Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan sambutan pada acara Festival Bakar Ikan Nusantara di Jakarta, Sabtu (25/6/2022). | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Tiga Situasi Pengaruhi Kandidasi Capres Puan Maharani

Puan Maharani saat ini merupakan satu-satunya tokoh yang memiliki tiket Pilpres 2024 dibanding tokoh-tokoh lain.

OLEH FEBRIANTO ADI SAPUTRO

Puan Maharani, putri dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri diyakini akan menjadi calon presiden (capres) yang akan diusung partai berlambang kepala banteng untuk Pilpres 2024.

Namun demikian, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menilai ada tiga situasi yang dapat pengaruhi Puan mendapatkan tiket sebagai capres dari PDIP. Pertama, yaitu situasi di internal partai koalisi.

"Sekarang sebenarnya masih sangat sulit, masih sangat cair meskipun koalisinya sudah mulai mengerucut," kata Arya dalam diskusi bertajuk 'Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani', di Cikini, Jakarta, Rabu (27/7).

Menurut Arya, meskipun situasinya sudah mulai mengerucut, situasi di internal PDIP masih sangat sulit. Hal itu juga akan mempengaruhi Puan dalam mendapat tiket Pilpres 2024. Selain situasi internal, peluang Puan untuk mendapatkan tiket maju juga dipenngaruhi situasi eksternal.

"Jadi situasi di eksternal terutama bagaimana situasi di partai koalisi itu mempengaruhi peluang Puan mendapat mandat PDIP atau tidak," ujarnya.

photo
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membakar ikan pada acara Festival Bakar Ikan Nusantara di Jakarta, Sabtu (25/6/2022). PDI Perjuangan menggelar Festival Bakar Ikan Nusantara dengan lomba memasak dan makan bersama sajian kuliner nusantara dalam rangka memeriahkan Bulan Bung Karno. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Kemudian yang kedua, Arya mengatakan peluang Puan untuk dicalonkan PDIP sebagai capres juga dipengaruhi target internal PDIP sendiri. Selain itu koalisi internal juga akan dipengaruhi manuver elite.

"Manuver elite ini pengaruhnya ada tapi dugaan saya tidak terlalu besar karena anggaran dasar partai sudah jelas memberikan hak penuh prerogatif 100 persen kepada bu Mega untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan sebagai calon presiden," ucapnya.

Situasi ketiga, situasi yang juga mempengaruhi kandidasi Puan adalah situasi pada level publik. Situasi publik yang dimaksud yaitu terkait fluktuasi elektoral kandidat.

"Proses nominasi dan kandidasi PDIP Perjuangan, saya kira tiga faktor ini yang akan dilihat," tuturnya.

Pakar Komunikasi Politik dan Kebijakan, Riant Nugroho, mengatakan, Puan Maharani saat ini, merupakan satu-satunya tokoh yang memiliki tiket Pilpres 2024 dibanding tokoh-tokoh lain. Hal tersebut mengingat perolehan suara PDIP melewati ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen.

Namun, elektabilitas Puan di sejumlah survei masih kalah dibanding tokoh lain. Oleh karena itu menurutnya tantangan itu harus segera dijawab oleh PDIP.

"Sehingga proses yang namanya safari politik Mbak Puan ini is a must, itu sebuah keharusan. Bukan baik atau tidak, tapi harus. Karena kalau enggak, berarti kekurangan daya dorong untuk memenangkan kandidasi, ini baru kandidasi, belum eleksinya," ujarnya.

Adapun, politikus PDIP Masinton Pasaribu memuji karakteristik kepemimpinan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang lahir dari proses pengkaderan. Bukan lahir dari pencitraan, apalagi lahir dari momentum politik tertentu.

photo
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Ketua DPP Bidang Politik Puan Maharani (kanan) dan Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (kiri) mengangkat tangannya saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022).  - (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

"Beliau ya memang kader, dipersiapkan," kata Masinton.

Masinton kemudian juga menyinggung soal sistem monarki modern yang proses pergantian kepemimpinannya juga dipersiapkan melalui proses pengkaderan. Salah satunya proses pengkaderan itu, kata Masinton, melalui sekolah yang terbaik dan kursus kepemimpinan.

Masinton menegaskan, dari proses pengkaderan itulah karakter kepemimpinan terbentuk. Termasuk bagaimana mengatur persoalan, hingga bagaimana membangun kerja sama dengan banyak pihak.

"Kita butuh kepemimpinan yang punya karakter, kepemimpinan yang lahir dari proses pengkaderan, bukan yang ujug-ujug," ucapnya. 

Persatuan Kunci Satu Abad Indonesia Emas

Ragam suku, agama, bahasa menjadi modal berharga untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya