Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (kiri) serta Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman | ANTARA FOTO/ARDIANSYAH

Kabar Utama

Pemudik Terbantu Pelabuhan Panjang

Banyak warga yang tidak tahu Pelabuhan Panjang sebagai alternatif penyeberangan.

JAKARTA – Masyarakat yang melakukan perjalanan arus balik Lebaran 2022 merasa terbantu dengan adanya Pelabuhan Panjang. Dibukanya pelabuhan ini sebagai jalur penyeberangan alternatif dari Sumatra menuju Jawa diharapkan mampu meringankan beban penyeberangan Bakauheni-Merak yang kewalahan selama arus mudik.

“Adanya Pelabuhan Panjang ini sangat membantu, apalagi bagi pemudik dengan menggunakan motor. Jadi kita tidak perlu capek ke Pelabuhan Bakauheni, cukup ke sini saja untuk menyeberang ke Pulau Jawa,” kata salah satu pemudik dari Lampung, Angel, di Bandar Lampung, Kamis (5/5).

Hal serupa juga dikatakan pemudik lainnya, Rahman. Menurutnya, kapal yang disediakan Pelni kondisinya relatif bagus dan fasilitasnya lengkap. Kondisi kapal seperti itu membuatnya bisa beristirahat dengan nyaman selama melakukan penyeberangan. “Bisa beristirahat karena disediakan tempat tidur, mungkin juga karena masih sepi penumpangnya sehingga masih enak,” ujar dia.

Perjalanan dari Pelabuhan Panjang menuju Pelabuhan Ciwandan, di Cilegon, Banten, rata-rata 3,5 jam hingga 4 jam. KM Ciremai Pelni yang diperbantukan pada arus balik bisa berangkat tiga kali sehari hingga Sabtu (7/5) atau saat puncak arus balik. Kapal ini memiliki kapasitas angkut 948 penumpang dan 1.500 hingga 1.700 unit kendaraan motor, serta 65 TEUs untuk angkutan barang.

photo
Sejumlah kendaraan pemudik antre melintasi Gerbang Tol Bakauheni Selatan, Lampung Selatan, Lampung, Ahad (1/5/2022). Pada H-1 Idul Fitri 1443 H, Jalan Tol TranS Sumatera (JTTS) Bakauheni-Palembang dipadati kendaraan pemudik. - (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.)

Di Pelabuhan Panjang total menyediakan enam kapal motor penumpang (KMP) bagi pemudik yang menggunakan kendaraan besar dan kecil. Pelabuhan ini bukan 24 jam selama arus balik mulai Rabu (4/5) sampai Ahad (8/5). Terdapat tiga dermaga di Pelabuhan Panjang, yakni A, B, dan C. Jadwal keberangkatan enam kapal tersebut yakni pukul 02.00, 04.00, 08.00, 12.00 WIB.

Namun, tidak sedikit pemudik dari Pulau Sumatra yang tidak mendapatkan informasi jelas terkait dengan keberadaan Pelabuhan Panjang sebagai alternatif penyeberangan. “Kami malah tidak tahu, kalau ada Pelabuhan Panjang dapat melayani pemudik balik ke Jawa,” kata Krisna (45 tahun), pemudik balik dari Palembang tujuan Bekasi.

Dian (38 tahun), pemudik dari Palembang tujuan Yogyakarta, juga belum mengetahui persis adanya pelabuhan penyeberangan alternatif selain Bakauheni. Ia dan keluarga memilih jalur yang pasti melalui jalan tol menuju Pelabuhan Bakauheni. “Kalau keluar jalan tol ke Kota Bandar Lampung lebih repot. Masih mending langsung ke Pelabuhan Bakauheni satu kali jalan,” ujar ibu tiga anak pegawai negeri ini.

Pemudik balik yang menggunakan jalur penyeberangan alternatif di Pelabuhan Panjang, rata-rata diminati pemudik bermotor. Sedangkan pemudik menggunakan mobil dari sejumlah kota di Sumatra yang melintas di jalan tol lebih memilih langsung ke Bakauheni. “Motor banyak, kalau mobil pemudik yang masuk Pelabuhan Panjang juga banyak, cuma yang tahu saja,” kata Hasri, petugas di Pelabuhan Panjang.

Arus balik di Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak terpantau masih lancar pada pada H+3 atau Kamis (5/5). Namun, pergerakan dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang masuk ke Pelabuhan Bakauheni mulai terjadi peningkatan. Meski terjadi antrean, saat memasuki kapal ferri di Dermaga Eksekutif dan Dermaga Reguler masih berjalan lancar.

Dedi (50 tahun), pemudik yang balik ke Yogyakarta mengaku lebih memilih balik lebih awal pada Kamis (5/5) pagi. Ia tidak berani kalau melakukan perjalanan pada puncak arus balik seperti Jumat, Sabtu, atau Ahad. “Lebih baik berangkat lebih awal daripada terjebak macet dan antrean panjang masuk kapal di Pelabuhan Bakauheni,” ujar dia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut sudah mulai terjadi peningkatan arus balik, khususnya kendaraan pribadi, baik dari Sumatra maupun di Tol Trans Jawa. Menhub Budi Karya Sumadi memastikan Kemenhub mendukung penuh diterapkannya rekayasa lalu lintas di jalur tol oleh Korlantas Polri menyusul adanya peningkatan pergerakan kendaraan sejak Rabu (4/5).

“Berdasarkan hasil koordinasi Korlantas Polri dengan Kemenhub dan juga Jasa Marga, dilaporkan bahwa ruas tol Cipali tidak akan mampu menampung kepadatan arus lalin baik pada jalur A dan B, jika tidak dilakukan rekayasa lalu lintas,” kata Budi.

photo
Sejumlah kendaraan memadati jalan tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). - (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana mengatakan, dari data yang ada saat ini banyak masyarakat sudah kembali ke Jakarta dan wilayah Jabodetabek. Fakta ini menjadi kabar baik dan diharapkan bisa mengurangi besarnya beban kepadatan kendaraan pada puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 6-8 Mei. “Saya lihat beberapa masyarakat dari Jawa Tengah, Bandung, sudah ada yang kembali ke Jakarta,” kata dia.

Suntana berharap, masyarakat yang akan kembali ke Jakarta maupun Jabodetabek untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas. “Pemerintah menyarankan untuk tidak pulang pada puncak arus mudik dan itu dipatuhi, karena meskipun ada kepadatan tetapi tidak terlalu parah. Kita ingin di arus balik juga terjadi seperti arus mudik,” ujar dia.

PT Jasa Marga mencatat kendaraan arus balik yang sudah masuk ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sudah sebanyak 195 ribu. Angka tersebut merupakan akumulasi arus balik yang melintas dari empat gerbang tol menuju kawasan ibu kota negara, yakni Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama.

Juru Bicara Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, arus balik kendaraan dari arah timur Trans Jawa dan Bandung melalui Tol Cikampek Utama dan Tol Jakarta-Cikampek berjumlah 61.348 kendaraan. Angka tersebut, kata Heru, 100 persen lebih banyak dari arus normal kendaraan.

Sedangkan di Gerbang Tol Kalihurip ke Jakarta dan sekitarnya dari arah Bandung, Jawa Barat tercatat berjumlah 46.582 kendaraan. Angka tersebut meningkat 65 persen dari aktivitas normal.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat