SEKOLAH RUSAK. Suasana di SD Negeri Sukasari 01 Kecamatan Rumpin, Bogor, Rabu (15/11). Tiga dari enam ruang kelas di sekolah tidak menggunakan meja dan kursi dikarenakan kondisi fasilitas yang sudah rusak. | Adinda Pryanka/Republika

Bodetabek

Ratusan Sekolah Butuh Perbaikan

Anggaran perbaikan sekolah sebelumnya dialokasikan untuk penanganan pandemi Covid-19.

BOGOR — Sekitar 200 sekolah jenjang SD dan SMP di Kota Bogor membutuhkan perbaikan bangunan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengalokasikan anggaran perbaikan sekolah sekitar Rp 30 miliar.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Dani Rahadian menyebut, sebagian besar sekolah yang mendapat intervensi anggaran perbaikan pada tahun ini merupakan sekolah yang diajukan untuk perbaikan pada tahun lalu. Namun, perbaikan sekolah itu belum terlaksana karena anggaran difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19.

“Kalau total butuh perbaikan, hampir semua (sekolah) ya. Untuk sekolah dasar (SD) ada 211 sekolah, dan sekolah menengah pertama (SMP) 20. Rata-rata perbaikan atap sekolah,” kata Dani kepada Republika, Rabu (27/4).

Selain itu, kata dia, perbaikan paling banyak didominasi perbaikan untuk bangunan SD dibandingkan dengan bangunan SMP. “Sepertinya (perbaikan gedung) SD saja. Untuk SMP juga kan sedikit. Jumlah pasti saya kurang hafal,” ujarnya.

Rekomendasi perbaikan sekolah di Kota Bogor itu muncul seusai pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Bogor tahun anggaran 2021. Komisi IV DPRD Kota Bogor meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk segera melakukan renovasi bangunan sekolah SD dan SMP se-Kota Bogor.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar mengatakan, berdasarkan catatan yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, terdapat kurang lebih 200 bangunan sekolah yang perlu mendapatkan intervensi anggaran untuk melakukan renovasi.

“Ada 200 bangunan lebih yang perlu mendapatkan prioritas intervensi anggaran perbaikan bangunan gedung sekolah,” ujar Karnain.

Ia mengatakan, bangunan-bangunan yang perlu mendapatkan intervensi anggaran itu juga diketahui sudah berusia lebih dari 40 tahun. Dari data yang dimilikinya, bangunan tersebut dibangun pada 1970-an sehingga perlu dilakukan rehabilitasi dan renovasi lagi.

Terlebih, kata Karnain, pada tahun lalu dan awal tahun ini terdapat kasus bangunan sekolah yang ambruk. Hal itu menunjukkan perlu adanya perhatian khusus dari sisi anggaran.

“Jadi, pemkot harus punya prioritas yang tepat. Jangan sampai memprioritaskan agenda yang mengesampingkan prioritas di bidang pendidikan yang memang perlu support anggaran yang memadai untuk mengintervensi renovasi bangunan gedung sekolah,” ujarnya.

Karnain meminta agar Pemkot Bogor juga merancang pembangunan sekolah baru di wilayah yang masih kosong sebagai bentuk pemerataan sekolah. “Setelah selesai renovasi, perlu penambahan sekolah baru di wilayah dan daerah-daerah perbatasan,” ujar Karnain.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Agar Khusyuk dalam Shalat

Salah satu kewajiban yang harus ditunaikan saat shalat adalah tumakninah dan khusyuk.

SELENGKAPNYA

Contraflow Arus Mudik Diberlakukan

Pemudik diimbau terus memperbarui informasi rekayasa lalu lintas.

SELENGKAPNYA

Dugaan Suap Bupati Bogor Terkait Laporan Keuangan

Seluruh pihak yang ditangkap menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.

SELENGKAPNYA