Polisi Israel memukuli pelayat yang mengusung peti jenazah jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh dalam prosesi pemakamannya di Yerusalem Timur, Jumat (13/5/2022). | AP Photo/Maya Levin, File

Kisah Mancanegara

Gugurnya Shireen Abu Akleh Bayangi Hari Nakba

Peringatan Hari Nakba tahun ini dibayangi oleh pembunuhan jurnalis oleh Israel.

OLEH RIZKY JARAMAYA

Anggota komunitas Palestina pada Ahad (15/5) berkumpul di Ibu Kota Doha, Qatar, untuk memperingati Hari Nakba yang ke-74 tahun. Peringatan Hari Nakba tahun ini dibayangi oleh pembunuhan jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Aklah oleh pasukan Israel.

Seorang jurnalis Aljazirah, Jamal Elshayyal melaporkan, pembunuhan Abu Akleh membuat warga Palestina menjadi lebih bersatu. Karena Abu Akleh melambangkan perjuangan Palestina untuk kebebasan.

"Dia melambangkan apa yang menjadi inti dari perjuangan Palestina, yaitu perjuangan untuk kebebasan, untuk mengekspresikan diri,” kata Elshayyal.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan, setidaknya 16 warga Palestina terluka dalam bentrokan yang pecah dengan pasukan Israel di pintu masuk utara ke Al-Bireh, Tepi Barat. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan, korban luka termasuk tujuh orang terkena peluru tajam dan tiga orang terkena peluru baja berlapis karet. Empat orang dilaporkan mengalami kesulitan bernapas setelah menghirup gas air mata.

photo
Polisi Israel memukuli pelayat yang mengusung peti jenazah jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh dalam prosesi pemakamannya di Yerusalem Timur, Jumat (13/5/2022). - ( AP Photo/Maya Levin, File)

Pasukan Israel menyerang pawai peringatan Hari Nakba yang berlangsung di pintu masuk utara ke Kota al-Bireh. Serangan ini kemudian mengarah ke bentrokan.

Dilansir Aljazirah, Senin (16/5), pada 15 Mei 1948, Israel didirikan sebagai negara dengan mayoritas Zionis Yahudi di lahan yang didiami warga Palestina. Sebelumnya, sekitar 750 ribu warga Palestina diusir dari tanah mereka melalui beberapa metode. Maka, bagi Palestina, hari itu diperingati setiap tahun sebagai Hari Nakba.

Kata “Nakba” berarti “malapetaka” dalam bahasa Arab. Hal ini mengacu pada pembersihan etnis sistematis dua pertiga penduduk Palestina oleh paramiliter Zionis antara 1947-1949, dan penghancuran sendi-sendi masyarakat Palestina.

Pasukan Zionis telah mengambil lebih dari 78 persen dari lahan Palestina yang bersejarah. Kini yang tersisa hanyalah Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang dipisahkan oleh wilayah Israel di tengahnya. 

Pasukan Zionis juga melakukan pembersihan etnis, dan menghancurkan sekitar 530 desa dan kota. Termasuk membunuh sekitar 15 ribu warga Palestina dalam serangkaian kekejaman massal, dan lebih dari 70 pembantaian.

Tahun ini menandai 74 tahun perampasan hak warga Palestina oleh Zionis. Peringatan Hari Nakba tahun ini semakin membuat warga Palestina geram atas pembunuhan Abu Akleh yang ditembak di kepala oleh pasukan Israel.

Abu Akleh (51 tahun) yang merupakan warga Palestina ditembak ketika sedang melakukan peliputan di Kota Jenin, Tepi Barat, pada Rabu (11/5) . Saat ditembak, dia mengenakan rompi pelindung dengan tulisan "Press".

Jenazah Abu Akleh telah dimakamkan pada Jumat (14/5) lalu, dan dihadiri oleh ribuan pelayat. Abu Akleh memiliki kewarganegaraan Amerika. Dia dimakamkan di pemakaman Kristiani di kota kelahirannya, Yerusalem. Ia dibaringkan di tempat peristirahatan terakhirnya di samping makam kedua orang tuanya. 

Petugas polisi Israel sempat menganiaya para pelayat Palestina yang membawa jenazah jurnalis Abu Akleh pada Jumat (14/5).  Ribuan orang membawa jenazahnya melalui Kota Tua Yerusalem dalam kesedihan dan kemarahan yang meluap-luap atas pembunuhannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (republikaonline)

Jenazah Abu Akleh diiringi lusinan orang Palestina dengan beberapa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan, "Dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen". Mereka mulai berjalan mulai dari gerbang Rumah Sakit St. Joseph, tempat jenazah jurnalis itu disemayamkan sebelumnya. 

Petugas polisi Israel dalam upaya nyata untuk menghentikan mereka yang berjalan kaki. Polisi menerobos gerbang halaman dan menyerang kerumunan, beberapa memukuli pengusung jenazah dengan tongkat dan menendang mereka.

Pada satu titik, kelompok yang membawa jenazah Abu Akleh bersandar ke dinding dan hampir menjatuhkan peti jenazah. Mereka berhasil memulihkan peti tepat sebelum salah satu ujungnya menyentuh tanah saat granat kejut meledak.

Polisi Israel mengatakan sekelompok warga Palestina di luar rumah sakit dinilai sebagai perusuh. Mereka dituduh melempari petugas dengan batu. "Polisi dipaksa untuk bertindak," ujar kepolisian Israel. 

Adegan kekerasan berlangsung beberapa menit. Peristiwa itu pun menambah kemarahan banyak pihak atas pembunuhan Abu Akleh, yang telah mengancam akan memicu kekerasan yang meningkat sejak Maret.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Israel Bangun Jalan Khusus Pemukim Yahudi di Bethlehem

Israel menyetujui pembongkaran rumah warga Palestina di 12 desa di Masafer Yatta.

SELENGKAPNYA

‘Israel Bunuh Jurnalis untuk Bungkam Kebenaran’

Tidak ada konfrontasi antara pejuang Palestina dan tentara Israel sebagaimana yang diklaim pihak Israel.

SELENGKAPNYA