Petugas menggunakan mesin thermal scanner untuk memantau suhu tubuh penumpang guna pencegahan masuknya cacar monyet di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/5/2019). | ANTARA FOTO

Tajuk

Waspada Cacar Monyet

Harus menjadi pembelajaran bahwa kita tidak boleh meremehkan suatu penyakit apapun.

Saat ini, kita tidak boleh menurunkan tingkat kewaspadaan akan kesehatan dan kebersihan diri. Karena pandemi Covid-19 belum juga usai. Ditambah lagi, secara diam-diam, cacar monyet (monkeypox) malah telah masuk ke Tanah Air.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi kasus pertama penyakit cacar monyet di Indonesia pada Sabtu (20/8) malam. Seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun dinyatakan menjadi kasus pertama cacar monyet. Pria tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Prancis sebelum tertular.

Cacar monyet, seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, adalah penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang yang menular dari hewan ke manusia. Di manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air. Pasien akan mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaannya, cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet juga biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari, tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

 
Di manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air. Pasien akan mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
 
 

Oleh Organisasi Kesehatan WHO (World Health Organization), cacar monyet sebetulnya sudah dinyatakan sebagai darurat kesehatan internasional sejak Sabtu (23/7/2022) lantaran sudah terjadi di lebih dari 70 negara. Sebagai catatan, saat ini, sekitar 89 negara sudah melaporkan adanya kasus cacar monyet di negaranya.

Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan, mengeklaim telah melakukan pemantauan intensif di seluruh pintu masuk Indonesia. Baik dari udara, laut, maupun darat yang berhubungan langsung kepada negara-negara yang sudah melaporkan adanya kasus monkeypox.

Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan akan masuknya penyakit cacar monyet ke Tanah Air. Pemerintah juga sudah meminta seluruh maskapai penerbangan dan pelabuhan untuk bersama memberikan suatu kewaspadaan apabila ada penumpangnya yang mempunyai gejala cacar monyet.

Akan tetapi, sulit memang untuk memastikan dengan pasti agar suatu penyakit tidak masuk ke dalam negeri. Dan hal ini pun terbukti dengan ditemukannya kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Karena itu, pemerintah seharusnya sudah lebih siap menghadapi penyakit ini. Termasuk dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

 
Akan tetapi, sulit memang untuk memastikan dengan pasti agar suatu penyakit tidak masuk ke dalam negeri. Dan hal ini pun terbukti dengan ditemukannya kasus pertama cacar monyet di Indonesia.
 
 

Kita tentu masih ingat bagaimana reaksi pemerintah dan masyarakat ketika awal Covid-19 masuk ke Indonesia. Ketika itu, pemerintah sebagai pemegang kebijakan, justru terkesan meremehkan Covid-19. Bahwa penyakit ini tidak akan masuk ke Indonesia atau kalaupun masuk akan sembuh dengan sendirinya.

Akan tetapi, kenyataan pahit harus kita rasakan akibat perilaku abai tersebut. Hingga Ahad (21/8), terdata sudah 6,31 juta orang yang terpapar Covid-19. Dengan penambahan per hari mencapai 4.922 orang. Dari angka itu, jumlah orang yang meninggal dunia telah mencapai 157 ribu.

Jumlah orang yang terpapar saat ini memang tidak separah ketika awal atau bahkan satu tahun lalu. Yaitu pada 15 Juli 2021, ketika Indonesia menghadapi gelombang kedua lantaran gempuran varian Delta dengan kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 56.757 orang per hari.

 
Harus menjadi pembelajaran bahwa kita tidak boleh meremehkan suatu penyakit apapun. Bahwa setiap ancaman harus mendapat perhatian yang serius dan dipastikan tidak akan mengancam kehidupan masyarakat.
 
 

Mungkin, angka-angka itu pada akhirnya hanya menjadi data di atas kertas. Akan tetapi, kita harus ingat bahwa angka itu tetap menjadi pembelajaran yang amat penting bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk juga masyarakat.

Harus menjadi pembelajaran bahwa kita tidak boleh meremehkan suatu penyakit apapun. Bahwa setiap ancaman harus mendapat perhatian yang serius dan dipastikan tidak akan mengancam kehidupan masyarakat.

Bagi masyarakat, yang tak kalah penting adalah perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatkan protokol kesehatan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap saat. Karenanya, mari kita bersama-sama menjaga diri. Jangan sampai serangan cacar monyet menjadi duka lain bagi masyarakat Indonesia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Luhut: Harga Pertalite Diumumkan Pekan Depan

Keputusan soal harga jual BBM jenis Pertalite akan diumumkan Presiden Joko Widodo.

SELENGKAPNYA

Tim Gabungan Khusus Polri Tetapkan Istri Sambo Tersangka

CCTV yang merekam keberadaan Putri saat terjadi pembunuhan Brigadir J ditemukan.

SELENGKAPNYA

Kapolri: Basmi Seluruh Praktik Judi

Pemberantasan praktik perjudian sebagai salah satu upaya mengembalikan kepercayaan publik.

SELENGKAPNYA