
Laporan Utama
Puluhan Ribu Majelis Taklim Tersebar di Seluruh Indonesia
Majelis taklim dapat memberikan sumbangsih pemikiran positif bagi pembinaan umat.
OLEH FEBRIAN FACHRI
Majelis taklim tumbuh subur di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Agama, terdapat 54.375 majelis taklim yang tersebar di seluruh Indonesia.
Yang terbanyak berada di Jawa Barat dengan 13.481 majelis. Kedua, adalah Jawa Timur dengan 7.824 majelis taklim. Berikutnya Banten dengan 5.305 majelis taklim. Keempat, ada Jawa Tengah dengan 5.254 majelis taklim. Kelima, Sumatra Selatan dengan 2.531 majelis taklim.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim, wasilah dakwah tersebut mempunyai peran strategis untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Majelis Taklim adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam nonformal sebagai sarana dakwah Islam.
View this post on Instagram
Sarana dakwah ini menyelenggarakan fungsi pendidikan agama Islam bagi masyarakat; pengaderan juru dakwah, pengurus, dan jamaah. Juga menguatkan silaturahim, pemberian konsultasi agama dan keagamaan, pengembangan seni dan budaya Islam, pendidikan berbasis pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi umat, pencerahan umat dan kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keberadaan majelis taklim bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam membaca dan memahami Alquran; membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia; membentuk manusia yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam dan komprehensif; mewujudkan kehidupan beragama yang toleran dan humanis; dan memperkokoh nasionalisme, kesatuan, dan ketahanan bangsa.
Ketua Umum Majelis Taklim (MT) Nur Asiah Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad mengharapkan majelis taklim tidak sekadar menjadi wadah berkumpul, tetapi menjadi kekuatan tersendiri untuk membangun kemaslahatan umat.
"Majelis taklim bukan sekadar wadah berkumpul ibu-ibu Muslimah, melainkan diharapkan keberadaannya dapat memberikan sumbangsih pemikiran positif bagi pembinaan umat, terutama anak dan generasi muda dalam keluarga dan di lingkungan permukiman masing-masing," kata Widya Pratiwi saat melantik pengurus MT Al-Istiqomah, Desa Nania, periode 2022-2027, di Ambon, beberapa waktu lalu.
Majelis taklim bukan sekadar wadah berkumpul ibu-ibu Muslimah, melainkan diharapkan keberadaannya dapat memberikan sumbangsih pemikiran positif bagi pembinaan.
Keberadaan majelis taklim selain untuk menjaga silaturahim, juga menjadi lembaga pendidikan informal di lingkungan permukiman. Pihaknya mengajak seluruh pengurus MT untuk bekerja sama berkomitmen, berkoordinasi, dan berkolaborasi untuk menjadikan organisasi itu sebagai suatu kekuatan yang mampu melakukan banyak hal untuk kepentingan dan kemaslahatan umat, dan bukan untuk kepentingan tertentu.
Widya akan memfasilitasi penyusunan buku panduan tentang mekanisme organisasi dan manajemen pengelolaan majelis taklim di Provinsi Maluku, dengan melibatkan perwakilan majelis taklim provinsi maupun kabupaten/kota se-Maluku sehingga menjadi acuan bagi pengembangan organisasi pada masa mendatang.
Diakuinya, saat ini banyak permasalahan dan tantangan dihadapi umat yang perlu ditangani secara bersama-sama, antara lain, menyangkut peredaran narkoba, kekerasan sosial/seksual, hingga ujaran kebencian dan fitnah di media sosial.
"Menghadapi semua permasalahan itu, saya mengajak keluarga besar MT Al-Istiqomah untuk peka dan mampu menghadirikan gagasan serta solusi yang transformatif, ataupun sebagai wadah perjuangan pendidikan Islam, lembaga dakwah maupun ormas perempuan," katanya.

Pengajian dengan 2.000 jamaah
Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sumatra Barat, Abdul Aziz, mengatakan, pada Ahad (7/8) nanti akan ada 2.000 lebih jamaah menghadiri pengajian bulanan BKMT di Kota Padang Panjang. Pengajian tersebut akan diadakan di Masjid Islamic Center Kota Padang Panjang.
"Diperkirakan 20 ribuan jamaah bakal hadir di Kota Padang Panjang. Mereka bukan saja jamaah BKMT di Sumbar, melainkan dari kabupaten/kota lain di luar provinsi. Antara lain, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, dan dari Aceh," kata Aziz, Selasa (2/8).
Abdul Aziz menyebut, kegiatan ini seharusnya sudah terlaksana sejak dua tahun lalu. Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan ini tertunda.
Sekretaris Daerah Padang Panjang, Sonny, meminta agar OPD dan pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya guna kelancaran acara tersebut. Mereka ingin penyelenggaraan pengajian bulanan BMKT ini berjalan lancar demi nama baik Kota Padang Panjang.
"Kita sama-sama membawa nama baik Kota Padang Panjang dan Provinsi Sumbar. Mari sama-sama menyukseskan gelaran majelis taklim ini," ujar Sonny.
