Warga menyaksikan alat berat menghancurkan rumah seorang Musllim di Uttar Pradesh, India, Ahad (12/6/2022). Pemilik rumah itu dituding ikut dalam kerusuhan dalam aksi memprotes penghinaan terhadap Nabi Muhammad. | REUTERS/Ritesh Shukla

Internasional

Muslim India Imbau Tahan Diri

Tokoh Muslim India meminta umat menjaga perdamaian.

NEW DELHI -- Para pemimpin kelompok Islam terkemuka di India pada Senin (13/6) mengimbau umat Islam untuk menunda rencana aksi protes menentang pernyataan politisi partai nasionalis Hindu yang menghina Nabi Muhammad. Sebelumnya, dua remaja Muslim tewas dan lebih dari 30 orang lainnya terluka dalam bentrokan pekan lalu.

"Kewajiban setiap Muslim untuk berdiri bersama ketika ada yang meremehkan Islam, tetapi pada saat yang sama juga penting untuk menjaga perdamaian,” kata Malik Aslam, anggota senior Jamaat-e-Islami Hind, sebuah organisasi Muslim yang beroperasi di beberapa negara bagian India.

Umat Islam telah turun ke jalan di seluruh India dalam beberapa pekan terakhir. Mereka memprotes komentar anti-Islam oleh dua anggota partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

photo
Muslim India melakukan unjuk rasa dan menutup jalan dalam aksi protes terhadap penghinaan atas Rasulullah SAW di Kolkata, India, Jumat (10/6/2022). - (EPA-EFE/Piyal Adhikary)

BJP telah menangguhkan juru bicaranya Nupur Sharma dan memecat politisi lainnya, Naveen Kumar Jindal. Keduanya melontarkan komentar yang menghina Nabi Muhammad.

Ujaran mereka memercikkan ricuh diplomatik India dengan beberapa negara Muslim. Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Iran yang merupakan mitra dagang utama India, mengajukan protes diplomatik.

Polisi di Uttar Pradesh menangkap lebih dari 400 orang sehubungan dengan kerusuhan tersebut. Beberapa komunitas Muslim minoritas India melihat komentar dua tokoh itu sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan terhadap Muslim.  Di bawah kepemimpinan BJP, umat Islam India menghadapi sejumlah tekanan, mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab.

Pada akhir pekan, Kepala Menteri Negara Bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, memerintahkan para pejabat untuk menghancurkan tempat-tempat ilegal dan rumah orang-orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan. Pendeta garis keras ini bahkan akan menerapkan langkah sesuai Undang-Undang Keamanan Nasional atau National Security Act (NSA).  

photo
Warga menyaksikan alat berat menghancurkan rumah seorang Musllim di Uttar Pradesh, India, Ahad (12/6/2022). Pemilik rumah itu dituding ikut dalam kerusuhan dalam aksi memprotes penghinaan terhadap Nabi Muhammad. - ( REUTERS/Ritesh Shukla)

Satu dari tiga rumah yang dihancurkan Ahad (12/6) lalu adalah milik Afreen Fatima. Rumah aktivis hak-hak Muslim perempuan ini dihancurkan dengan alasan, rumah itu ilegal. Tudingan ini ditampik Fatima.

Menurut Aljazirah, rumah dua lantai itu menjadi reruntuhan hanya dalam hitungan jam. Barang-barang, seperti buku, furnitur, dan foto-foto disingkirkan dan ditaruh di lahan kosong di sebelah rumah. Saat penghancuran, Fatima bahkan tidak ada di rumah yang telah berusia 20 tahun itu.

Sementara itu, ayahnya yang anggota partai Islam di India, Mohammad Javed, dibawa ke kantor polisi sejak Jumat (10/6) tanpa surat  perintah. Sesampainya di kantor polisi, ia dituduh sebagai dalang kerusuhan di Prayagraj.

Gunakan Youtube

Para influencer yang mendukung partai berkuasa India, Bharatiya Janata Party (BJP) menggunakan Youtube untuk menyebarkan teori konspirasi dan konten kebencian membidik Muslim dan perempuan.

Hal ini diungkap Bloomberg edisi Senin (13/6) yang mengutip laporan NYU Stern Center for Business and Human Rights lembaga riset akademik dan advokasi di New York University Stern School of Business, Amerika Serikat (AS).

Laporan itu berjudul A Platform ‘Weaponized’: How YouTube Spreads Harmful Content – And What Can Be Done About It. Disebutkan, sejumlah video meluncurkan teori konspirasi bahwa Muslim menyebarkan Covid-19 di India sebagai bentuk "jihad".

"Rentetan prasangka dari influencer Youtube India yang nasionalis membuat tayangan semacam itu populer di Youtube," kata laporan tersebut.

Pihak Youtube menyatakan akan terus berupaya dalam menjaga tayangan di platform mereka. Sedangkan, permintaan komentar yang diajukan Reuters kepada Perdana Menteri Narendra Modi dan Kementerian Dalam Negeri belum mendapat tanggapan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

India Hancurkan Rumah Pengunjuk Rasa

Yogi berjanji akan mengambil langkah berdasarkan National Security Act (NSA).

SELENGKAPNYA

Protes Terhadap Partai BJP di India Meluas

Polisi membubarkan aksi protes terhadap politisi partai BJP yang menghina Nabi Muhammad.

SELENGKAPNYA

Demonstran Sambangi Kedubes India

Menuntut India untuk meminta maaf kepada umat Islam

SELENGKAPNYA