Seorang anak mengikuti pelajaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kampung Belajar New Normal, Pinang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (19/6/2020). Kegiatan belajar yang diinisiasi warga tersebut digelar sebagai upaya menumbuhkan pengetahuan serta m | FAUZAN/ANTARA FOTO

Jakarta

Warga Diimbau Terapkan PHBS dengan Munculnya Hepatitis Akut 

PHBS mengurangi potensi penyebaran Hepatitis Akut.

JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pengecekan dan perhatian pada fenomena hepatitis misterius. Berdasarkan informasi terkini dari Dinkes DKI, Riza mengatakan, semua masih dalam proses pendalaman dan masih perlu ditunggu hasilnya.

“Masih dalam proses ya, kita tunggu hasilnya apakah betul dugaan hepatitis akut,” kata Riza, di Balai Kota DKI, Selasa (10/5).

Riza masih menduga ada penyebab lain terjadinya kasus kematian anak di berbagai daerah. Namun demikian, kata Riza, DKI Jakarta sejauh ini termasuk daerah dengan kesiapan yang baik dalam segi kesehatan.

“Ya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, bantuan kepada masyarakat DKI juga baik, fasilitas, sarana prasarana SDM dokter, dan lain DKI memang baiklah,” katanya.

DKI sejauh ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat mengenai peningkatan pelayanan tersebut. Karena itu, dia menegaskan kendala mendasar penyebab kematian anak dan bayi tidak perlu dikhawatirkan.

“Itu harapan kita bersama, jadi sekali lagi kita berharap ini tidak terjadi lagi, Dinkes DKI sedang mengecek kembali apa yang menjadi penyebab (hepatitis misterius, Red),” jelasnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Wisyastuti, mengatakan, saat ini tengah mempercepat kewaspadaan dini soal antisipasi penularan hepatitis akut misterius.

“Tidak perlu khawatir. Kami Insya Allah melakukan percepatan intervensi dan melokalisasi kasus, apabila ada laporan," kata Widyastuti di Jakarta.

Menurut dia, selain hepatitis akut misterius, pihak dia juga melakukan pemantauan pada 16 penyakit menular lainnya sejak awal 2022 di RS yang diurus DKI. Sisi penguatan pertama, katanya, mencakup investigasi dan langkah pengamanan.

Widyastuti, meminta masyarakat agar tidak panik dengan adanya kemunculan kasus hepatitis akut. Dia mengimbau, masyarakat bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit itu.

Diketahui, hepatitis akut misterius di dunia yang menyasar anak-anak telah masuk di Indonesia, DKI khususnya. Ada tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut. Mereka, meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda pada dua pekan akhir April lalu.

Sementara itu, Pemkot Bogor belum menerima laporan terkait kasus hepatitis akut di Kota Bogor. Kendati demikian, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, meminta Dinkes mempelajari penyakit tersebut dari data di puskesmas atau rumah sakit.

Sebab, melihat di daerah lain, Bima Arya merasa perlu ada pengawasan terhadap pasien-pasien di rumah sakit. Terutama terkait dengan keluhan hepatitis pada anak.

“Kita belum lihat itu ada kaitannya dengan vaksin atau tidak. Kita masih melihat data di lapangan dulu. Belum ada indikasi itu, tapi saya minta Dinkes pelajari itu dari data di puskesmas atau di rumah sakit,” kata Bima.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyampaikan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti sebagai upaya kewaspadaan dan antisipasi. Di antaranya melakukan pemantauan perkembangan kasus di tingkat daerah, nasional, dan global terkait hepatitis akut melalui kanal-kanal resmi. Juga memantau penemuan kasus sesuai definisi operasional hepatitis akut yang tak diketahui etiologinya.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Dua Dugaan Penyebab Hepatitis Akut Anak

Penyebab hepatitis akut diduga ada dua, yaitu lewat oral seperti saluran cerna dan droplet.

SELENGKAPNYA

15 Kasus Suspek Hepatitis Akut Teridentifikasi di Indonesia

Bayi berusia 1 bulan 29 hari meninggal yang gejalanya mirip penyakit hepatitis di Sumatra Barat.

SELENGKAPNYA

Daerah Waspadai Kasus Hepatitis Akut Anak

Untuk menghindari hepatitis akut, anak harus dijaga kebersihan makanannya.

SELENGKAPNYA