Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Hidup Seimbang

Islam mengajarkan untuk hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak pula meremeh-temehkan.

Oleh FAJAR KURNIANTO

OLEH FAJAR KURNIANTO

Manusia berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Namun, pesona dunia kerap membuat manusia lupa dari mana ia berasal dan hendak ke mana ia menuju.

Terlalu sibuk mencari harta dunia sampai melupakan siapa sejatinya yang memberi harta itu. Harta semakin bertumpuk, uang datang dari mana-mana, hidup bergelimang dalam kenikmatan duniawi, tetapi kerap mempersedikit waktu seseorang untuk mengingat Allah SWT.

Tak ada larangan untuk mencari harta dunia. Justru Allah memerintahkan mukmin untuk berusaha (kasab) keras dan sungguh-sungguh mencarinya dengan jalan yang halal.

Namun, Allah menegaskan bahwa usaha mencari harta dunia harus dibarengi dengan banyak mengingat Allah. “Apabila shalat telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung” (QS al-Jumu’ah [62]: 10).

 

Pada ayat sebelumnya (QS al-Jumu’ah [62]: 9), disebutkan bahwa apabila azan shalat Jumat telah dikumandangkan, orang beriman harus segera meninggalkan aktivitas duniawi, seperti perdagangan, untuk secepatnya menuju masjid, melaksanakan shalat Jumat berjamaah, bersama-sama mengingat Allah, serta mendengarkan khutbah.

Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menjelaskan, setelah shalat Jumat atau aktivitas mengingat Allah bersama-sama ini selesai, mereka diperintahkan untuk kembali bertebaran di muka bumi, meneruskan aktivitas duniawi, mencari harta yang halal, sesudah menunaikan ibadah yang bermanfaat untuk akhirat.

Masjid-masjid yang menyelenggarakan shalat Jumat dan shalat fardhu lima waktu serta aktivitas keagamaan dan keilmuan yang di dalamnya ada aktivitas mengingat Allah oleh Rasulullah disebut sebagai riyadh al-jannah (taman-taman surga). Tempat-tempat itu begitu mulia sehingga Allah menyuruh para malaikat untuk mendatanginya dan mendoakan orang-orang yang ada di dalamnya dengan kebaikan.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh Allah memiliki sejumlah malaikat yang bertugas untuk berkeliling dan berhenti pada majelis-majelis zikir di bumi. Jika kalian melihat taman surga, datangilah.”

Para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dengan taman surga, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ia adalah majelis zikir. Datangilah majelis-majelis itu dan berlama-lamalah di sana untuk mengingat Allah” (HR al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Islam mengajarkan setiap mukmin untuk hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak pula meremeh-temehkan. Ibadah dan aktivitas duniawi berjalan seimbang. Islam melarang orang beriman untuk terlampau fokus dengan kehidupan dunia sembari melupakan Allah SWT. Begitu pun sebaliknya, Islam mengingatkan orang mukmin untuk tidak terlampau fokus beribadah dengan melupakan aktivitas dunia (QS al-Qashash [28]: 77).

Itulah hidup seimbang orang beriman. Aktivitas ibadah menghubungkan hati dengan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya, sementara aktivitas dunia merupakan bentuk ikhtiar kasab mencari rezeki halal untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai sarana amal saleh.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Lima Riyal Nenek Ruminah Antar Erlangga ke Baitullah

Sejumlah jamaah berusia muda ditemui di Tanah Suci.

SELENGKAPNYA

Tokoh Buddha: Perhatikan Rasa Keadilan

Rencana kenaikan tiket naik Candi Borobudur yang muncul saat ini belum final.

SELENGKAPNYA

Daerah Kaji Peralihan Honorer ke Outsourcing

Pemerintah berjanji akan terus mencari solusi terbaik bagi para guru non-ASN.

SELENGKAPNYA