Dr Muhammad Mansyur dari PPIH Arab Saudi bidang kesehatan memberikan jamaah haji asal SOC 09 yang kehilangan sandalnya di Masjid Nabawi, Jumat (10/6/2022). | Ali Yusuf/Republika

Jurnal Haji

TKH Kloter Diminta Pantau 30 Jamaah Risti

Sistem komputerisasi kesehatan (Siskohatkes) telah menentukan, 30 jamaah risti di setiap kloter harus dipantau terus kesehatannya secara ketat.

OLEH ALI YUSUF dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Tenaga kesehatan haji (TKH) kelompok terbang (kloter) diminta memantau jamaah risiko tinggi (risti). Permintaan ini disampaikan Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Arab Saudi, Edi Supriyatna, menyusul wafatnya jamaah haji asal Padang, Sumatra Barat yang diprediksi karena kelelahan.

Edi mengatakan, sistem komputerisasi kesehatan (Siskohatkes) telah menentukan, 30 jamaah risti di setiap kloter harus dipantau terus kesehatannya secara ketat. “Pantau ketat 30 jamaah haji risti,” ujar dia saat rapat dengan TKH Kloter di KKHI Madinah, Sabtu (11/6) sore waktu setempat.

Edi menjelaskan, teknis pemantauan jamaah haji risti secara ketat itu antara lain dengan membuat penanda atau labelling kepada jamaah haji risti di dalam penerbangan, di kamar hotel, dan di tenda-tenda Arafah dan Mina. Penandaan ini penting untuk memudahkan pemantauan kondisi kesehatan jamaah haji risti.

“Teman-teman TKH buat penanda risti di tempat-tempat keberadaan jamaah haji,” katanya.

Penanda risti untuk jamaah itu, lanjut Edi, bisa menggunakan pita, sedangkan penanda kamar bisa diberi warna di pintu kamarnya. Hal ini tujuannya untuk memudahkan pengawasan dan bantuan dari jamaah lainnya.

“Jadi penanda ini harus diinfokan kepada semua jamaah agar paham dan bisa membantu ketika terjadi gangguan kesehatan kepada jamaah yang diberi tanda,” kata Edi.

Edi menyampaikan, untuk antisipasi kejadian-kejadian yang diakibatkan dari aktivitas fisik yang berlebihan atau kelelahan, maka diharapkan para TKH kloter membuat kesepakatan dengan perangkat kloter (ketua regu dan ketua rombongan) atau ketua KBIHU untuk menyesuaikan aktivitas fisik 30 jamaah haji risti dengan kondisi kesehatannya.

“Kesepakatan ini merupakan bukti kita telah melakukan upaya menyesuaikan aktivitas fisik dengan kondisi kesehatan jamaah haji risti,” katanya.

Edi juga mengajak semua petugas haji Indonesia berikhtiar menjaga kesehatan jamaah selama di Tanah Suci. Hal ini penting dilakukan agar jamaah dapat mengikuti puncak ibadah haji di Arafah dan Mina pada tanggal 8 Juli 2022.

“Ikhtiar bagian dari tugas kita sebagai pelayan tamu Allah,” ujar dia saat menghadiri pertemuan dengan petugas haji sektor 3, Ahad (12/6).

Edi mengingatkan, bahwa semua petugas haji Indonesia merupakan pelayan tamu-tamu Allah SWT. Untuk itu, para petugas haji Indonesia harus bersama-sama ikhtiar menjaga kesehatan jamaah, agar dapat melaksanakan ibadah haji secara maksimal.

photo
Tim promosi kesehatan (promkes) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan sektor 2 melakukan penyuluhan kesehatan di Madinah, Rabu (7/6). - (Ali Yusuf/Republika)

Jamaah, lanjut Edi, akan dapat beribadah dengan maksimal jika kondisi kesehatannya prima. Untuk itu, semua petugas harus mengingatkan jamaah agar selalu menjaga kesehatannya dengan tidak banyak melakukan aktivitas berlebihan.

“Saya mohon bapak dan ibu, kadaker, karu, karom, dan KBIHU menyampaikan kepada jamaahnya agar tidak melakukan aktivitas berlebihan demi terhindar dari kelelahan,” katanya.

Edi mengatakan, petugas kesehatan haji Kementerian Kesehatan telah memberikan lembar kesepakatan amanah membawa haji sehat kepada TKH kloter. Lembar kesepakatan ini perlu ditandatangani oleh ketua kloter, pembimbing ibadah, petugas kesehatan, dan ketua KBIHU.

Dalam kesempatan ini, Edi mengingatkan agar petugas haji selalu mengingatkan jamaah sering minum, jangan tunggu haus. Untuk mencegah jamaah dari dehidrasi, maka minumannya harus dicampur elektrolit. “Minum air saja tidak cukup, ternyata minum air harus dicampur elektrolit atau oralit,” katanya.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Habis Pandemi Terbitlah Inflasi Tepatkah Berinvestasi?

Perlu disusun ulang anggaran dengan kondisi harga yang terbaru.

SELENGKAPNYA

Perdagangan Suhaib ar-Rumi

Saat orang-orang Romawi menyerang daerah tersebut, Suhaib menjadi seorang budak Romawi.

SELENGKAPNYA

Membangun Ikhtiar Melaksanakan Haji

Ada banyak pilihan perencanaan keuangan untuk pembiayaan haji.

SELENGKAPNYA