View this post on Instagram
Majelis Taklim Adaptif Terhadap Teknologi

Perkembangan teknologi mendorong majelis taklim beradaptasi. Kegiatan dakwah dan pendidikan di majelis taklim harus dikemas secara daring dan luring, juga dibuat dalam versi digital, sehingga makin mudah diakses banyak orang. Seperti apa perkembangan majelis taklim saat ini?
Wartawan Republika, Andrian Saputra, mewawancarai Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Ustazah Hj Syifa Fauzia. Berikut kutipannya.
Apa fungsi dan peran majelis taklim di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi saat ini?
Majelis taklim berfungsi memberikan pembelajaran di masyarakat. Saya lebih melihat fungsi teknologi kayaknya, yang apakah ini akan memberikan manfaat kepada majelis taklim. Karena memang majelis taklim ini pola pembelajarannya sebetulnya bisa dibilang tradisional.
Antara guru, ustazahnya, dengan murid-muridnya bertemu, tidak terlalu banyak menggunakan peranan teknologi yang canggih, tetapi karena Covid-19 kemarin kita harus juga membiasakan diri memanfaatkan teknologi.
Sejak itu, banyak majelis taklim mulai terbiasa menggelar pertemuan daring dalam menjalankan program dakwah. Alhamdulillah, ibu-ibu sudah sangat paham, cukup banyak ibu-ibu ataupun jamaah majelis taklim yang sekarang ini sudah bisa menggunakan teknologi, terutama Zoom untuk bisa mengikuti pembelajaran majelis taklim.
Yang kedua juga kita sudah terlebih dulu memperkenalkan, dulu kita pernah ada aplikasi BKMT yang sekarang ini aplikasi tersebut masih under construction untuk kita coba perbaiki dan mulai bisa digunakan oleh ibu-ibu. Karena memang cukup membawa manfaat dan untuk BKMT sendiri kita personalize. Ini memang belum terlalu diminati, ya karena memang ibu-ibu ini kan, terutama di majelis taklim ini.
Artinya, 80 persen ini 40-50 tahun ke atas. Jadi, memang belum terlalu mampu menggunakan aplikasi, tetapi paling tidak kita sudah bisa memperkenalkan. Saya rasa ada hal-hal yang juga dapat kita adaptasikan, terutama dalam penggunaan teknologi terhadap kegiatan-kegiatan atau pembelajaran majelis taklim yang diselenggarakan hingga saat ini.
Bagaimana cara majelis taklim menghadapi situasi tersebut?
Majelis taklim adaptif terhadap perkembangan teknologi dan zaman. Mungkin yang paling bisa dirasakan adalah bagaimana kami di BKMT mencoba untuk menggunakan media sosial dan juga Youtube dalam beberapa kesempatan.
Ini saya rasa juga baik sekali untuk informasi ataupun hal-hal kegiatan dapat dipublikasikan dan dapat diikuti oleh BKMT. Sebab, BKMT ini memang ada di seluruh Indonesia sehingga bisa melihat ataupun menghadiri kegiatan tersebut secara virtual. Ini juga yang sedang kita coba lakukan terus.
Inovasi apa yang dihadirkan majelis taklim saat ini?
Kita sudah coba membuat aplikasi di BKMT lalu juga untuk Zoom dan media sosial kita lakukan. Ini saya rasa salah satu adaptasi teknologi yang paling dekat yang dilakukan BKMT selama beberapa waktu belakangan.
Apa saran untuk kemajuan majelis taklim?
Saya rasa majelis taklim memang harus dapat bisa beradaptasi dengan teknologi dan kemajuan zaman. Meskipun juga tentunya tidak melupakan bahwa majelis taklim itu adalah pembelajaran face to face, pembelajaran antara ustazah dan murid yang memang dibutuhkan juga kehadiran.
Namun, dengan adanya Zoom atau dengan adanya teknologi, saya rasa justru dapat memperluas informasi, pembelajaran, wawasan, jadi orang yang tidak datang tetap bisa untuk menghadiri atau mengikuti pembelajaran dan mendapatkan manfaat atau ilmunya.
Saya rasa teknologi ini jangan sampai dilupakan. Namun, kita coba untuk pemanfaatannya dapat bisa dimanfaatkan oleh teman-teman atau majelis taklim itu sendiri.
Majelis Taklim Sumber Islamisasi di Nusantara
Majelis taklim itu khas Indonesia yang dibentuk berabad-abad silam dan terus berjalan hingga kini.
SELENGKAPNYAMenafkahi Istri Berupa Skincare dan Make-up, Wajibkah?
Wajib hukumnya bagi suami untuk memberikan istri alat-alat untuk membersihkan badan dan pakaiannya.
SELENGKAPNYAMuhammad Natsir: Pahlawan dan Pendidik Teladan
Tidak banyak orang mengenal Muhammad Natsir sebagai guru dan pendidik sejati.
SELENGKAPNYA