Pesantren Al-Hamidiyah Depok menggelar wisuda pada 2022 | Erdy Nasrul/Republika

Kabar Utama

Pesantren Al-Hamidiyah Depok Wisuda 196 Santri

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022, Pesantren Al-Hamidiyah menerapkan metode pembelajaran Santri KITAB

DEPOK - Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA) menggelar haflatut takharruj atau wisuda ke-32 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al-Hamidiyah. Sebanyak 196 santri putra dan putri, meliputi 105 santri MTs dan 91 santri MA diwisuda dengan meriah dan khidmat di Gedung Jakarta Global University, Depok (Kamis, 30/06/22). 

Segenap pimpinan hadir dalam acara ini, di antaranya Lukman Hakim Saifudin (Mustasyar YIA), Achmad Fauzi (Dewan Pembina), Prof Dr KH Oman Fathurahman, (Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah) beserta istri Hj Husnayah Alhudayah, Dr Farida Wulandari, (Direktur Pendidikan YIA), Marti Alifa F, (Wakil Direktur Pendidikan), KH Abdul Rasyid Marhaly, KH Jauhari Sadji, (keduanya Wakil Pengasuh), Drs KH Ahmad Mahfudz Anwar (Kepala Majelis Taklim), Ira Asmara (Kepala MA), Suyatno (Kepala Mts) Ust. Suma Wijaya (Kepala Pesantren), Hadi Sukoco (Kepala Divisi Dikdasmen), H Asnawi (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Depok), Asep Edwin Zulhaidir (Pengawas Mts Kemenag Depok), para guru Mts dan MA, para  walisantri wisudawan dan wisudawati, serta lainnya.

“Pada hari ini kita semua patut bersyukur dan bangga karena berkesempatan melaksanakan Wisuda secara offline setelah kurang lebih dua tahun tidak dapat melaksanakannya karena pandemi. Kegiatan ini sangat penting sebagai hak peserta didik setelah menuntaskan pendidikannya di Yayasan Islam Al-Hamidiyah,” ungkap Direktur Utama YIA  Imam Susanto, . 

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022, YIA menerapkan metode pembelajaran Santri KITAB (Komunikatif, Inovatif, Terbuka, Argumentatif, dan Berintegritas) dan STEAMMI (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic, Montessori, dan Islamic). 

“Harapannya dengan inovasi pembelajaran ini akan mempunyai dampak positif yang dapat terlihat dari peningkatan kompetensi pengetahuan dan keterampilan, critical thinking dan problem solving peserta didik yang didasari dengan akhlakul karimah dan Qur’ani,” ungkapnya. 

Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, Prof. K.H. Oman Fathurahman dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada seluruh santri yang diwisuda dan tetap memegang teguh nilai-nilai yang dipelajari di pesantren. 

"Kehidupan, prestasi kita di masa depan dipengaruhi oleh nilai-nilai dalam diri kita. Nilai-nilai pesantren dibawa ketika lulus. Nilai santri KITAB harus senantiasa dipegang meskipun setelah jadi alumni," ungkap Kiai Oman. 

"Almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu, pendiri Pesantren Al-Hamidiyah mengharapkan santrinya menjadi pendakwah atau dai. Oleh karenanya, kita selalu bisa menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, menegakkan kebenaran dan menolak kemungkaran," ungkap Kiai Oman.  

Di samping nilai santri KITAB, dia juga menekankan pentingnya jati diri santri.  "Nilai-nilai yang ditanamkan di Pesantren Al-Hamidiyah di antaranya juga Jati diri santri, yakni:  (S) Sederhana, berjiwa mandiri; (A) Anti kekerasan, rendah hati; (N) Nurut guru dan kiai; (T) Tidur teratur, bangun dini hari; (R) Rajin belajar dan mengaji; (I) Ikut aturan, disiplin diri," tegasnya. 

Dalam kesempatan ini, H. Asnawi, S.Ag juga memberikan kata sambutannya atas nama Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Depok. Dia menyampaikan dua pantun yang disambut gembira para audiens. 

"Jalan-jalan ke kantor camat, jangan lupa membeli tomat, kepada wisudawan wisudawati saya ucapkan selamat, semoga ilmunya berkah dan bermanfaat. Di sana kosong di sini kosong, di tengah-tengah pohon duren, bukan saya berkata bohong, Yayasan Islam Al-Hamidiyah memang keren," tuturnya.

Atas nama tenaga pendidik dan pendidikan, Kiai Oman juga memohon maaf kepada walisantri atas kekurangan selama mendidik para santri. 

"Mohon dimaafkan kekurangan kami. Semoga para santri bisa mendapatkan ilmu yang amaliyah dan amal yang ilmiah sesuai tema kita pada haflah wisuda ini," pungkas dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat