Layar yang menampilkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disaksikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) saat membuka kegiatan Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional Tahun 2022 di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakar | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Hasto ‘Sindir’ Ganjar di Sekolah Partai PDIP

Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa membangun organisasi partai lebih penting ketimbang untuk perorangan.

JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar konsolidasi dan rapat koordinasi terhadap kadernya yang merupakan kepala daerah/wakil kepala daerah. Dalam pidato pembukaannya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa membangun organisasi partai lebih penting ketimbang untuk perorangan.

"Itulah makna berpolitik, makna membangun kekuatan organisasi jauh lebih penting daripada orang-perorang, membangun organisasi kepartaian. Sehingga menjadi obor penggerak yang terus menjalankan ide gagasan dan cita-cita Bung Karno," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (16/6).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri hadir dalam rapat koordinasi tersebut. Ia duduk tepat di hadapan Hasto yang membuka forum tersebut, yang turut dihadiri oleh putra sulung Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Hasto melanjutkan, Indonesia harus siap dengan ancaman krisis pangan yang terjadi pascapandemi Covid-19, konflik Rusia-Ukraina, dan kondisi geopolitik dunia. PDIP dan para kepala daerah haruslah memprioritaskan masyarakat, terutama dalam menghadapi ancaman krisis pangan yang berpotensi terjadi.

photo
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan sambutan saat kegiatan Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional Tahun 2022 di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (10/6/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

"Ini yang harus dipahami oleh kepala daerah kita, perang ekonomi, perang dagang. Kemarin Bapak Presiden saat ketemu dengan Ibu Mega menegaskan bahwa ancaman krisis pangan ini merupakan hal yang serius," ujar Hasto.

PDIP, jelas Hasto, mengingatkan para kader untuk tak terlibat dalam hiruk-pikuk elektoral jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri disebutnya sudah mengingatkan agar tak membawa kontestasi terlalu dini.

"Jangan bawa kontestasi terlalu dini, toh pileg, pilpres, semua sudah ada tahapannya, sudah ada mekanismenya. Ini yang harus kita pahami masalah ini, kelangkaan pangan, dan ini dampaknya belum diprediksi," ujar Hasto.

Diketahui, 192 kader PDIP yang menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah hadir dalam rapat konsolidasi dan koordinasi tersebut. Terlihat hadir juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

PDIP juga tengah bersiap menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021 yang dilaksanakan pada 2022. Forum tersebut dilaksanakan pada 21 hingga 23 Juni mendatang, yang akan membahas perkembangan geopolitik nasional dan dunia.

Sebelum rapat koordinasi kepala daerah tersebut, Ganjar menjawab pertanyaan wartawan terkait elektabilitasnya yang tinggi oleh banyak lembaga survei. "Halah survei opo (apa)," jawab singkat Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (16/6).

Kembali ditanya soal peluang diusung sebagai calon presiden oleh partai lain? Ganjar tegas menjawab bahwa dirinya adalah kader partai berlambang kepala banteng itu.

"Kita kan kader PDI Perjuangan," ujar Ganjar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Memimpin Produk Halal Global

Tak muluk-muluk jika kita berazam menjadi pusat produsen halal dunia pada 2024.

SELENGKAPNYA

PBB: Anak-Anak Jadi Korban Junta Myanmar

Anak-anak Myanmar akan menjadi generasi yang hilang tanpa demokrasi.

SELENGKAPNYA

Shin Bertekad Ukir Sejarah di Piala Asia 

Keberhasilan Asnawi dan kawan-kawan telah membayar penantian selama 15 tahun sejak Indonesia terakhir.

SELENGKAPNYA