Pemain Chelsea Trevoh Chalobah merayakan kemenangan setelah mencetak gol saat melawan Norwich di Stadion Carrow Road, Norwich, Inggris, Kamis, Maret10, 2022. | Joe Giddens/PA via AP

Olahraga

Aroma Balas Dendam di Wembley antara Chelsea dan Liverpool

Untuk final Piala FA ini, Chelsea kurang diunggulkan dibandingkan Liverpool.

LONDON -- Liverpool di ambang merengkuh trofi kedua musim ini saat bersiap menghadapi Chelsea pada partai final Piala FA di Stadion Wembley, London, Ahad (15/5) dini hari WIB nanti. Duel ini bisa dibilang jadi pertarungan ulang dari edisi Piala Carabao.

Berlaga di Stadion Wembley, duel sengit memperebutkan trofi dari kejuaraan sepak bola tertua di dunia ini jelas menghadirkan aroma dendam,  khususnya untuk Chelsea.

Kedua tim sebelumnya bertemu di final Piala Carabao pada Februari lalu dengan Liverpool tampil sebagai pemenang lewat adu penalti melawan Chelsea. Praktis, the Blues memiliki misi untuk menuntaskan dendam tersebut.

Sayangnya, untuk laga kali ini, Chelsea— sebagai klub yang mampu tampil di dua pertandingan final terakhir Piala FA-- justru kurang diunggulkan ketimbang Liverpool.

Meski pada partai final Piala FA musim 2011/12 Chelsea bisa mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1, sepanjang 2022 ini performa dan kondisi internal the Blues sedang dalam situasi yang kurang baik. Usai ditinggal Roman Abramovich sebagai pemilik klub, penampilan Chelsea sejauh ini masih belum menemukan konsistensi yang baik.

"Saat melawan Liverpool, Anda tahu apa yang akan terjadi, mereka akan menyerang Anda dengan kecepatan penuh, intensitas tinggi, dan kualitas maksimal, baik saat menguasai bola maupun saat tidak menguasai bola," kata Tuchel dilansir laman resmi FA, Jumat (13/5).

Untuk membalas kekalahan dari the Reds dan menebus kegagalan di partai puncak FA Cup musim lalu, Tuchel perlu mendorong tim asuhannya untuk tampil all out. Di sisi lain, Liverpool akan memberikan perlawanan sengit karena mereka berharap mendapatkan predikat quadruple alias empat gelar dalam semusim.

Selain final Piala FA, Liverpool sekarang ini masih bersaing ketat dengan Manchester City dalam persaingan meraih gelar Liga Primer Inggris serta bakal bertarung di final Liga Champions melawan Real Madrid.

Sebaliknya, Chelsea sudah tidak disibukkan oleh jadwal turnamen lain ataupun persaingan gelar juara Liga Inggris. Selain telah tersingkir dari Liga Champions, Chelsea saat ini tertahan di peringkat tiga klasemen Liga Inggris.

Finis di posisi empat besar menjadi target paling realistis bagi the Blues musim ini. Kesempatan Chelsea untuk mengangkat trofi hanya tersisa dari Piala FA ini. Namun, the Blues perlu memperbaiki penurunan performanya belakangan ini.

"Saya suka datang ke Wembley. Ketika Anda bermain di sini, ini memberi tahu Anda bahwa Anda memiliki pertandingan besar, jadi kami berada di sini untuk ketiga kalinya berturut-turut di Final Piala FA," ujar Tuchel.

Sementara itu, pelatih Liverpool Jurgen Klopp tetap menyimpan ambisi besar untuk menyabet trofi dari kompetisi tertua ini. Di tengah perhatian memburu trofi Liga Inggris ke-20, Klopp masih menjadikan Piala FA sebagai target yang sukar untuk dilupakan.

Sejauh ini the Anfield Gank telah puasa gelar Piala FA sejak 16 tahun lamanya. Kali terakhir Liverpool menjuarai titel tersebut pada musim 2005/2006. Bagi Klopp, gelar juara Piala FA akan menggenapi pencapaian merengkuh trofi utama sekaligus menjaga asa meraih quadruple dalam semusim.

"Bermain di final Piala FA adalah tradisi, sentimen dan penghargaan sepak bola. Saya sangat menyukai kompetisi ini. Saya menyadari pentingnya hal itu dalam sejarah kami," kata Klopp menegaskan.

Lebih lanjut, Klopp mengaku sangat senang bisa kembali bertemu rekan senegaranya Tuchel yang sama-sama berasal dari Jerman. Ia pun memberikan rasa hormat kepada sang pelatih.

"Kami akan bertemu dan ini merupakan final menentukan, saya berharap kami bisa memberikan yang terbaik," ujar Klopp.

Untuk laga nanti, Liverpool harus kehilangan Fabinho dalam laga final. Pesepak bola asal Brasil mengalami cedera otot saat Liverpool menghadapi Aston Villa. Meski demikian, Klopp masih berharap Fabinho bisa bermain pada sisa musim kompetisi ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Liverpool Football Club (liverpoolfc)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jokowi Ajak Dunia Pungkasi Pandemi

Biden membuka pertemuan dengan janji akan memberikan 150 juta dolar AS.

SELENGKAPNYA

PIHK Cemaskan Kenaikan Biaya Haji Khusus

Kenaikan biaya dinilai akan sangat memberatkan pihak penyelenggara dan berdampak kepada jamaah haji khusus yang harus membayar biaya tambahan.

SELENGKAPNYA