Koleksi Kemerdekan Donna Prive | istimewa

Modis

Angkat Pentingnya Peranan Perempuan

Busana dengan berbagai model kemeja semakin banyak digemari karena mudah dipadupadankan.

OLEH SANTI SOPIA

Saat ini keberadaan perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlepas dari apa pun yang dikerjakan, baik itu menjadi ibu rumah tangga atau wanita karier, setiap perempuan Indonesia memiliki peran yang sama pentingnya.

Pendiri Donna Prive, Muliani Alif Lakoreasa atau akrab disapa Muli melihat pentingnya peran perempuan tersebut. Menurut dia, perempuan perlu saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain dengan apa yang dilakukan. Nilai dari women support women inilah yang diyakini perlu ditanamkan dari sekarang.

“Sebagai perempuan, kita bisa menjadi versi terbaik dalam arti yang positif,” kata Muli, dua pekan lalu.

Karena itulah, Dona Prive berkreasi dalam berbagai koleksi sebagai dukungannya kepada perempuan. Menurut Muli, Donna Prive melalui koleksinya juga hendak menunjukkan tentang pentingnya komitmen dan dukungan sesama agar perempuan dapat menentukan versi terbaiknya. 

"Memiliki peran ganda, yakni sebagai seorang ibu dan wirausaha di bidang modest fashion, merupakan tantangan besar bagi saya dan perempuan lain di luar sana, terutama selama masa pandemi Covid-19. Perempuan disebut dituntut mengatur dan menyeimbangkan waktu agar dapat memberikan yang terbaik," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Donna Prive Official (donnaprive.id)

Sebagai jenama busana Muslim, Donna Prive mengajak setiap perempuan Indonesia mengartikan nilai masing-masing individu lebih luas lagi. Wanita bisa menekuni hobi yang disukai, tapi tidak lupa akan kodratnya. Untuk itulah, dia menyuguhkan beragam pilihan bagi perempuan dalam menjalani peran dalam kehidupannya. 

Di setiap koleksinya, Muli menyematkan kekhasan dengan logo monogram. Dia pun mengamati peminat kemeja, termasuk jenis oversize semakin banyak, karena mudah dipadu padan. Jenis pakaian ini bahkan bisa dipakai untuk berbagai aktivitas. “Koleksi kita itu baik kemeja, dress, blazer, ke acara apa saja cocok agar tetap stylish. Tidak lupa ada logo yang sudah dikenal, diminati untuk mempercantik busana.” 

Dia menyebutkan, sasaran Donna Prive adalah menengah ke atas dan usia muda maupun lebih tua. Semuanya bisa mengenakan koleksi dari jenama asal Banjarmasin tersebut. Pasar yang diliriknya pun lebih luas lagi, yaitu menjangkau segala usia dan semua momen. Jadi, koleksinya tidak selalu mengandalkan tren, tetapi memperhatikan detail, kualitas, serta tetap kekinian. 

Di tengah maraknya perkembangan fashion, Muli yakin Donna Prive tetap eksis karena bersaing dari kualitas. Jika dari segi model bisa mirip-mirip, tapi Donna Prive percaya diri dengan kualitas yang dihadirkan. Menurut dia, kenyamanan belum tentu sama. Terlebih lagi, dia selalu memanfaatkan momen besar dalam perilisan koleksinya, seperti Idul Fitri ataupun Imlek.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Donna Scarves Official (donna_scarves)

Pada masa pademi seperti sekarang, Muli juga melihat bahwa perempuan perlu pandai mengatur ekonomi dan pola hidup sehat keluarga. Tak hanya itu, perempuan juga perlu menyeimbangkan antara pekerjaan profesionalnya dan mendampingi anak belajar di rumah. Karena itulah, busana-busananya dapat memberikan pilihan bagi perempuan dalam menjalankan perannya tersebut. 

Berbagai peran perempuan seperti itu dialami pula oleh Miss Internasional 2017, Kevin Liliana. Dia meyakini bahwa menjadi perempuan bukanlah hal yang mudah. Apalagi, dia menambahkan, perempuan menjalani peran yang mulia.

