Petugas memberikan informasi kepada nasabah terkait Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 di Bank Muamalat di Jakarta, Selasa (5/11). | Republika/Prayogi

Ekonomi

Pefindo: Penerbitan Sukuk Terus Meningkat

Salah satu tantangan yang perlu dicermati adalah kebijakan suku bunga bank sentral.

JAKARTA -- Penerbitan sukuk di Indonesia menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan, tren tersebut utamanya didorong oleh faktor permintaan yang tinggi dari investor.

"Penerbitan sukuk sangat didorong oleh demand," kata Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dalam acara Media Forum Pefindo yang digelar secara virtual, Jumat (8/7).

Berdasarkan catatan Pefindo, penerbitan baru sukuk mengalami peningkatan sejak 2018 yang tumbuh 42,4 persen dari 2017 menjadi Rp 10 triliun. Kenaikan terus berlanjut pada 2019 sebesar 66,4 persen menjadi Rp 16,6 triliun.

 

Pada 2020, penerbitan sukuk sempat turun drastis hingga 52,5 persen menjadi Rp 7,9 triliun di tengah pandemi Covid-19. Meskipun demikian, penerbitan kembali meningkat signifikan pada 2021 sebesar 71 persen menjadi Rp 13,5 triliun.

Hingga semester I 2022, penerbitan baru sukuk telah mencapai Rp 6,7 triliun. Ke depan, Salyadi mengatakan, penerbitan sukuk masih akan sangat bergantung pada permintaan investor.

"Pada dasarnya, return yang ditawarkan sukuk dengan obligasi konvensional hampir sama sehingga penerbitan sukuk akan sangat bergantung pada demand-nya," kata Salyadi.

Salyadi mencermati, investor institusi untuk sukuk mulai bertambah seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan beberapa bank syariah. Selanjutnya, peluncuran produk-produk reksa dana syariah juga dapat menjadi katalis positif perkembangan sukuk. Reksa dana syariah yang menggunakan sukuk sebagai underlying asset akan memicu penerbitan sukuk.

Outstanding sukuk juga mengalami kenaikan setiap tahunnya sejak 2017. Peningkatan paling signifikan terjadi pada 2019 yang mencapai 50,7 persen menjadi Rp 35,1 triliun.

Kenaikan outstanding sukuk terus berlanjut hingga tahun lalu yang telah mencapai Rp 43,6 triliun. Sementara itu, hingga semester I 2022, outstanding sukuk telah menyentuh angka Rp 48,1 triliun.

Salah satu tantangan ke depan yang perlu dicermati, menurut Salyadi, adalah kebijakan suku bunga bank sentral. Dengan adanya potensi kenaikan suku bunga, hal itu dapat menekan penerbitan obligasi ataupun sukuk. Salyadi mengatakan, kenaikan tingkat suku bunga akan mempengaruhi biaya dana hingga aktivitas bisnis emiten.

 

Pengembangan sukuk juga dilakukan pemerintah melalui Kementerian Keuangan dengan menerbitkan produk sukuk wakaf melalui skema private placement. Sukuk wakaf dengan seri SW-002 tersebut dialokasikan bagi pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi ITS bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) selaku pengelola wakaf.

Penerbitan SW-002 ini merupakan rangkaian hasil penghimpunan wakaf uang yang dilakukan BWI dalam program pemasaran sukuk wakaf ritel seri SWR-003. ITS merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menginvestasikan dana abadi dengan nilai nominal sebesar Rp 50 miliar pada instrumen sukuk wakaf dengan metode private placement.

Sebelumnya, pada 2020, telah diterbitkan sukuk wakaf private placement seri SW-001 dengan imbal hasil kupon digunakan untuk membangun fasilitas Retina Center Rumah Sakit Mata Achmad Wardi di Serang, Banten. Retina Center Rumah Sakit Mata Achmad Wardi telah diresmikan pengoperasiannya pada Oktober 2020. Rumah sakit tersebut telah melakukan tindakan operasi retina mata untuk 2.750 pasien hingga akhir 2021.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Huawei Dorong Digitalisasi Ekonomi Syariah

Peningkatan skala ekonomi UMKM didorong melalui ekosistem syariah.

SELENGKAPNYA

OJK Waspadai Pengaruh Dinamika Global

OJK mewaspadai dampak gejolak perekonomian global terhadap Indonesia. Ketidakpastian ekonomi global masih terus berlanjut.

SELENGKAPNYA

Angkasa Pura Aviasi Resmi Kelola Kualanamu 

Tujuh rute internasional akan difokuskan antara Indonesia dengan India dan Asia Selatan.

SELENGKAPNYA