Pengunjung mengambil gambar petunjuk arah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). | ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.

Nasional

Survei: Ahli tak Yakin IKN Sesuai Target

Survei CSIS mengungkapkan, para ahli tidak yakin program IKN akan sesuai target.

JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan proses pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada semester kedua tahun ini. Kendati demikian, survei CSIS mengungkapkan bahwa para ahli tidak yakin program IKN akan sesuai dengan target.

“Banyak responden yang menyatakan tidak yakin bahwa program ini (IKN) akan berjalan sesuai target,” kata peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Noory Okthariza dalam paparannya terkait "Rilis Survei Ahli: Pemindahan Ibu Kota Negara: Prospek Kepemimpinan Jakarta dan Implikasi Sosial, Politik, dan Ekonomi ke Depan", Senin (6/6).

Berdasarkan hasil survei CSIS yang dilakukan pada 28 Maret-12 April 2022, sebanyak 58,8 persen ahli tak yakin program pemindahan ibu kota negara baru ini akan berjalan sesuai target pemerintah. Sebanyak 41,2 persen ahli menyatakan yakin terhadap program IKN.

Noory mengatakan, ketidakyakinan para ahli terhadap program pembangunan IKN ini disebabkan banyak hal. Di antaranya kemampuan anggaran dan keyakinan birokrat pindah ke Kalimantan. “Kita dengar kloter pertama dari birokrat yang akan pindah itu akan dilakukan 2024. Apakah itu bisa dilakukan?” ujar dia.

Mengenai anggaran, sebesar 69,4 persen ahli tak meyakini APBN mampu mendanai program ibu kota negara baru dan hanya 30,6 persen ahli yang percaya APBN mampu. Noory menambahkan, skema pendanaan dari sektor nonpajak juga tidak dijelaskan dengan detail.

“Apakah BUMN atau obligasi, itu belum terlalu jelas. Juga disebutkan ada kontribusi dari sektor swasta, tapi juga enggak jelas sektor swasta itu seperti apa,” kata dia.

Alasan ketidakyakinan lainnya, yakni keberlanjutan pelaksanaan program. “Misalnya ganti presiden, ganti pemimpin, apakah program ini akan diteruskan atau enggak,” kata dia.

CSIS juga mengungkapkan hasil survei tentang pemimpin Jakarta masa depan pascapemindahan ibu kota negara. Hasil survei menunjukkan tiga tokoh paling berkompeten memimpin Jakarta, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Survei ini melibatkan 170 responden terdiri atas 110 responden diwawancara tatap muka dan 60 lainnya diwawancara virtual. Para responden berasal dari beragam profesi mulai dari peneliti, akademisi, profesional, wartawan, pengusaha, anggota DPR dan DPD, anggota parpol, birokrat, hingga mahasiswa.

Peralihan aset

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Thohiron meminta pemerintah pusat memberikan kompensasi atas aset tanah dan bangunan yang diambil alih di Kecamatan Sepaku. Wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Negara Nusantara.

Ia menjelaskan, seluruh aset pemerintah kabupaten di Kecamatan Sepaku yang telah ditetapkan sebagai kawasan IKN Nusantara akan berpindah tangan ke Badan Otorita IKN Nusantara. Menurut dia, kompensasi itu untuk menunjang pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, apabila seluruh seluruh aset diambil alih oleh Badan Otorita Ibu Kota Negara untuk IKN Nusantara. 

"Kompensasi yang yang diberikan Pemerintah Pusat itu berupa tambahan anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan, pertanian, dan lainnya," kata dia, Ahad (5/6). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pemerintah Terus Tekan Harga Minyak Goreng

Alokasi DMO akan dibagi berdasarkan kapasitas produksi dan tingkat kepatuhan.

SELENGKAPNYA

Apakah Boleh Kurban Terkena PMK?

Apakah sah menyembelih hewan kurban yang terkena penyakit PMK?

SELENGKAPNYA

Hindutva Pop, Aliran Musik Fenomena Baru India

Bentuk musik ini dinilai mirip dengan yang diproduksi di bawah rezim Nazi pada 1930-an.

SELENGKAPNYA