“Sudah saatnya sesama perempuan saling mendukung satu sama lain dan membangun rasa percaya diri antarsesama perempuan agar bisa menjadi versi terbaiknya. Bersama-sama menjadi perempuan yang merdeka,” kata Kevin. 

Konsisten pada Ciri Khas

Saat bisnis fashion Muslim belum berkembang seperti sekarang, jenama fashion asal Kudus Luna Hijab telah hadir dari 2007. Usahanya berawal dari bisnis rumahan, lalu membuat koleksi yang dipasarkan hingga ke luar kota Kudus.

Founder dan CEO Luna Hijab, Luna, pun tertantang untuk mengembangkan bisnis ke Jakarta dengan membuka toko di pusat perbelanjaan Thamrin City. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LUNA HIJAB INDONESIA (@lunahijab_indonesia)

Luna bersyukur bahwa Luna Hijab bisa bertahan lebih dari satu dekade, terlebih pada saat pandemi dan persaingan bisnis serupa. "Berkat konsistensi dan ciri khas desain yang kami tawarkan, yaitu Festive Fashion, Luna Hijab memiliki pelanggan setia dari awal berdiri hingga saat ini, bahkan pelanggan kami berkembang ke berbagai kota,” ujar Luna dalam pernyataannya, dua bulan lalu.

Untuk mempertahankan eskistensinya, Luna Hijab rutin mengeluarkan koleksi terbaru dengan tema-tema tertentu. Contohnya, Luna Hijab sempata merilis koleksi scarf dengan tema Wonderland atau Negeri Ajaib. Wonderland Series berisi penggambaran lahirnya seorang wanita cantik yang anggun di sebuah negeri yang indah di tengah hamparan bunga dan kupu-kupu. 

Tema Wonderland dituangkan dalam koleksi scarf dengan beberapa pola, seperti bunga, Meylin yang menggambarkan seorang putri Tiongkok dengan keberagaman Indonesia, Constellation yang merupakan rasi bintang, Snowflake yang merupakan kepingan salju, pola Butterfly, dan Wonderland-nya Indonesia, Dewata.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LUNA HIJAB INDONESIA (lunahijab_indonesia)

“Seperti ceritanya yang sangat indah, Wonderland Series dikerjakan di area Kawah Putih Ciwidey, Bandung. Areanya yang dingin, hamparan hijau, dan pesona alam yang indah menjadi daya tarik bagi siapa saja. Kami berharap Wonderland Series ini dapat membawa Luna dikenal lebih luas dan dipercaya masyarakat Indonesia sebagai fashion brand Muslim yang berkualitas," katanya berharap.

Dengan tagline Hijab is Our Crown, Luna Hijab mengutamakan kenyamanan. Bahkan, unsur kenyamanan ini pun disediakan bagi para pelanggannya untuk mendapatkan koleksinya lewat pembelian daring. Produknya pun disesuaikan dengan kebutuhan saat pandemi, yaitu kerudung instan (bergo), gamis, dan masker.

“Kami bersyukur dapat bertahan melewati pandemi hingga saat ini lebih dari satu dekade," kata Luna menambahkan.

Kini, Luna Hijab memiliki empat toko luring di Kudus, Semarang, Jakarta, dan Bandung. Luna Hijab menaungi lebih dari 400 karyawan, dengan penjualan mencapai rata-rata 2.000 produk varian per bulannya. "Dengan menggandeng reseller, Luna Hijab semakin kuat melebarkan sayap,” katanya. 

Pariwisata Ramah Muslim Butuh Dukungan Regulasi

Terminologi layanan pariwisata ramah Muslim perlu terus disosialisasikan

SELENGKAPNYA

Memotong Rambut Bagi Muslimah

Memanjangkan rambut harus bersamaan dengan perilaku memuliakan dan merawatnya dengan rapi.

SELENGKAPNYA

Menjaga Allah

Nabi mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga Allah agar kita dijaga Dzat Yang Maha Menjaga.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya