."Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," kata dia.

 

Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan 

 

IRJEN NICO AFINTA Kapolda Jawa Timur
 

Bupati Malang, M. Sanusi menyampaikan turut berbela sungkawa dan berduka cita atas meninggalnya korban jiwa ratusan Aremania. Dia berharap musibah ini menjadi yang terakhir di persepakbolaan Indonesia. "Ini karena telah memakan korban banyak," kata Sanusi di Kabupaten Malang, Ahad (2/10/2022).

Sanusi memastikan pihaknya akan terus melakukan evakuasi terhadap korban. Dia menjelaskan, mereka yang masih bisa diselamatkan, juga akan lakukan penanganan dari tim medis. Pemkab Malang sendiri masih menantikan jumlah pasti korban akibat kerusuhan. Sebab itu, Pemkab Malang melalui Dinas Kesehatan dan tim gabungan terus melakukan pendataan dan identifikasi terhadap seluruh korban yang ditangani di seluruh rumah sakit terdekat.

Sanusi juga meminta dinas kesehatan setempat untuk menangani semua korban tanpa terkecuali. Semuanya harus ditangani dan pembiayaan akan ditanggung oleh Pemkab Malang. Di samping itu, Pemkab Malang juga akan menyiapkan Command Center bagi keluarga korban yang belum menemui keluarganya atau belum teridentifikasi.

Masyarakat bisa langsung menghubungi Command Center meliputi yang berada di Stadion Kanjuruhan, RSUD Kanjuruhan dan Wava Husada. Dengan adanya kasus ini, masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis serta tetap melakukan kegiatan seperti biasa.

PSSI melarang Arema FC menjadi tuan rumah sampai Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 ini selesai. "Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam laman PSSI, Ahad.

 

Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini

 

MOCHAMAD IRIAWAN Ketua Umum PSSI
 

Iriawan mengatakan, PSSI menyesalkan peristiwa yang disebut-sebut menimbulkan korban jiwa itu. PSSI sudah membentuk tim investigasi yang segera berangkat ke Malang untuk menemukan gambaran utuh mengenai kejadian tersebut.

Iriawan juga menegaskan dukungan kepada polisi guna menyelidiki kerusuhan tersebut."Kami berduka cita dan meminta maaf kepada korban serta semua pihak atas insiden tersebut," kata Iriawan. 

photo
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama satu pekan. Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita menegaskan, penghentian liga dilakukan atas arahan dari Ketua Umum PSSI."Ini dilakukan untuk menghormati semua pihak, sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," kata Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukitadalam siaran persnya di Jakarta, Ahad dini hari.

LIB menyatakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menyebabkan banyak korban jiwa. Selain itu, beberapa fasilitas di stadion berkapasitas 46.000 penonton tersebut juga rusak parah."Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," kata Akhmad.

Manajemen Arema FC sendiri menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban dalam musibah  tersebut. Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban.  Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris menegaskan, manajemen siap memberikan santunan untuk Aremania yang menjadi korban. "Dan manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," kata dia di Kabupaten Malang, Ahad (2/10). 

Abdul Haris juga menegaskan, Manajemen Arema FC telah membuka Crisis Center seusai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Layanan tersebut ditunjukkan untuk Aremania yang menjadi korban kerusuhan seusai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. "Yang pasti, ini posko Informasi korban untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," kata dia.

Akibat kejadian ini, PSSI juga telah menyatakan akan segera melakukan investigasi terkait kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan. Abdul Haris mengaku masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan Kepolisian.  

Respons presiden

Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada PSSI agar menghentikan sementara Liga 1 BRI sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan. Secara khusus, Jokowi meminta kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. 

“Saya memerintahkan kepada menpora, kapolri dan ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya, “ujar Jokowi, Ahad (2/10). 

Untuk korban yang masih mendapatkan perawatan medis, Presiden meminta agar menteri kesehatan dan gubernur Jawa Timur memastikan agar mereka mendapatkan penanganan terbaik.  Presiden pun mengucapkan duka cita atas meninggalnya 129 orang akibat tragedi berdarah di Kanjuruhan Malang. “Saya berharap ini menjadi tragedi terakhir di Tanah Air,”jelas dia. 

 

Gas air mata dan sepakbola

Merujuk Ensiklopedia Britannica, pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I sebagai senjata kimia. Meski begitu, karena efeknya berlangsung singkat dan jarang melumpuhkan, gas air mata mulai digunakan oleh lembaga penegak hukum sebagai sarana untuk membubarkan massa.

Gas air mata, juga disebut lakrimator, adalah salah satu dari sekelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata, menyebabkan sensasi menyengat dan air mata. Mereka juga dapat mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan batuk, tersedak, dan kelemahan umum. Gas air mata juga menimbulkan rasa menyengat semacam terbakar di bagian kulit yang terpapar.

Sebelum kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang, penggunaan gas air mata juga disebut jadi salah satu penyebab meninggalnya 126 pendukung sepak bola di Stadion Accra di Ghana pada 2001. Saat itu, merujuk the Guardian, penggunaan gas air mata oleh kepolisian terhadap pendukung yang merusuh memicu kepanikan yang membuat banyak penonton terinjak-injak. Sebagian juga meninggal akibat kehabisan napas. 

Terkait potensi bahaya itulah FIFA mengatur pelarangan penggunaan gas air mata di dlaam stadion sebagai upaya pengendalian massa. Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, FIFA memutuskan bahwa pertandingan harus segera dihentikan begitu ada gas air mata yang masuk ke stadion. Penyelenggaraan Piala Dunia kala itu berbarengan dengan maraknya aksi unjuk rasa memprotes pemerintahan Brasil.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PSSI (@pssi)

 

Ikuti Berita Republika Lainnya