Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada acara Tasyakuran Harlah ke-22 PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (23/7/2020). | Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Nasional

PKB Ajak Nasdem dan Demokrat Gabung Koalisi

Muhaimin mengakui koalisi PKB dengan PKS juga belum resmi.

JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, ihwal koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masih sangat cair dan terbuka. Ia mengajak partai lain untuk bergabung dalam porosnya, termasuk bagi Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

"Nasdem, Demokrat bisa, masih cair semua. PAN juga bisa kok," ujar Jazilul di Alun-Alun Kota Tangerang, Tangerang, Ahad (12/6).

Ia mengamini jika wacana Koalisi Semut Merah yang diwacanakan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen. Namun, PKB yakin bahwa wacana tersebut menjadi magnet bagi partai politik lain dan masyarakat.

"Itu (Koalisi Semut Merah) magnet baru. Saya yakin terjadi jika dukungan masyarakat semakin kuat dan ingin yang baru makin kuat," ujar Jazilul.

photo
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) bersalam dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kanan) saat silaturahmi kebangsaan di Kantor DPP PKB di Jakarta, Rabu (28/4/2021). - (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) dan Pilpres 2024 masih sangat terbuka. Termasuk koalisi dengan PKS yang diungkapkannya belumlah final.

"Semua koalisi masih dalam proses penjajakan, semua yang dilakukan belum ada yang final. Semua partai juga begitu," ujar Muhaimin di Alun-Alun Kota Tangerang, Tangerang, Ahad (12/6).

Menurutnya, semua hal yang berkaitan dengan Pilpres 2024 masih sangat cair dan terbuka. Bahkan, PKB siap masuk ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Golkar, PAN, dan PPP, jika dirinyalah yang diusung sebagai capres.

"Kalau capresnya kita, kita siap," ujar Muhaimin.

Muhaimin memang terus berupaya untuk menjadi capres pada 2024. Saat ini, ia mengaku melirik Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menjadi calon wakil presidennya (cawapres) untuk Pilpres 2024.

"Salah satu yang saya lirik untuk menjadi calon wakil presiden saya adalah Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan. Minta dukungan dari semua masyarakat," ujar Muhaimin.

"Beliau punya pengalaman yang dahsyat soal ekonomi. Ekonomi kita lagi suit, krisis akan menjadi resesi, resesi ini harus diantisipasi. Ini butuh wakil presiden yang kuat dan mengerti ekonomi," ujar Muhaimin menambahkan.

Respons parpol

Partai Demokrat telah menanggapi ajakan bergabung ke dalam koalisi yang dibentuk PKB dan PKS. Ketua Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya kini masih terus menjalin silaturahim dan komunikasi politik dengan semua pihak.

photo
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Al Jufri bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (dari kiri ke kanan) saat menghadiri Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Ia menjelaskan, pendaftaran capres-cawapres masih di pengujung 2023. Karena itu, ia menilai masih banyak waktu buat Partai Demokrat untuk terus menjajaki berbagai kemungkinan.

Menurutnya, pembentukan koalisi merupakan keharusan karena adanya persyaratan ambang batas presiden 20 persen untuk mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Sementara parpol parlemen yang sudah memenuhi syarat mencalonkan presiden hanya satu partai, sehingga delapan parpol lain harus membentuk koalisi.

"Karena itu, setiap upaya untuk membangun koalisi tentu harus didorong dan didukung. Untuk memastikan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik," ujar Herzaky.

photo
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin iskandar (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (8/7/2020). - (RENO ESNIR/ANTARA FOTO)

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menilai sah-sah saja jika PKB dan PKS ingin membentuk koalisi. Menurutnya wajar jika jelang pemilu sejumlah partai sudah memikirkan langkah-langkah politik. "Pada prinsipnya, mau bentuk koalisi apa pun, sah-sah saja dan tidak ada masalah," kata Willy, Jumat (10/6).

Koalisi PKB dan PKS masih membutuhkan satu partai lagi. Keduanya mengajak partai-partai lain untuk bergabung ke dalam koalisi. Menanggapi itu, Willy mengatakan bahwa Nasdem belum memutuskan akan membangun koalisi dengan partai mana.

“Nanti pasca Rakernas yang akan digelar pertengahan bulan ini mungkin akan ditentukan dengan siapa kita akan membangun koalisi," ungkapnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Misi Dinasti Murabithun Menyelamatkan Andalusia

Raja Dinasti Murabithun menerima surat permintaan tolong dari taifa-taifa Iberia.

SELENGKAPNYA

Dinasti Murabithun Penyelamat Andalusia

Dinasti Murabithun adalah gabungan suku-suku pengikut Syekh Abdullah bin Yasin.

SELENGKAPNYA

Tahapan Pemilu 2024 Segera Dimulai

Pemilu 2024 menelan anggaran Rp 76 triliun, naik tiga kali lipat dibanding pemilu sebelumnya.

SELENGKAPNYA